Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 26 September 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 26 September 2021



Yohanes 5 : 22 - 29

Kesaksian Yesus tentang diriNya part 2


Kita mungkin pernah mendengar bahwa orang percaya tidak perlu menggunakan logika.


Apakah benar demikian? Tidak benar, Tuhan memberi kita kemampuan berpikir rasional untuk mengolah informasi. Walau kemampuan ini tidak cukup untuk mengerti secara total kebenaran Firman Tuhan.


Bukan berarti rasio kita tidak dapat menangkap kebenaran, justru Tuhan menyucikan rasio kita, sehingga rasio kita bisa menerima kebenaran itu.


Biarlah rasio kita terus disucikan Tuhan sehingga kita semakin bisa menyerap kebenaran Firman Tuhan di dalam hidup kita.


Banyak pernyataan yang sifatnya kontroversial, namun yang paling kontroversial sebetulnya adalah pernyataan Yesus Kristus.


Dari perkataan-perkataan Yesus yang begitu sulit, ternyata telah dibuktikan bahwa perkataanNya benar dan dapat dipercaya.


Contoh: Yesus berulang-ulang berkata bahwa Dia akan mati dibunuh oleh pemimpin-pemimpin agama, namun pada hari yang ke-3 Dia akan bangkit dari antara orang mati dan kembali kepada Bapa.


Saat Dia kembali kepada Bapa, Dia akan mengutus Roh Kudus kepada orang percaya. Semuanya terjadi dan hanya bisa dilakukan oleh Allah.


Apa yang Yesus kerjakan dan siapakah Yesus?


Semua itu tertulis dalam kitab Perjanjian Lama sehingga keberadaan, perkataan, perbuatan dan apa yang terjadi padaNya dapat dibuktikan hitam atas putih.


Bukan berdasarkan mitos/perkataan orang/mimpi/pengalaman yang tidak dapat dibuktikan.


Dan Yesus membuktikan apa yang dikatakanNya dan apa yang ditulis dalam Perjanjian Lama digenapi di dalam diriNya.


Pembacaan Alkitab pada hari ini


Yohanes 5: 22 - 29


22 Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,

23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.

27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia.

28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya,

29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.


Firman Tuhan yang kita baca hari ini adalah kelanjutan dari pernyataan Yesus Kristus tentang siapakah Dia.

Hal ini dilakukan oleh Tuhan Yesus atas keberatan, komplain dan kebencian orang Yahudi karena Yesus menyamakan diriNya dengan Allah.


Apakah pesan Firman Tuhan hari ini?

1.Otoritas penghakiman sepenuhnya ada pada Yesus Kristus, agar semua orang menghormati Yesus Kristus sebagaimana mereka menghormati Bapa.


Alkitab berkata dalamYohanes 5: 22 – 23

22 Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,

23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.


Perjanjian Lama berulang kali berkata bahwa penghakiman itu ada di tangan Tuhan. Namun hari ini kita belajar, Bapa telah menyerahkan penghakiman itu kepada Anak dan seluruh penghakiman berada di tangan Yesus Kristus.

Siapakah dari ciptaan yang boleh menghakimi? Tidak ada.

Perjanjian Lama memberitahukan bahwa penghakiman adalah milik Tuhan. Disitu diberitahukan kepada kita Yesus adalah Allah itu sendiri.

Yesus menghakimi karena Dia Allah dan penghakiman itu diberikan kepada Yesus supaya orang menghormati Yesus, sama seperti mereka menghormati Bapa.

Kita menghormati Bapa atas dasar Dia adalah Allah itu sendiri.

Dan Bapa ingin kita menghormati Yesus sama seperti kita menghormati Bapa, artinya bahwa Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri.

Kita perlu menghormati manusia sebagai manusia, tapi penghormatan kepada Allah tidak bisa disamakan dengan penghormatan kepada manusia.

Dan Yesus berkata, jika orang tidak menghormati Yesus, dia tidak menghormati Bapa.

Bayangkan bagaimana Yesus memberitahukan bahwa Dia memiliki kesetaraan dengan Allah.

Dan perkataan ini bukan diberitahukan oleh seorang nabi atau seorang yang bermoral, tapi keluar dari mulut Anak Allah sendiri.

Sudahkah kita menghormati Yesus Kristus sebagaimana kita menghormati Bapa?

Jangan lupa pada penghakiman terakhir, penghakiman itu akan dilaksanakan oleh Yesus Kristus.

Marilah di jaman anugrah ini, kita menerima dan mengalami anugerahTuhan.

Dia adalah Juru Selamat yang mengasihi, Dia mau kita datang kepadaNya sehingga pada hari terakhir, kita diselamatkan Tuhan, lepas dari kebinasaan dan murka Allah.

Yesus adalah satu-satunya yang dapat melepaskan kita dari kuasa dosa, kuasa hukum taurat dan murka Allah.

2.Otoritas memberikan hidup ada pada Yesus Kristus, karena Ia sama dengan Bapa memiliki hidup pada diri-Nya sendiri.


Itu dikatakan dalamYohanes 5: 24 – 26

24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup.

26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri.

Hanya Yesus yang dapat memberikan kita hidup yang kekal.

Seorang nabi/imam tidak dapat memberikan hidup yang kekal, apalagi seorang guru yang bermoral.

Seorang manusia tidak dapat memberikan hidup yang kekal dan pekerjaan baik/usaha nya tidak bisa merengkuh hidup yang kekal.

Kualitas hidup yang kekal jauh lebih tinggi dari seluruh kebaikan sehingga tidak dapat dipertukarkan antara perbuatan baik dengan hidup yang kekal. Hanya dapat diberikan oleh Yesus Kristus.

Mengapa? Karena Alkitab berkata, sebagaimana Bapa memiliki hidup pada diriNya sendiri, begitu juga Anak memiliki hidup pada diriNya sendiri.

Kita tidak memiliki hidup pada diri kita sendiri, hidup yang kita miliki diberikan oleh Tuhan sehingga kita tidak pernah bisa memberikan kepada orang lain.

Namun berbeda dengan Yesus, Dia sama seperti Bapa memiliki hidup pada diriNya sendiri, sehingga Dia bisa dengan otoritasnya memberikan hidup kepada kita.

Barangsiapa percaya dan menerimaNya, menerima hidup yang kekal itu.

Sudahkah saudara menerima hidup yang kekal itu?

Kita tahu bahwa di dalam Yesus ada hidup, maka hanya dalam persekutuan dengan Yesus Kristus kita memiliki hidup yang berkelimpahan.

Hidup yang kekal, hidup yang berkelimpahan tidak pernah lepas daripada persekutuan kita dengan Yesus Kristus.

Jika kita ingin terus mengalami kesegaran secara rohani karena hidup yang kekal itu, maka kita harus hidup di dalam Kristus dan Dia di dalam kita.

Kita memiliki persekutuan yang intim dengan Dia, meskipun keadaan dunia tidak menjanjikan tapi batiniah kita diperbaharui sehari demi sehari.

Disegarkan oleh Tuhan karena Dialah hidup itu sendiri.

Doakan dan renungkan:

*Hidup yang kekal, hidup yang berkelimpahan tidak pernah lepas daripada persekutuan kita dengan Yesus Kristus.

*Bagaimana dengan kehidupan Saudara dan saya, sudahkah hidup berkelimpahan dalam anugerah Tuhan menjadi bagian kita. Bagian sangat berharga yang tidak dapat dibeli dengan uang dan harta.

Hidup kekal dan berkelimpahan hanya ada di tangan Penciptanya.