Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 25 Oktober 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 25 Oktober 2021


Yohanes 10:17-21

Gembala yang Baik.


Kita mengenal Tuhan Yesus berdaulat atas segala sesuatu termasuk diri-Nya sendiri.


Dengan demikian, tidak ada satupun, mahluk atau ciptaan apapun yang dapat mengganggu, menginterupsi atau mengubah-Nya karena Dia berdaulat atas segala sesuatu.


Disitulah kita bersyukur ketika kita bisa bergantung kepada-Nya karena Dia berdaulat atas segala sesuatu termasuk berdaulat atas kehidupan kita.


Meskipun Dia berdaulat, namun Dia mengasihi kita. Kita bersyukur kepada Tuhan.


Siapakah manusia di dunia ini yang dari zaman dulu sampai sekarang memiliki sebuah otoritas yang mutlak atas dirinya sendiri?


Kita tahu Hitler. Namun berapa lama dia memiliki otoritas seperti itu, yang sepertinya tidak tersentuh?

Tidak terlalu lama, kemudian dia tidak memiliki kuasa atas dirinya lagi.


Masih ada lagi tokoh-tokoh otoriter di dunia ini yang seakan-akan memiliki otoritas atas dirinya sendiri, namun kita tahu, seberapa banyak tokoh-tokoh otoriter yang jatuh ke dalam tangan oposisinya.


Sekarang mereka sudah tidak berdaya, karena mereka sudah dicengkeram oleh kuasa maut.


Bagaimana dengan tokoh-tokoh religius yang sangat dihormati dan begitu banyak pengikutnya?

Apakah mereka memiliki otoritas atas dirinya sendiri? Ternyata tidak.


Ada di antara mereka yang jatuh ke dalam tangan orang yang tidak suka dengan mereka. Ada juga yang dibunuh, namun ada juga yang tidak sampai dibunuh.


Sebagian besar mereka telah dicengkeram oleh kuasa maut, sehingga mereka pun tidak berdaya.


Bagaimana dengan Yesus Kristus?Yohanes 10:17-21


17 Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.


18 Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."


19 Maka timbullah pula pertentangan di antara orang-orang Yahudi karena perkataan itu. Banyak di antara mereka berkata:


20 "Ia kerasukan setan dan gila; mengapa kamu mendengarkan Dia?"


21 Yang lain berkata: "Itu bukan perkataan orang yang kerasukan setan; dapatkah setan memelekkan mata orang-orang buta?"


Kayu salib merupakan lambang kekejaman manusia kepada manusia lain, juga merupakan lambang kegelapan yang paling gelap dari kehidupan seorang yang terpidana pada zaman dahulu.


Pada akhirnya kayu salib merupakan lambang kematian yang paling menakutkan, bahkan Perjanjian Lama mengatakan, “Terkutuklah setiap orang yang tergantung pada kayu salib.


Namun kayu salib hari ini telah berubah, menjadi ekspresi dari kasih Allah kepada manusia.


Kayu salib menjadi ekspresi kemuliaan yang diberikan Allah kepada orang-orang percaya, bahkan kayu salib merupakan lambang kehidupan bagi manusia.


Ada begitu banyak orang mati di atas kayu salib, dan tidak mengubah kengerian, kematian, kehinaan, penderitaan dan kebinasaan dari kayu salib.


Namun setelah Yesus Kristus naik ke atas kayu salib maka kayu salib telah berubah, karena melalui kayu salib Yesus Kristus, Allah menyatakan perkenanan-Nya dan kasih keadilan kuasa-Nya kepada manusia di dalam Yesus Kristus.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini:


1.Peristiwa kayu salib Yesus Kristus menyatakan Bapa mengasihi Yesus Kristus.


Yohanes 10:17

Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali.


Mengapa peristiwa kayu salib Yesus Kristus menyatakan kasih Bapa kepada Yesus Kristus?


Karena melalui peristiwa kayu salib Yesus Kristus kembali ke kemuliaan-Nya atau Yesus Kristus dipermuliakan. Yesus Kristus telah membuktikan bahwa Ia adalah Anak Allah itu sendiri.


Yesus mengatakan bahwa Bapa mengasihi Dia karena Yesus telah memberikan nyawa-Nya untuk menerimanya kembali.


Dengan peristiwa kayu salib, Allah mengkonfirmasi akan siapakah Yesus Kristus.


Orang-orang Yahudi menyalibkan Yesus dengan tujuan yaitu untuk menghina dan membinasakan Yesus Kristus.


Namun tidak demikian dengan Bapa di sorga. Kayu salib yang merupakan rancangan Bapa di sorga, adalah rancangan kemuliaan bagi Yesus Kristus karena Bapa mengasihi Yesus Kristus.


Meskipun orang-orang Yahudi menyalibkan Yesus Kristus karena kebencian, namun kayu salib itu justru untuk menyatakan kasih Bapa kepada Yesus Kristus supaya Yesus Kristus menyatakan siapa diri-Nya.


Melalui peristiwa kematian-Nya justru Ia menyatakan keilahian-Nya, jati diri yang sesungguhnya.


Melalui peristiwa kayu salib, Yesus Kristus menyatakan kemuliaan-Nya. Disitulah Bapa mengasihi Yesus begitu nyata dengan mengkonfirmasi akan siapakah Yesus Kristus.


Setelah Yesus bangkit, lalu Ia naik ke sorga. Itu memberitahukan kepada kita bahwa Bapa mengasihi Yesus Kristus.


Kayu salib yang begitu mengerikan berubah menjadi kayu salib yang menyatakan kasih.


Kayu salib bukan semata-mata karya manusia, namun karya Allah yang dinyatakan melalui Yesus Kristus supaya manusia tahu bahwa manusia tidak punya pengharapan dan hidup di dalam cengkraman maut dan kebinasaan.


Namun Tuhan di dalam Yesus Kristus memiliki kuasa menghidupkan dan memberikan kelimpahan hidup itu di dalam kehidupan manusia.


Ketika kita menerima Yesus, Tuhan mengubah kita menjadi orang-orang yang diberkati di dalam hidup kita.


2.Yesus Kristus adalah Mesias dan Ia memiliki otoritas mutlak atas diri-Nya sendiri.


Yohanes 10:18

Tidak seorang pun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."


Tuhan Yesus memberitahukan kepada kita bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menyentuh Dia karena Dia berdaulat atas diri-Nya sendiri.


Peristiwa kayu salib bukanlah jasa daripada Yudas Iskariot, para pemimpin agama, prajurit-prajurit Romawi atau penjaga-penjaga Bait Suci, namun itu adalah semata-mata karya Yesus Kristus.


Dialah yang menyerahkan diri-Nya.


Jikalau Dia tidak menyerahkan diri-Nya, tidak ada seorang pun yang dapat menyentuh Dia.


Tuhan Yesus berkata, “Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku."


Hal ini tidak pernah dapat dilakukan oleh seorang manusia dari zaman ke zaman.


Bukan saja berkuasa memberikannya, namun juga berkuasa mengambilnya kembali.


Berapa banyak orang tidak berkuasa memberikannya tetapi diambil oleh orang lain dan dia tidak berkuasa mengambilnya kembali?


Terlalu banyak bahkan semua manusia seperti itu, tetapi berbeda dengan Yesus Kristus.


Mengapa Yesus berbeda dengan orang-orang lain? Karena Yesus adalah Anak Allah. Dia adalah Allah itu sendiri.


Allah itu berdaulat dan tidak ada yang bisa menyentuh Dia kecuali Dia menghendakinya.


Mari kita menyembah dan meninggikan Yesus karena Dia patut menerimanya. Saudara dan saya sudah mengenal Dia.


Kita bersyukur kalau Dia mengasihi kita dan kita belajar mengasihi dan taat kepada-Nya karena Dialah yang melindungi kita.


Dialah Juruselamat kita. Dialah yang memberikan nyawa-Nya bagi kita, supaya kita yang binasa, bisa diselamatkan.


Doakan dan renungkan:


*Setiap saat Saudara melihat salib, apa yang terlintas dipikiran Saudara? Kekejaman/kekelamankah?


*Ada begitu banyak orang mati di atas kayu salib dan tidak mengubah kengerian, kehinaan dan kebinasaan. Namun salib Yesus Kristus mengubahnya karena salibNya menyatakan kasih dan keadilanNya.


SalibNya Mengubah Bayangan Kehinaan Menjadi Cahaya Penuh Kemuliaan