Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 09 November 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 9 November 2021


Yohanes 13:4-8

Yesus Membasuh Kaki Murid-muridNya.


Kita bersyukur karena Tuhan mengasihi kita. Dari mana Saudara tahu bahwa Tuhan mengasihi kita?


Tuhan yang kasat mata, mau menyatakan kasih-Nya dalam tindakan ketika Yesus Kristus datang ke dalam dunia bahkan mati bagi kita orang berdosa.


Itulah kasih yang Tuhan nyatakan kepada kita.


Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk satu misi, yaitu mati di atas kayu salib untuk menjadi tebusan bagi banyak orang,


sehingga orang-orang berdosa yang percaya kepada-Nya diampuni dosanya, dilepaskan dari murka Allah, menjadi anak-anak Allah dan diselamatkan.


Namun peristiwa kayu salib itu tidak terjadi dengan serta merta. Yesus harus melayani selama kurang lebih 3,5 tahun.


Mengapa Yesus tidak langsung saja naik ke kayu salib tanpa melayani?


3,5 tahun bagi Tuhan Yesus merupakan hal yang penting, supaya Dia menjelaskan maksud kedatangan-Nya. Dia menyatakan akan kasih Tuhan kepada manusia.


Tidak seorang manusia dapat memahami apa yang terjadi di atas kayu salib. Bisa saja orang memahami bahwa peristiwa kayu salib adalah kisah orang baik yang diperlakukan semena-mena.


Bisa juga orang berbicara, orang lemah dikalahkan oleh orang yang kuat.


Siapakah dapat berpikir ada manusia mati untuk menjadi tebusan bagi banyak orang, meskipun hal ini sudah ditulis di Kitab Yesaya 53?


Kenyataannya orang-orang Yahudi pun tidak memahami. Peristiwa salib tidak sanggup dipahami oleh manusia secara natural,


kecuali dinyatakan oleh Tuhan melalui perkataan dan tindakan-Nya, menolong kita merujuk kepada Kitab Suci dan melihat bahwa peristiwa itu adalah penggenapan kasih Tuhan yang besar.


Yohanes 13:4-8


4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,


5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.


6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"


7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."


8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."


Pengorbanan apa yang sangat berat pada umumnya bagi manusia? Pengorbanan nyawa dan rasa malu.


Berapa banyak orang menutupi rasa malu dengan tindakan yang sangat tidak diharapkan?


Yesus melakukan perkara yang tidak dilakukan oleh orang lain, yaitu Tuhan Yesus membasuh kaki murid-muridNya.


Pekerjaan membasuh kaki adalah pekerjaan seorang hamba. Yesus adalah seorang guru dan rabi yang seharusnya dilayani oleh murid-muridNya.


Harusnya murid-muridNya yang mencuci kaki gurunya.


Disinilah Yesus memberitahukan, Dia adalah hamba yang diutus Allah ke dalam dunia untuk melayani orang berdosa sebagaimana yang tercantum di dalam Yesaya 53.


Tuhan Yesus merendahkan diri begitu rupa dengan mencuci kaki murid-muridNya sebagai ekspresi awal dari mati di atas kayu salib.


Kematian yang sangat memalukan, namun Dia rela mati supaya kita yang berdosa, yang percaya boleh mendapatkan hidup itu.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini:


1.Yesus Kristus mengasihi dengan seutuh diri-Nya.


Yohanes 13:4-5

4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,


5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.


Penulis Injil Yohanes merupakan saksi mata dari peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan Yesus Kristus.


Dalam peristiwa ini, penulis menulis secara detail apa yang Yesus lakukan. Mengapa secara detail?

Karena kejadian ini membuat mata murid-murid terbelalak.


Apa yang Yesus lakukan bukan sesuatu yang diharapkan oleh murid-muridNya karena Dia adalah seorang guru.


Orang-orang Yahudi mempunyai 2 macam pakaian. Satu pakaian dalam, dan satu lagi pakaian luar, yaitu jubah.


Jubah itu menggambarkan sebuah kehormatan yang dipakai sehingga dilihat oleh orang. Namun saat itu Yesus menanggalkan jubah-Nya.


Bukan saja menanggalkan jubah-Nya, Yesus mengambil sehelai kain lenan dan diikat pada pinggang-Nya, kemudian menuangkan air ke dalam basi lalu mulai menyeka kaki murid-muridNya.


Untuk mencuci kaki para murid Yesus harus menundukkan diri-Nya.


Apa yang Yesus lakukan, mau memberitahukan bahwa Dia menyerahkan seutuhnya diri-Nya bagi murid-muridNya. Dia menjadi hamba untuk melayani murid-muridNya.


Tuhan Yesus katakan bahwa Anak manusia datang tidak untuk dilayani, melainkan untuk melayani, bahkan untuk menjadi tebusan bagi banyak orang.


Ketika Tuhan datang ke dalam dunia ini, Dia menyatakan kasih, pelayanan, kerendahan hati-Nya kepada kita supaya kita memahami bahwa Dia naik ke kayu salib karena kasih-Nya, untuk menebus kita dengan darahNya.


Seluruh pelayanan Tuhan Yesus di kitab Injil supaya Saudara tahu bahwa Kristus mati di atas kayu salib untuk Saudara dan saya.


Dia mati di atas kayu salib karena Dia mengasihi Saudara dan saya, dan Dia ingin melayani Saudara supaya kita yang berdosa, boleh diampuni dosa kita.


Itulah kasih Tuhan kepada kita. Dia rela menghamba supaya Saudara dan saya mengalami kemuliaan Tuhan.


2.Tanpa dibasuh oleh darah Yesus Kristus, tidak seorang pun mendapat bagian dalam Kristus.


Yohanes 13:6-8

6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"


7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."


8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."


Respon dari Simon Petrus adalah respon yang wajar, karena memang tidak pas seorang guru mencuci kaki murid-muridNya, sehingga Simon Petrus tidak mau kakinya dicuci oleh Tuhan Yesus.


Namun Tuhan Yesus berkata, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."


Apa yang Yesus lakukan adalah sebuah gambaran dari suatu peristiwa yang lebih besar daripada mencuci kaki, yaitu membasuh dosa-dosa manusia.


Simon Petrus lalu berbicara tentang Yesus tidak akan mencuci kakinya sampai selama-lamanya.


Yesus katakana,“Jikalau Aku tidak membasuh engkau,…”ini bukan berbicara tentang mencuci kaki.

Yesus berbicara tentang kematian-Nya di kayu salib, mencurahkan darah-Nya.


Jikalau Simon Petrus tidak dibasuh oleh darah Yesus, tidak dilayani oleh Tuhan Yesus, maka dia akan mendapat bagian di dalam Yesus Kristus.


Mendapat bagian dalam Yesus Kristus artinya kita akan bersama-sama Yesus di sorga.


Seringkali kita berpikir bahwa kita harus berbuat ini dan itu kepada Tuhan, supaya kita mendapatkan sesuatu yang bernilai kekal daripada Tuhan.


Kita melakukan peraturan-peraturan Tuhan atau melakukan ritual tertentu supaya bisa mendapatkan bagian dari Tuhan.


Namun Tuhan hari ini berkata, ”Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."


Jikalau bukan Allah yang melayani kita, kita tidak pernah mendapat bagian dalam hidup yang kekal.


Jikalau kita tidak mempercayakan diri kita untuk dilayani oleh Allah melalui Yesus Kristus, kita tidak pernah melihat kerajaan Allah.


Jikalau kita menganggap darah Yesus tidak cukup untuk menyelamatkan kita, maka kita binasa selama-lamanya, karena hanya darah Yesus yang sanggup menyucikan kita dari dosa sehingga kita boleh diselamatkan Tuhan.


Maukah engkau mendapat bagian di dalam Yesus Kristus? Terimalah Dia yang mati bagi engkau, dan engkau mendapat bagian di dalam kemuliaan-Nya.


Doakan dan renungkan:

*Pengorbanan apa yang sangat berat untuk dilakukan oleh manusia? Pengorbanan nyawa dan rasa malu, bukan?


*Tuhan Yesus telah lakukan keduanya. Dia datang mencuci kaki murid-muridNya bahkan mati dengan sangat memalukan, namun Dia rela lakukan agar kita yang berdosa, boleh mendapatkan hidup kekal.


Berkorban Nyawa Dan Malu, Ia Lakukan Untuk Saudara dan Saya.