Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Senin, 16 Agustus 2021
Keluaran 30:17-21
Mengenai Bejana Pembasuhan
Apakah Saudara bersyukur karena
kita sebagai orang percaya dipanggil
untuk beribadah kepada Tuhan?
Apakah Saudara mempunyai
antusiasme dan sukacita ketika
beribadah kepada Tuhan?
Kita percaya kalau Tuhan
memerintahkan kita untuk beribadah
kepada-Nya, kita tahu bahwa ibadah
itu sangat bermanfaat dalam hidup
kita.
Ibadah bagi orang percaya dapat
menjadi sebuah reflektor dari
kehidupan sehari lepas sehari,
karena ketika kita datang beribadah
kepada Tuhan, kita seharusnya
memiliki kesadaran akan kekudusan
Tuhan.
Pada saat yang sama kita belajar
mengintrospeksi diri ketika kita
menghadap Tuhan.
Bagaimanakah tingkah laku,
perbuatan dan tutur kata kita?
Bagaimanakah sikap hati kita sehari-
hari?
Apakah sudah di dalam kekudusan
Tuhan?
Disitulah ibadah kepada Tuhan
menjadi bagian Tuhan menguduskan
kita supaya semakin kita beribadah
kita semakin merefleksikan Tuhan
dan hidup kita diperbaharui.
Keluaran 30:17-21
17 Berfirmanlah TUHAN kepada
Musa:
18 "Haruslah engkau membuat
bejana dan juga alasnya dari
tembaga, untuk pembasuhan, dan
kautempatkanlah itu antara Kemah
Pertemuan dan mezbah, dan
kautaruhlah air ke dalamnya.
19 Maka Harun dan anak-anaknya
haruslah membasuh tangan dan kaki
mereka dengan air dari dalamnya.
20 Apabila mereka masuk ke dalam
Kemah Pertemuan, haruslah mereka
membasuh tangan dan kaki dengan
air, supaya mereka jangan mati.
Demikian juga apabila mereka
datang ke mezbah itu untuk
menyelenggarakan kebaktian dan
untuk membakar korban api-apian
bagi TUHAN,
21 haruslah mereka membasuh
tangan dan kaki mereka, supaya
mereka jangan mati. Itulah yang
harus menjadi ketetapan bagi
mereka untuk selama-lamanya, bagi
dia dan bagi keturunannya turun-
temurun."
Bagian Firman Tuhan hari ini adalah
perintah Tuhan untuk membuatkan
bejana pembasuhan.
Bejana pembasuhan ini terletak di
antara kemah suci dengan mezbah
bakaran.
Pesan Firman Tuhan pada hari ini:
1.Kehidupan sehari-hari orang
percaya sangat terkait dengan
ibadah yaitu dalam hal kekudusan.
Keluaran 30:17-21
haruslah mereka membasuh tangan
dan kaki mereka, supaya mereka
jangan mati. Itulah yang harus
menjadi ketetapan bagi mereka
untuk selama-lamanya, bagi dia dan
bagi keturunannya turun-temurun."
Bejana pembasuhan itu diletakkan setelah mezbah korban bakaran.
Dikatakan bahwa setiap imam itu
harus mencuci tangan dan kakinya,
supaya mereka tidak mati.
Di sini memberitahukan kepada kita
bahwa kehidupan kita sehari-hari
terkait dengan tangan dan kaki kita,
dengan seluruh kegiatan yang kita
lakukan, itu ada kaitan erat dengan
ibadah kita.
Tuhan mengingatkan kita lewat
bejana pembasuhan.
Adakalanya kita sebagai orang
percaya memisahkan ibadah dengan
kehidupan kita sehari-hari.
Kita bisa saja ketika ibadah keliatan
begitu khusuk dan begitu taat,
namun bagaimana dengan tangan
dan kaki kita setiap hari dalam
kehidupan kita?
Kehidupan sehari-hari kita
merupakan bagian dimana kita tahu
apakah kita orang yang beribadah
kepada Tuhan dalam kehidupan
sehari-hari.
Ketika hari minggu kita beribadah
kepada Tuhan, itu adalah puncak kita
bersyukur kepada Tuhan.
Kita sekali lagi mempersembahkan
kaki dan tangan kita atau kehidupan,
perilaku, perkataan dan sikap hati
kita kepada Tuhan.
Kita selalu dikuduskan, diperbarui,
sehingga ibadah kita mempengaruhi
tingkah laku kita dan tingkah laku kita
itu mempunyai kaitannya dengan
ibadah kita kepada Tuhan.
Biarlah Tuhan mengingatkan kita,
setiap kali kita beribadah, kita selalu
ingat bagaimana tingkah laku kita
sehari-hari dalam kehidupan kita.
2.Selalu memeriksa diri dan
bertobat di hadapan Tuhan yang
kudus.
Bejana pembasuhan mengingatkan
kepada orang Israel bahwa mereka
harus introspeksi diri.
Ketika mereka datang kepada Tuhan,
mereka harus mempunyai kerelaan
untuk bertobat dari dosa-dosa
mereka, karena ketika mereka
membasuh tangan dan kaki mereka,
itu berbicara tentang kehidupan
mereka sehari-hari.
Demikian juga ketika kita beribadah
kepada Tuhan.
Biarlah kita selalu mengintrospeksi
diri kita sendiri.
Bagaimana hidup kita?
Bagaimana perilaku, sikap dan sikap
hati kita kepada orang lain?
Bagaimana kita bekerja dan
beraktifitas?
Bagaimana sikap kita kepada Tuhan?
Biarlah ketika kita tahu, di sana sini
ada dosa dan cacat cela, kita
membasuhnya dengan darah Yesus
ketika kita datang bertobat kepada
Tuhan.
Disitulah nilai sebuah ibadah kepada
Tuhan.
Ibadah bukan sekedar ritual, tetapi
berbicara tentang kehidupan orang-
orang percaya yang menghidupi
hidup baru yang diintervensi oleh
Tuhan sehingga semakin hari kita
semakin menyatakan kemuliaan
Tuhan.
3.Kita telah dibasuh oleh darah
Yesus Kristus, marilah kita hidup
bagi Dia setiap hari.
Setiap kali imam masuk ke kemah
suci, dia harus membasuh tangan dan
kakinya.
Itu mengingatkan kepada dia bahwa
dalam kehidupannya, dia harus
setiap hari dipersembahkan kepada
Tuhan.
Kenyataannya bahwa Yesus Kristus
telah membasuh kita dengan darah-
Nya, sekali untuk selama-lamanya,
supaya kita hidup bagi Dia.
Yohanes 13:8
Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau
tidak akan membasuh kakiku sampai
selama-lamanya." Jawab Yesus:
"Jikalau Aku tidak membasuh
engkau, engkau tidak mendapat
bagian dalam Aku."
Saudara dan saya sebagai orang
percaya telah dibasuh oleh darah
Yesus.
Saudara dan saya mendapat bagian
di dalam Yesus Kristus, karena itu
hidup kita ini adalah hidup bagi Dia.
Mari persembahkan hidup kita
kepada Tuhan.
Apapun yang kita kerjakan, kita
kerjakan untuk Dia, menyenangkan
Dia, memuliakan Dia, karena kita
tahu kita telah dibasuh oleh darah-
Nya.
Doakan dan renungkan:
*Ada orang berkata,”Jika engkau
mendengar tentang orang “kudus”
di gereja, engkau perlu mendengar
bagaimana kehidupannya di rumah
dan di kantor.”
Bagaimana dengan kehidupan
keseharian kita, apakah orang lain
melihat kita sebagai orang yang
sama, baik itu di rumah, tempat
bekerja dan gereja?
*Firman Tuhan hari ini mengingatkan
bahwa kehidupan keseharian kita
terkait apa yang dikerjakan oleh
tangan, kaki dalam seluruh kegiatan
yang kita lakukan, merupakan
bagian dari ibadah kita kepada
Tuhan.
Hidup adalah Ibadah Kepada Tuhan