Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 21 Oktober 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 21 October 2021


Yohanes 9:8-34

Orang Yang Buta Sejak Lahirnya part 2


Shalom Saudara-Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, ketika kita bisa hidup sepatutnya itu adalah sesuatu yang baik, efektif dan bermakna. Itu adalah anugerah Tuhan.


Karena banyak manusia yang tidak bisa menempatkan diri sepatutnya bagaimana dia harus hidup. Mereka seringkali memerankan dirinya sebagai allah atau “Playing God”.


Mereka memerankan diri sebagai allah, contoh: bagaimana mereka menghakimi orang berdasarkan hukum sendiri, masyarakat umum pun menolak hukum-hukum itu, namun orang itu punya keyakinan dia boleh menghakimi bahkan menghukum orang.


Inilah manusia dalam kejatuhan, mereka lupa bahwa mereka adalah manusia ciptaan bukan Allah.


Penghakiman, kedaulatan, hak prerogatif kehidupan adalah milik Allah, biarlah sebagai orang Kristen kita hidup sebagaimana seharusnya karena kita mengenal Tuhan.


Mari kita baca Firman Tuhan dariYohanes 9:8-34


8Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"


9Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."


10Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?"


11Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."


12Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."


13Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.


14Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.

15Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."


16Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.


17Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."

18Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya


19dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?"

20Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,


21tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."


22Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.


23Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."


24Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."


25Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."


26Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"


27Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"


28Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.


29Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang."


30Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.


31Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.


32Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.


33Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."


34Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.

Menurut Saudara, orang buta (dari lahir) sembuh merupakan kabar baik atau kabar bohong?


Kita pasti tahu bahwa orang buta sejak lahir, lalu bisa melihat ini adalah kabar baik dan kabar gembira bukan?


Namun tidak demikian respon orang-orang Yahudi; mereka terus mempertanyakan, “kamu ini sedang berbohong?” dan berulang-ulang mereka bertanya “Bagaimana kamu bisa melek”.


Inilah ironi orang Yahudi bagaimana mereka merespon apa yang Allah kerjakan pada diri seseorang, pengalaman dan pandangan mereka, membelenggu mereka sehingga tidak bisa melihat karya Tuhan dalam hidup seseorang.


Apakah pesan Firman Tuhan hari ini bagi kita?


1.Keyakinan yang tidak berdasarkan kebenaran Firman Tuhan dapat membelenggu kita untuk mempercayai bahwa bagi Tuhan tidak ada yang sulit, ayat 8-12:

8Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"


9Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."


10Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?"


11Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."


12Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."


Inilah percakapan antara orang-orang Yahudi dengan orang buta yang sudah melek. Mereka meragukan bahwa orang ini tadinya buta, tapi orang ini memberitahukan “akulah dia”


Mereka bertanya “bagaimana kamu menjadi melek?” karena mereka dibelenggu keyakinan bahwa orang buta sejak lahir tidak dapat melek. Oleh karena itu mereka berpikir pastilah orang ini tidak buta sejak lahir.


Banyak keyakinan yang tidak berdasarkan Firman Allah membelenggu orang terhadap pekerjaan Allah karena dalam keyakinan dan pengalamannya mengatakan bahwa itu tidak mungkin, itu mustahil, maka orang ini langsung tertutup pada pekerjaan supranatural daripada Allah.


Berapa banyak orang Kristen memiliki ikatan-ikatan seperti ini karena dia mendasarkan seluruh keyakinan kepada pengalaman dan pengetahuan yang dia miliki sehingga tidak terbuka pada pekerjaan Allah, bahkan tidak bisa melihat pekerjaan Allah.


Oleh karena itu sebagai orang percaya mari bertumbuh dalam iman, dimerdekakan oleh kebenaran Firman Tuhan.


Kita tidak lagi memegang keyakinan yang tidak berdasarkan Firman Allah, kita dimerdekakan oleh kebenaran Firman Tuhan.


Kita bisa melihat Tuhan hidup dalam hidup kita karena Firman Allah telah mentransformasi akal budi kita dan hati nurani kita.


2.Kita harus waspada jangan menghakimi orang lain bersalah, karena kita perlu melihat kasih dan kekudusan Allah.


Firman Tuhan berkata diayat 15-16:

15Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."


16Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.


Ayat 26-34:

26Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"


27Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"


28Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.


29Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang."


30Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.


31Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.


32Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.


33Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."


34Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.


Peristiwa ini adalah peristiwa yang sangat ironis bukan? Para pemimpin agama merasa diri mereka melek tapi justru mereka buta, darimana kita tahu kalau mereka buta?


Karena mereka bertanya berulang-ulang “bagaimana kamu menjadi melek?”


Orang itu sudah memberitahukan bagaimana dia menjadi melek tapi para pemimpin agama tetap tidak mengakuinya.


Ketika mata seseorang lebih mudah melihat dosa orang lain dan merasa diri benar, maka jangan-jangan orang itu menjadi orang yang buta rohani karena dia sendiri tidak bisa melihat kasih dan kekudusan Tuhan.


Orang yang bisa melihat kasih dan kekudusan Tuhan adalah melek rohani; dia melihat dosa nya sendiri, melihat kegagalannya sendiri dan datang pada Tuhan untuk bertobat.


Dia lebih bisa menerima orang lain dengan segala kegagalan dan dosanya karena dia menyadari bahwa dia sendiri diterima oleh Tuhan didalam Yesus Kristus.


Hanya anugerah Tuhan yang bisa mengampuni kita, oleh karena itu marilah kita menghidupi kehidupan Kristen sebagai orang-orang yang sudah celik mata rohani, kita sujud kepada Tuhan dan menerima orang lain.


Kita percaya Tuhan bekerja dalam hidup orang lain dan kita mau mengambil bagian untuk mengambil bagian dimana Allah bekerja melalui diri kita.


Doakan dan renungkan:

*Orang Yahudi, walau menyaksikan Yesus mencelikan mata orang buta sejak lahir, tetap tidak percaya. Bagaimana dengan kita?


*Keyakinan yang tidak didasarkan pada firman Tuhan dapat memimpin orang menjadi bebal.


Karakter negatif orang bebal: Tetap tidak percaya