Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu,
20 Maret 2021

Tuhan adalah Gembalaku



Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Sabtu, 20 Maret 2021


Matius 26:36-46

Di Taman Getsemani


Apakah kau merasa

bersyukur kau masih

dapat berbicara

dengan Tuhan dan

menyampaikan

keluh kesahmu

kepada Tuhan?


Berbicara dengan Tuhan

adalah suatu kehormatan.


Untuk kita dapat berbicara

dengan Tuhan,


Darah Yesus harus dicurahkan

supaya Tuhan berkenan

untuk menerima kita.


Ketika kau mengalami

kesusahan dan pergumulan

yang sangat berat,

apa yang pertama-tama

kau kerjakan pada saat itu?


Ketika kau memulai

usaha yang penting,

dan kau ingin deal

dengan orang lain,

hal apa yang pertama-

tama kau kerjakan?


Ketika kau mengalami

sukacita karena berkat

Tuhan yang besar,

hal apa yang pertama


kau pikir untuk dilakukan?


Ketika kau sakit,

hal apa yang paling

pertama kau lakukan?

Apakah berdoa?


Tuhan Yesus adalah

Tuhan yang berdoa


Matius 26:36-46


36) Maka sampailah Yesus

bersama-sama murid-muridNya

ke suatu tempat yang

bernama Getsemani.

Lalu Ia berkata kepada

murid-muridNya:

“Duduklah di sini,

sementara Aku pergi

ke sana untuk berdoa.”



37) Dan Ia membawa Petrus dan

kedua anak Zebedeus sertaNya.

Maka mulailah Ia merasa

sedih dan gentar,


38) lalu kataNya kepada mereka:

“HatiKu sangat sedih,

seperti mau mati rasanya.

Tinggallah di sini dan

berjaga-jagalah dengan Aku.”


39) Maka Ia maju sedikit,

lalu sujud dan berdoa,

kataNya:

“Ya BapaKu,

jikalau sekiranya mungkin,

biarlah cawan ini

lalu dari padaKu,

tetapi janganlah seperti

yang Kukehendaki,


melainkan seperti yang

Engkau kehendaki.”


40) Setelah itu Dia kembali

kepada murid-muridNya itu

dan mendapati

mereka sedang tidur.

Dan Dia berkata

kepada Petrus:

“Tidakkah kamu sanggup

berjaga-jaga satu jam

dengan Aku?


41) Berjaga-jagalah

dan berdoalah,

supaya kamu jangan jatuh

ke dalam percobaan:

roh memang penurut,

tetapi daging lemah.”


42) Lalu Ia pergi


untuk kedua kalinya

dan berdoa, kataNya:

“Ya BapaKu jikalau

cawan ini tidak

mungkin berlalu,

kecuali apabila

aku meminumnya,

jadilah kehendak-Mu!”


43) Dan ketika Ia

kembali pula,

Ia mendapati

mereka sedang tidur,

sebab mata mereka

sudah berat.


44) Ia membiarkan

mereka disitu lalu pergi

dan berdoa untuk

ketiga kalinya dan

mengucapkan doa

yang itu juga.


45) Sesudah itu Ia datang

kepada murid-muridNya

dan berkata kepada mereka:

“ Tidurlah sekarang

dan istirahatlah.

Lihat, saatnya sudah tiba,

bahwa Anak Manusia

diserahkan ke tangan

orang-orang berdosa.


46) Bangunlah,

marilah kita pergi.

Dia yang menyerahkan

Aku sudah dekat.”


Firman Tuhan hari ini

berlokasi di Taman

Getsemani yang

terletak di Bukit Zaitun.


Taman ini bagi murid-

murid Tuhan Yesus

adalah sebuah taman

yang familiar karena

Yesus sering ke situ.


Tuhan Yesus adalah

Tuhan yang banyak

mengerjakan mujizat

hingga tidak mungkin

tercatat seluruh

mujizatNya.


Yesus sering mengajar

ke berbagai tempat,

berbagai desa dan kota.

Dia memberitakan Injil

kepada banyak orang.


Banyak perbuatan baik

yang Yesus lakukan untuk

kebutuhan banyak orang,

tetapi kita mengenal

sosok Yesus sebagai

Tuhan yang mempunyai

banyak waktu untuk

berdoa kepada

Bapa di Surga.


Sebelum Yesus naik

ke atas kayu salib,

sekali lagi Dia menunjukan

bahwa Dia adalah seseorang

yang berdoa kepada Tuhan.


Di Taman Getsemani,

di tempat yang sunyi,

Tuhan Yesus bersekutu

dengan BapaNya,

berbicara dengan BapaNya,

dan menyampaikan

isi hatinyaNya kepada

Bapa di Sorga.


Pesan Firman Tuhan yang

kita dapatkan dari peristiwa

di Taman Getsemani


1. Tuhan Yesus yang

menebus kita adalah

Tuhan dan Allah.


Dia memberikan

teladan pada kita.

Di dalam pergumulan,

kita harus berdoa pada Tuhan.


Kalau kita ingat

peristiwa Taman Getsemani,

yang kita ingat selalu

adalah peristiwa sebelum

Yesus naik ke atas kayu salib.


Yesus dalam pergumulanNya

yang Maha berat datang

kepada Bapa untuk berdoa.


Bukanlah hal yang mudah

ketika kita sedang

menghadapi pergumulan

yang berat.


Biasanya kita tidak tenang,

kita berusaha sekuat tenaga

untuk melepaskan diri

dari segala kesulitan

dan pergumulan kita.

Kita ingin cepat melaluinya

dengan segala usaha kita.


Mungkin kita mencari

orang orang yang

dapat menolong kita.


Tetapi Tuhan Yesus

pergi ke Bukit Zaitun.

Dia masuk ke Taman Getsemani

dan Dia berdoa di sana.


1 Petrus 4:7

Kesudahan segala sesuatu

sudah dekat.

Karena itu kuasailah dirimu

dan jadilah tenang,

supaya kamu dapat berdoa.


Ternyata,

berdoa tidak gampang.


Kita harus menguasai diri

dan perlu tenang

supaya kita bisa berdoa.


Mari kita belajar dari Yesus,

pergumulan yang kita hadapi

tidak lebih besar daripada

pergumulan yang Yesus hadapi.


Yesus menguasai diri.

Dia mencari waktu

bersama tiga muridNya,

berdoa di Taman Getsemani.


Sudahkah kau menggunakan

kesempatan dalam segala situasi,

untuk menguasai diri,

menenangkan diri,

dan berdoa kepada

Bapa di Surga,

di dalam Yesus Kristus?


Bukankah itu adalah

sesuatu yang sangat indah

dalam hidup kita?


2. Doa di Taman Getsemani

menggambarkan betapa

mengerikan cawan yang

harus diminum oleh Yesus.

Menggambarkan betapa

mengerikan dosa yang

dihadapi oleh manusia.


Doa Yesus di Taman Getsemani

bukanlah sebuah doa

dimana Yesus meragukan

rencana Allah Bapa.


Atau sebuah doa dimana

Tuhan Yesus menolak

rencana Allah Bapa.


Tetapi doa Tuhan Yesus

di Taman Getsemani

merupakan ungkapan hati,

betapa mengerikannya cawan

yang harus Dia minum.


Kata-kata yang

Dia ungkapkan itu

bukanlah sebuah ungkapan

kalau Yesus ingin

menolak rencana Tuhan.


Melainkan karena

terlalu mengerikan

sehingga Yesus mengatakan,

"Jikalau bisa cawan ini

lalu dari padaKu."


Apakah kita juga pernah

mengalami seperti itu?


Waktu kita sedang

merasa kesulitan,

kita berkata,

"Tuhan, kalau bisa

kesulitan ini lalu daripadaku."


Bukan karena kita

belum mengalaminya.

Tapi karena kita

sudah mengalaminya.


Begitu berat rasanya

sehingga ungkapan hati kita

adalah kalau bisa

kesulitan ini berlalu.


Ketika kita merenungkan

pergumulan Tuhan Yesus

di Taman Getsemani,

kita juga dapat merasakan

jika bukan karena Kasih,

jika Tuhan tidak

mengasihi kita,

Dia tidak akan

melakukannya bagi kita.


Tapi karena Dia

terlalu mengasihi kita,

Dia bergumul bagi kita,

bukan untuk diriNya sendiri.


Dia naik ke atas kayu salib,

menanggung dosa dosa kita,

sehingga barang siapa yang

percaya kepada Dia akan

menerima pengampunan dosa

dan menerima hidup yang kekal.

Hidupnya akan diberkati Tuhan

sebagai anak-anak Tuhan.


Yesus sangat mencintai kita.

Apakah kita sungguh-sungguh

mencintai Dia?


Apapun pergumulan kita,

kita berkata,


"Tuhan, aku rela karena

aku mengasihi Engkau

dan aku juga tahu

Engkau sangat mengasihiku."


3. Berdoa dapat memberikan

kekuatan di dalam

menghadapi tantangan.


Ketika Yesus berdoa

di Taman Getsemani,

Dia tidak sendirian.


Dia mengajak ketiga

muridNya secara khusus.

Petrus, Yakobus dan Yohanes.

Tapi coba perhatikan,

Mereka tertidur.


Saya percaya mereka

sangat letih setelah Yesus

melayani seharian penuh.

Mereka tidak kuat lagi.

Saat itu mungkin suasana

sedang sejuk-sejuknya

pada malam itu.


Setelah makan malam bersama,

mata mulai mengantuk

dan mereka tertidur.


Tuhan mengingatkan mereka,

ada satu bahaya besar yang

sedang dihadapi oleh mereka,

tapi mereka tidak sadar.


Maka Tuhan berkata,

tubuh memang rentan untuk

tidak taat kepada Tuhan.

Tubuh ini sangat lemah.

Meskipun rohnya kuat,

tetapi tubuh ini lemah.


Apa lagi jika kita

tidak hidup dalam doa,

maka roh kita pun lemah,

dan kita rentan untuk jatuh

di dalam pencobaan.


Oleh karena itu Tuhan berkata

kepada Petrus,

"Tidakkah kamu sanggup berjaga-

jaga dengan Aku satu jam saja?"


Biarlah perkataan Tuhan

menjadi perkataan bagi kita,

"Tidakkah engkau sanggup

berjaga-jaga berdoa satu jam

dengan Aku?"


Doa menjadi kekuatan yang besar

didalam hidup kita ketika kita

menghadapi tentangan,

menghadapi pergumulan-

pergumulan yang tidak mudah.

Kita menjadi kuat secara rohani.

Sehingga kelemahan tubuh kita

tidak dapat menghalangi

kesanggupan kita untuk

melalui pencobaan di dalam

berkat Tuhan.


Jadilah orang Kristen

yang berdoa.

Karena melalui doa,

Tuhan memberkati

dan menolong kita.

Doakan dan Renungkan


•Ketika kau mengalami

kesulitan besar,

apa yang kau lakukan

untuk menenangkan diri

sebelum berdoa?


•Apakah kau ada di dalam

komunitas yang dapat

saling mendoakan dan

menjadi support system?


•Berdoalah untuk kekuatan

rohani dan jasmani.

Ketika hidup kita

dilanda badai,

kita dapat tetap

berdiri teguh dalam

anugerah Tuhan.


Mari kita terus belajar

dan bertumbuh dalam Kristus