Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 16 November 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 16 November 2021


Yohanes 14:7-11

Rumah Bapa


Ada banyak hal dalam dunia ini termasuk dalam hidup kita, yang tidak kita pahami, apa yang Saudara rasakan?


Kita bersyukur karena kita bisa percaya kepada Tuhan, karena Tuhan memahami ketidakpahaman kita.

Oleh karena itu Tuhan menolong kita lambat laun dapat memahami-Nya.


Biasanya untuk lebih memudahkan orang memahami sesuatu, kita memberikan contoh yang mirip dengan apa yang hendak kita sampaikan padanya.


Namun yang kita sampaikan kepada orang tidak selalu ada contohnya.


Misal: kita ingin menjelaskan kepada orang yang tidak pernah melihat dan mencicipi durian.

Bagaimana Saudara menjelaskan tentang durian kepadanya?


Ketika ditanya: Apa rasa durian? Kita akan katakan rasanya seperti durian. Mencari padanan dari durian dengan cita rasanya sulit bukan?


Yang bisa dilakukan oleh orang yang tidak memahami hanya satu, yaitu dia percaya dengan apa yang kita katakan kepadanya.


Bagaimana dengan Tuhan?


Untuk memahami Tuhan bukanlah sesuatu yang mudah, bahkan dikatakan mustahil kita bisa memahami Tuhan jikalau Tuhan tidak menyatakan diri-Nya kepada kita.


Yohanes 14:7-11


7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."


8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."


9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.


10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.


11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.


Adakalanya orang berkata, Kok mudah “percaya saja”? Seringkali “percaya saja” berkonotasi kita asal percaya, tanpa bukti dan dasar.


Apakah percaya harus seperti itu? Bagaimana Saudara percaya kepada Allah Tritunggal?


Pastinya Alkitab tidak berkonotasi “percaya saja” tanpa dasar yang kokoh.


Iman kepada Allah Tritunggal yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus memiliki dasar yang sangat kokoh:


1.Firman Tuhan pada Perjanjian Lama sudah menyatakannya.

2.Yesus Kristus menggenapi seluruh nubuatan tentang diri-Nya dalam Perjanjian Lama.

3.Bapa di sorga menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Anak yang dikasihi-Nya dan Bapa mau kita mendengarkan Dia.

4.Yesus Kristus sendiri menyatakan siapa diri-Nya yang sesungguhnya baik dalam perkataan dan perbuatan-Nya.


Semua itu tertulis dalam Injil. Salah satu pernyataan Yesus Kristus ada dalam Firman Tuhan yang kita baca hari ini.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini:


1.Kesatuan Allah Tritunggal tidak terpisahkan, sehingga Tuhan Yesus berkata bahwa barangsiapa telah melihat Tuhan Yesus, ia telah melihat Bapa; barangsiapa mengenal Tuhan Yesus, mengenal Bapa.


Yohanes 14:7-9

7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."


8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."


9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.


Bagian Firman yang Tuhan katakan adalah bagian yang sangat sulit, namun apa yang Yesus katakan itu sangat konsisten.


Yesus mengatakan, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”.


Yesus Kristus adalah penyataan Allah. Dia adalah Allah itu sendiri yang datang menjelma menjadi manusia.


Meskipun Dia menjadi manusia yang utuh, Dia tetap Allah, tidak berubah. Oleh karena itu, barangsiapa melihat Dia, dia melihat Allah.


Memang Yesus Kristus dan Bapa adalah dua pribadi yang berbeda, namun dua Pribadi yang berbeda dengan hakekat yang sama, yaitu Allah.


Arti lain dari “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”adalah Allah Tritunggal itu tidak terbagi-bagi.


Allah Tritunggal dalam satu kesatuan hakekat meskipun mempunyai pribadi yang berbeda-beda.


Yesus juga berkata, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku…”Bicara mengenal bisa juga berbicara tentang pengetahuan, tetapi Alkitab berbicara mengenal ini berbicara masalah relasi.


Saudara dengan relasi yang begitu dekat, bisa memiliki pengetahuan, karena pengetahuan semata-mata tidak menunjukkan relasi, tetapi relasi menunjukkan pengetahuan.


Mengapa Yesus berkata, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku…”?


Karena relasi saya dengan Yesus Kristus itu sama dengan relasi saya dengan Allah Tritunggal, sehingga waktu saya mengenal Yesus, saya mengenal Bapa, karena satu hakekat, bukan berbeda hakekat.


Allah itu sendiri dalam satu kesatuan.


Oleh karena itu ketika engkau berdoa, memanggil nama Yesus Kristus, engkau sebetulnya sedang memanggil Allah Tritunggal, karena tidak dapat dipisahkan.


Hal ini tidak ada padanannya di dunia ini.


Tidak ada yang bisa membandingkan apa yang Yesus katakan, namun apa yang Yesus katakan itu bukan tanpa dasar.


Dia mengatakannya dengan dasar yang sangat kokoh dan kuat.


Maukah Saudara menerima apa yang Tuhan nyatakan kepada kita?


2.Kesatuan Allah Tritunggal tidak terpisahkan di dalam melakukan pekerjaan-pekerjaanNya.


Yohanes 14:10-11

10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.


11 Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.


Kesatuan Allah Tritunggal adalah tidak terpisahkan secara hakekat, meskipun ada tiga Pribadi berbeda.


Kesatuan Allah Tritunggal juga tidak terpisahkan ketika melakukan pekerjaan-Nya.


Ketika Kristus mati di atas kayu salib, Kristus mati sebagai manusia, namun ke-Allah-an nya tidak bisa mati.


Karya di atas kayu salib itu karya Allah Tritunggal.


Memang yang mati adalah manusia Yesus Kristus, bukan Allah Yesus Kristus. Apa yang Yesus kerjakan itu dikerjakan oleh Allah Tritunggal.


Pekerjaan-pekerjaan yang Yesus kerjakan, itu juga dikerjakan oleh Bapa.


Allah Tritunggal di dalam tiga Pribadi tidak bekerja sendiri-sendiri, tetapi bersama melakukannya di dalam keesaanya.


Inilah iman kristen. Sulit, namun itulah yang Alkitab katakan kepada kita. Kita percaya kepada Tuhan dan Tuhan itu esa.


Tuhan itu menyatakan diri di dalam tiga Pribadi, Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, namun ketiga Pribadi ini tidak terpisahkan satu sama lain.


Satu kesatuan hakekat termasuk juga satu kesatuan di dalam pekerjaannya.


Ketika Tuhan menyatakan hal ini, saya percaya Tuhan tahu betapa sulit bagi kita untuk memahaminya, namun Tuhan menyatakan sebagaimana Dia adanya.


Apakah Saudara mau menundukkan diri kepada penyataan kebenaran?


Di dunia ini banyak hal yang tidak kita pahami dan mengerti, namun kita bisa terima.


Ada banyak rumusan dan teori yang kita tidak mengerti, namun kita bisa terima. Itu adalah karya manusia.


Bagaimana ketika Allah menyatakan diri dan kebenaran yang engkau tidak pahami?


Jalan yang terbaik adalah engkau percaya akan apa yang Allah katakan dan nyatakan.


Ketika engkau percaya, engkau membuka diri. Ketika engkau membuka diri kepada Tuhan, Dia bekerja dalam hidupmu.


Ingatlah satu hal! Tuhan melampaui akal budi kita, tetapi Dia bisa menolong akal budi, hati nurani dan hati kita untuk memahami apa yang Dia nyatakan, karena Dia mengerti.


Tidak mudah memahami penyataan Allah.


Doakan dan renungkan:

* Kesatuan Allah Tritunggal, walau ada tiga Pribadi berbeda, adalah tidak terpisahkan secara hakekat serta saat melakukan pekerjaanNya.


*Pernyataan di atas tentu tidak mudah kita mengerti, bukan? Tapi Roh Kudus memampukan kita untuk percaya karena banyak hal tentang Allah yang tidak sanggup dimengerti oleh manusia.


Andai manusia tahu segala hal tentang Allah, maka dia bukan Allah.