Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Selasa, 5 Oktober 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Selasa, 5 Oktober 2021


Yohanes 6:41-59

Roti Hidup


Percaya kepada Yesus Kristus merupakan anugerah yang sangat besar yang Tuhan berikan kepada kita karena biasanya tidak mudah bisa percaya kepada Yesus Kristus.


Ada orang merasa kalau dapat memperoleh informasi lengkap yang dapat meyakinkan dia tentang Yesus, maka kemungkinan dia percaya kepada Tuhan Yesus.


Ada pula yang merasa bangga jika dia tetap tidak percaya Tuhan Yesus, karena dia tidak dapat dipaksa oleh siapapun untuk percaya.


Ada lagi yang mengandalkan logika. Mereka mengatakan jika Yesus masuk diakalnya, maka dia kemungkinan bisa percaya.


Namun ada orang mengatakan walau Yesus masuk akal, mereka tetap tidak percaya.


Sebetulnya bagaimanakah orang bisa percaya kepada Yesus Kristus di dalam kehidupannya?

Yohanes 6:41-59


41 Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."


42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?"


43 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut.


44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.


45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.


46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.


47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.


48 Akulah roti hidup.


49 Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati.


50 Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati.


51 Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia."


52 Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: "Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan."


53 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.


54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.


55 Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.


56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.


57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.


58 Inilah roti yang telah turun dari sorga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka telah mati. Barangsiapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."


59 Semuanya ini dikatakan Yesus di Kapernaum ketika Ia mengajar di rumah ibadat.


Orang-orang Yahudi tidak memahami apa yang Tuhan Yesus katakan karena mereka memikirkan hal jasmaniah terkait dengan roti, daging dan darah. Sedangkan Tuhan Yesus berbicara tentang hal rohani.


Ketika kita hidup secara jasmaniah dan belum dilahirkan kembali, maka kita sulit untuk memahami hal-hal rohani yang tidak diusahakan oleh kekuatan lahiriah tapi oleh Roh Allah dalam hidup kita.


Karena itu sebagai orang kristen kita harus bersyukur karena kita sudah menjadi manusia rohani sehingga kita bisa memahami Firman Tuhan dalam hidup kita.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini:


1.Kematian rohani membuat tidak seorangpun dapat datang kepada Tuhan Yesus karena kekuatannya, melainkan karena Bapa yang menariknya datang kepada Tuhan Yesus.


Yohanes 6:41-46

41 Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga."


42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapa-Nya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?"


43 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut.


44 Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.


45 Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.


46 Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa.


Orang-orang Yahudi tahu tentang Yesus.


Mereka tahu siapa ayah Tuhan Yesus yaitu tukang kayu yang bernama Yusuf.


Mereka tahu ibu dari Yesus, bernama Maria dan mereka berasal dari desa Nazaret.


Mereka heran bagaimana mungkin orang tua nya mereka kenal ada di Nazaret, tapi Tuhan Yesus katakan bahwa Ia roti hidup yang turun dari sorga.


Begitu banyak informasi yang mereka miliki, tapi informasi itu tidak menolong mereka untuk mereka bisa percaya kepada Tuhan Yesus.


Oleh karena itu, Tuhan Yesus katakan, “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku… “artinya tidak ada seorang pun yang memiliki kemampuan dan kekuatan untuk bisa datang kepada Tuhan Yesus.


Seringkali kita pikir hidup di dunia ini hidup yang netral, dimana kalau saya mau saya bisa kerjakan.


Ternyata untuk menjadi mau saja tidak gampang karena ada begitu banyak tarikan, dorongan dan faktor yang mengikat hidup kita, sehingga kita pun tidak berdaya di dalamnya.


Bukankah sering dalam hidup kita, kita tahu atau mau melakukan yang baik, tetapi yang tidak baik yang kita kerjakan?


Demikian juga mengenai datang kepada Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berkata bahwa tidak dapat datang kepada-Nya karena kekuatan manusia sendiri.


Yesus juga berkata, “…jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku… “Tidak seorangpun datang kepada Tuhan Yesus karena kemampuan/informasi atau karena kemampuan logikanya.


Semuanya itu menjadi tidak berarti karena dia tidak sanggup datang kepada Tuhan Yesus.


Tetapi seorang bisa datang kepada Tuhan Yesus karena ada Bapa yang menarik dia dengan kasih dan kuasa-Nya, dan karena Bapa sudah memilih dia sejak dunia belum dijadikan.


Oleh karena itu, kita bisa percaya kepada Tuhan Yesus, sebetulnya adalah anugerah semata-mata.


Iman kita bukan karena jasa kita, tapi karena kasih karunia Tuhan sehingga kita bisa percaya kepada-Nya.


Diselamatkan semata-mata adalah anugerah Tuhan. Disitu kita bersyukur kepada Tuhan.


Kita berterima kasih Tuhan yang mencelikkan mata rohani kita. Kita boleh mengenal Yesus Juruselamat kita, melihat kemuliaan-Nya, merasakan kasih-Nya.


Oleh karena itu, kita yang sudah ditebus oleh darah-Nya, mari kita hidup bagi Dia karena Dia begitu baik, begitu berkarunia kepada kita.


2.Kita tinggal di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita, oleh karena itu kita memiliki hidup yang kekal.


Yohanes 6:41-59

56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.


57 Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.


Ketika Tuhan Yesus berbicara masalah“makan daging-Ku”dan“minum darah-Ku”,Tuhan Yesus berbicara tentang pengorbanan-Nya di atas kayu salib.


Dia mati di atas kayu salib, menyerahkan tubuh-Nya dan mencurahkan darah-Nya. Lalu dikuburkan, dan pada hari ketiga Dia bangkit dari antara orang mati. Dia lalu mengenakan tubuh kemuliaan itu.


Ketika Tuhan berkata,“… makan daging-Ku dan minum darah-Ku… ”Tuhan mau berkata bahwa ada sebuah persekutuan yang sangat intim dan dekat menjadi satu kesatuan antara orang percaya dengan Yesus Kristus.


Gambarannya adalah seperti orang yang makan daging dan minum darah menjadi satu bagian bersama-sama.


Itu yang Yesus katakan, “…ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.”Itulah hidup yang kekal.


Hidup kekal bukan karena kita banyak berbuat baik, bukan karena ritual tertentu dengan visi kita.


Hidup kekal bukan ketika kita mematuhi peraturan ini dan peraturan itu. Hidup kekal terjadi ketika kita menerima Sang Kekal itu yaitu Yesus Kristus dalam hidup kita.


Dia adalah Firman yang hidup. Dikatakan,“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.”


Ketika kita menerima Dia, kita seperti memakan daging-Nya dan minum darah-Nya, maka dikatakan Kristus yang telah bangkit itu tinggal di dalam kita dan kita di dalam Dia.


Disitulah kita telah beroleh hidup yang kekal karena Sang Kekal itu ada di dalam diri kita. Kita bersama-sama dengan Tuhan Yesus dan Tuhan Yesus di dalam kita.


Rasul Paulus berkata, “Hidupku bukan aku lagi, tetapi Yesus yang hidup di dalam aku.”


Kita menjadi manusia rohani karena Tuhan hidup di dalam kita. Kita memiliki kuasa untuk hidup rohani, hidup di dalam kehendak Tuhan dan memuliakan Tuhan.


Kita memiliki sukacita dan damai sejahtera sorgawi karena Dia tinggal di dalam kita.


Hidup yang kekal bukannya nanti, tetapi saat Saudara dan saya menerima Yesus Kristus dalam hidup kita.


Disitulah kita memiliki persekutuan yang indah dengan Dia. Janganlah kita abaikan persekutuan yang indah ini.


Mari kita menikmati persekutuan itu dalam hidup kita.


Tidak cukup seminggu sekali, tapi setiap hari kita bersekutu dengan Dia. Kita mengalami Dia.

Dia ada dalam jiwa dan hidup kita.


Apapun pergumulan kita, Dia lebih tahu daripada kita. Dia lebih tahu dulu dari orang lain, karena Dia ada di dalam kita.


Betapa bahagianya menjadi orang yang mengenal Kristus, karena hidupnya mengalami Tuhan.


Doakan dan renungkan:


*Apakah perkataan Tuhan Yesus tentang, “makan daging-Ku” dan “minum darah-Ku” pernah membingungkan Saudara?


*Sesungguhnya ketika Tuhan Yesus berbicara masalah “makan daging-Ku” dan “minum darah-Ku”, Tuhan Yesus berbicara tentang pengorbanan-Nya di atas kayu salib bagi Saudara dan saya.


Makanan dan minuman rohani diperlukan saat kita masih hidup