Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 29 September 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Rabu, 29 September 2021


Yohanes 5:41-47

Kesaksian Yesus Tentang Diri-Nya.


Kita bersyukur boleh mengenal kasih Tuhan dalam Yesus Kristus.


Dengan demikian kita belajar mengasihi Tuhan yang terlebih dahulu mengasihi kita dan hidup bagiNya.


Manusia dalam keangkuhannya menganggap segala sesuatu tergantung kepada dirinya, termasuk mengkonsepkan eksistensi Allah.


Kita melihat bagaimana manusia tidak menempatkan diri pada tempat yang sebenarnya.


Sebenarnya bagaimana pun konsep manusia mengenai Allah dan eksistensi-Nya tidak mempengaruhi Allah, karena Allah melampaui konsep-konsep manusia.


Kita perlu menundukkan diri kepada apa yang Allah nyatakan tentang diri-Nya, sehingga kita boleh mengenal Dia, bukan berdasarkan cara pikir atau konsep kita mengenai Dia.


Yohanes 5:41-47


41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.


42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.


43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.


44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?


45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.


46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.


47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"


Seorang manusia bisa menipu dirinya dengan meyakini atau mengatakan sesuatu yang tidak benar, hanya demi kehormatan dirinya.


Demikian yang terjadi pada orang-orang Yahudi pada masa itu. Demi kehormatan diri, mereka pun menyangkali kebenaran.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini:


1.Seorang yang mengalami kasih dari Allah akan mencari hormat dari Allah.


Yohanes 5:41-44

41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.


42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.


43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.


44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?


Permasalahan orang Yahudi pada saat itu sama dengan permasalahan manusia pada umumnya, yaitu haus akan kehormatan dari orang lain.


Sehingga keputusan orang Yahudi terkait dengan religius atau hal lainnya dilakukan terkait dengan: Apakah saya mendapat kehormatan dari orang lain?


Ketika Tuhan Yesus datang ke dunia ini, Dia tidak mencari hormat dari manusia tapi dari Tuhan. Ia menyatakan apa yang salah adalah salah, yang benar adalah benar.


Dia tidak sedang menyenangkan pemimpin agama orang Yahudi dengan menyesuaikan diri atau bermain di abu-abu.


Mengapa pemimpin-pemimpin agama orang Yahudi tidak percaya kepada Tuhan Yesus?

Karena mereka bukan mencari hormat dari Allah, tetapi dari sesama mereka.


Mereka tahu bahwa mengenal Yesus akan membuat mereka kehilangan kehormatan oleh sebab itu mereka tidak mau percaya kepada Yesus.


Karena mereka sangat tergantung pada pendapat orang mengenai diri mereka. Maka Tuhan Yesus berkata,“…memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.”


Seorang yang mengalami kasih Allah, akan diubah oleh kasih tersebut sehingga dia tidak lagi mencari kehormatan dari manusia tapi dari Allah, karena dia tahu dia berhutang kepada Tuhan.


Meski orang Yahudi sepertinya mencintai Taurat dan sangat legalistik tapi mereka tidak ada kasih dari Allah.


Sehingga mereka sepertinya melihat tetapi sesungguhnya buta, karena mereka tidak pernah bisa lepas dari kuasa dosa.


Sebagai orang percaya, kita semua sudah mengalami kasih dari Tuhan. Oleh karena itu, marilah kita menyenangkan hati Tuhan dan mementingkan apa yang Tuhan katakan tentang kita.


Sebagaimana Ayub disebut sebagai orang yang saleh, demikianlah kita rindu Tuhan mengatakan tentang kita. Hal itu jauh lebih penting daripada apa yang orang katakan tentang kita.


Kita menjadi orang-orang percaya yang mengerti dan taat kepada kebenaran itu sendiri.


2.Setiap orang dihakimi berdasarkan kebenaran yang mereka ketahui dan yakini.


Yohanes 5:45-47

45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.


46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.


47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"


Orang Yahudi sangat mengidolakan dan mengagumi Musa.


Mereka menganggap diri sebagai pengikut Musa, tetapi mereka menolak Yesus Kristus, artinya mereka tidak percaya kepada apa yang ditulis oleh Musa.


Musa menulis tentang Yesus Kristus. Seluruh Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berpusat menceritakan tentang Yesus Kristus.


Mereka tidak percaya kepada apa yang ditulis Musa, maka bukan lagi Tuhan Yesus menghakimi mereka, tetapi Firman Allah dan kebenarannya yang menjadi dasar penghakiman bagi mereka.


Tuhan mengingatkan bahwa setiap orang akan dihakimi menurut kebenaran yang dia anut/pahami/ yakini.


Ketika manusia dihakimi menurut kebenaran itu, tidak seorang pun luput dari murka Allah, karena meskipun manusia mengetahui kebenaran, manusia selalu gagal hidup dalam kebenaran itu.


Oleh karena itu kita memerlukan anugerah Tuhan. Tidak seorang manusia pun yang tidak membutuhkan anugerah Tuhan Yesus karena tanpa anugerahNya tidak seorangpun dapat diselamatkan.


Sebagai orang-orang percaya, kita hidup dalam Firman Tuhan bukan berdasarkan kebenaran kita, namun semata-mata karena anugerah Tuhan.


Di dalam segala ketidaklayakan dan ketidaksempurnaan, anugerah Tuhan cukup bagi kita.


Ketika kita hidup dalam Firman Tuhan, kita bisa hidup dengan sukacita, karena Roh Kudus yang tinggal di dalam kita memampukan kita.


Jangan menyia-nyiakan anugerah Tuhan. Mari kita hidup menyenangkan hati Dia.


Doakan dan renungkan:

*Seberapa besar pendapat orang mempengaruhi hidup Saudara? Mempengaruhi kehormatan dan nilai kebenaran yang Saudara miliki?


* Seorang yang mengalami kasih Allah, akan diubah oleh kasih tersebut sehingga dia tidak lagi mencari kehormatan dari manusia tapi dari Allah, karena dia tahu dia berhutang kepada Tuhan.


Hormat manusia tak lagi berarti karena kasih Pencipta melebihi segalanya