Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 12 Agustus 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Kamis, 12 Agustus 2021


Keluaran 29:1-35

Mengenai Pentahbisan Harun dan

Anak-Anaknya


Shalom saudara2 yang dikasihi oleh

Tuhan, senang sekali bisa berjumpa di

hari yang baik yang Tuhan sediakan

bagi kita, ketika kita bisa menghampiri

Tuhan itu semua karena anugerah yang

Tuhan berikan kepada kita dan Dia

hendak menguatkan kita dan hendak

membimbing hidup kita.


“Menghampiri Tuhan” istilah ini

mungkin sering didengar oleh Anda

ketika sedang kebaktian atau ketika

sedang bercakap-cakap dengan orang

lain atau Anda sendiri mengatakannya,

menghampiri hadirat Tuhan.


Kita perlu merenungkan siapakah

manusia yang layak menghampiri

Tuhan, pastilah sebagai orang percaya

kita sering menghampiri Tuhan,

ternyata memang tidak ada seorang

pun yang layak dan bisa menghampiri

Tuhan karena Tuhan itu maha kudus

dan kita penuh dengan dosa.

Oleh karena itu ketika kita dilayakkan

oleh Yesus Kristus untuk menghampiri

Dia, ini merupakan hak istimewa yang

Tuhan berikan kepada kita.


Mari kita membaca Firman Tuhan dari

Keluaran 29:1-35:


1."Inilah yang harus kaulakukan

kepada mereka, untuk menguduskan

mereka, supaya mereka memegang

jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor

lembu jantan muda dan dua ekor

domba jantan yang tidak bercela,


2.roti yang tidak beragi dan roti

bundar yang tidak beragi, yang diolah

dengan minyak, dan roti tipis yang

tidak beragi, yang diolesi dengan

minyak; dari tepung gandum yang

terbaik haruslah kaubuat semuanya

itu.


3.Kautaruhlah semuanya dalam

sebuah bakul dan kaupersembahkan-

lah semuanya dalam bakul itu,

demikian juga lembu jantan

dan kedua domba jantan itu.


4.Lalu kausuruhlah Harun dan anak-

anaknya datang ke pintu Kemah

Pertemuan dan haruslah engkau

membasuh mereka dengan air.


5.Kemudian kauambillah pakaian

itu, lalu kaukenakanlah kepada Harun

kemeja, gamis baju efod, dan baju efod

serta tutup dada; kaukebatkanlah

sabuk baju efod kepadanya;


6.kautaruhlah serban di kepalanya

dan jamang yang kudus kaububuh

pada serban itu.


7.Sesudah itu kauambillah minyak

urapan dan kautuang ke atas

kepalanya, dan kauurapilah dia.


8.Kausuruhlah anak-anaknya

mendekat dan kaukenakanlah kemeja-

kemeja itu kepada mereka.


9.Kauikatkanlah ikat pinggang

kepada mereka, kepada Harun dan

anak-anaknya, dan kaulilitkanlah

destar itu kepada kepala mereka,

maka merekalah yang akan memegang

jabatan imam; itulah suatu ketetapan

untuk selama-lamanya.

Demikianlah engkau harus mentahbis-

kan Harun dan anak-anaknya.


10.Kemudian haruslah kaubawa

lembu jantan itu ke depan Kemah

Pertemuan, lalu haruslah Harun dan

anak-anaknya meletakkan tangannya

ke atas kepala lembu jantan itu.


11.Haruslah kausembelih lembu

jantan itu di hadapan TUHAN di depan

pintu Kemah Pertemuan.


12.Haruslah kauambil sedikit dari

darah lembu jantan itu dan kaububuh

dengan jarimu pada tanduk-tanduk

mezbah, dan segala darah selebihnya

haruslah kaucurahkan pada bagian

bawah mezbah.


13.Kemudian kauambillah segala

lemak yang menutupi isi perut, umbai

hati, kedua buah pinggang dan segala

lemak yang melekat padanya, dan

kaubakarlah di atas mezbah.


14.Tetapi daging lembu jantan itu,

kulitnya dan kotorannya haruslah

kaubakar habis dengan api di luar

perkemahan, itulah korban

penghapus dosa.


15.Kemudian haruslah kauambil

domba jantan yang satu, lalu haruslah

Harun dan anak-anaknya meletakkan

tangannya ke atas kepala domba

jantan itu.


16.Haruslah kausembelih domba

jantan itu dan kauambillah darahnya

dan kausiramkan pada mezbah

sekelilingnya.


17.Haruslah kaupotong-potong

domba jantan itu menurut bagian-

bagian tertentu, kaubasuhlah isi

perutnya dan betis-betisnya dan

kautaruh itu di atas potongan-

potongannya dan di atas kepalanya.


18.Kemudian haruslah kaubakar

seluruh domba jantan itu di atas

mezbah; itulah korban bakaran,

suatu persembahan yang harum bagi

TUHAN, yakni suatu korban api-apian

bagi TUHAN.


19.Kemudian haruslah kauambil

domba jantan yang lain, lalu haruslah

Harun dan anak-anaknya meletakkan

tangannya ke atas kepala domba

jantan itu.


20.Haruslah kausembelih domba

jantan itu, kauambillah sedikit dari

darahnya dan kaububuh pada cuping

telinga kanan Harun dan pada cuping

telinga kanan anak-anaknya, pada

ibu jari tangan kanan dan pada ibu

jari kaki kanan mereka, dan darah

selebihnya kausiramkanlah pada

mezbah sekelilingnya.


21.Haruslah kauambil sedikit dari

darah yang ada di atas mezbah dan

dari minyak urapan itu dan

kaupercikkanlah kepada Harun dan

kepada pakaiannya, dan juga kepada

anak-anaknya dan pada pakaian anak-

anaknya; maka ia akan kudus, ia dan

pakaiannya, dan juga anak-anaknya

dan pakaian anak-anaknya.


22.Dari domba jantan itu haruslah

kauambil lemaknya, ekornya yang

berlemak, lemak yang menutupi isi

perutnya, umbai hatinya, kedua buah

pinggangnya, lemak yang melekat

padanya, paha kanannya--sebab itulah

domba jantan persembahan

pentahbisan—


23.kauambillah juga satu keping

roti, satu roti bundar yang berminyak

dan satu roti tipis dari dalam bakul

berisi roti yang tidak beragi, yang ada

di hadapan TUHAN.


24.Haruslah kautaruh seluruhnya ke

atas telapak tangan Harun dan ke atas

telapak tangan anak-anaknya dan

haruslah kaupersembahkan semuanya

sebagai persembahan unjukan di

hadapan TUHAN.


25.Kemudian haruslah kauambil

semuanya dari tangan mereka dan

kaubakar di atas mezbah, yaitu di atas

korban bakaran, sebagai persembahan

yang harum di hadapan TUHAN; itulah

suatu korban api-apian bagi TUHAN.


26.Selanjutnya haruslah kauambil

dada dari domba jantan yang adalah

bagi pentahbisan Harun dan

aupersembahkan sebagai

persembahan unjukan di hadapan

TUHAN, dan itulah bagian untukmu.


27.Demikianlah harus kaukuduskan

dada persembahan unjukan dan paha

persembahan khusus yang

dipersembahkan dari domba jantan

yang adalah bagi pentahbisan Harun

dan anak-anaknya.


28.Itulah yang menjadi bagian untuk

Harun dan anak-anaknya menurut

ketetapan yang berlaku untuk selama-

lamanya bagi orang Israel, sebab inilah

suatu persembahan khusus, maka

haruslah itu menjadi persembahan

khusus dari pihak orang Israel, yang

diambil dari korban keselamatan

mereka, dan menjadi persembahan

khusus mereka bagi TUHAN.


29.Pakaian kudus kepunyaan Harun

itu haruslah turun kepada anak-

anaknya yang kemudian, supaya

mereka memakainya apabila mereka

diurapi dan ditahbiskan.


30.Tujuh hari lamanya haruslah

pakaian itu dikenakan oleh imam

penggantinya dari antara anak-

anaknya, yang akan masuk ke dalam

Kemah Pertemuan untuk

menyelenggarakan kebaktian di

tempat kudus.


31.Domba jantan persembahan

pentahbisan itu haruslah kauambil dan

dagingnya kaumasak pada suatu

tempat yang kudus.


32.Haruslah Harun dan anak-

anaknya memakan daging domba

jantan itu serta roti yang ada di dalam

bakul di depan pintu Kemah

Pertemuan.


33.Haruslah mereka memakan

semuanya itu yang dipakai untuk

mengadakan pendamaian pada waktu

mereka ditahbiskan dan dikuduskan,

tetapi orang awam janganlah

memakannya, sebab persembahan

kudus semuanya itu.


34.Jika ada yang tinggal dari daging

persembahan pentahbisan dan dari

roti itu sampai pagi, haruslah kaubakar

habis yang tinggal itu dengan api,

janganlah dimakan, sebab

persembahan kudus semuanya itu.


35.Maka haruslah kauperbuat

demikian kepada Harun dan kepada

anak-anaknya, tepat seperti yang

Kuperintahkan kepadamu; selama

tujuh hari haruslah kautahbiskan

mereka.


Firman Tuhan yang kita baca hari

ini terkait dengan imam besar dan

imam dari keturunan Harun, dimana

mereka harus dikuduskan sebelum

melayani.


Apakah pesan Firman Tuhan yang bagi

kita dari bagian ini?


1.Imam besar itu ditetapkan oleh

Tuhan, bukan oleh keinginan manusia.

Dan Yesus Kristus adalah Imam Besar

Agung selama-lamanya yang

ditetapkan oleh Allah.


Ayat pertama berbunyi: "Inilah yang

harus kaulakukan kepada mereka,

untuk menguduskan mereka, supaya

mereka memegang jabatan imam bagi-

Ku:

Ambillah seekor lembu jantan muda

dan dua ekor domba jantan yang tidak

bercela.

Firman Tuhan mengatakan mereka itu

harus dikuduskan supaya mereka

memegang jabatan imam bagi-

Ku, dari sini kita tahu bahwa seorang

imam itu adalah ditunjuk oleh Tuhan,

ditetapkan oleh Tuhan, karena imam

itu harus datang kepada Tuhan.


Dari sini kita tahu bahwa manusia

berdosa tidak bisa sembarangan

menghampiri Tuhan dengan caranya

sendiri, tetapi Tuhan dengan cara-Nya

Dia membuka jalan supaya orang

berdosa boleh datang kepada Dia dan

Allah memetapkan imam atau imam

besar yang melayani di hadapan Tuhan.


Inilah yang digenapi didalam Yesus

Kristus, yang adalah Imam Besar Agung

yang ditetapkan Allah,

Firman Tuhan berkata di dalam

Ibrani 7:17, Sebab tentang Dia diberi

kesaksian: "Engkau adalah Imam untuk

selama-lamanya, menurut peraturan

Melkisedek."


Ketika kita menghampiri Tuhan maka

kita datang di dalam anugerah-Nya

karena kita datang melalui Imam Besar

Agung kita Yesus Kristus, Dia adalah

Imam Besar Agung yang selama-

lamanya tidak dibatasi oleh waktu.


Imam besar di perjanjian lama tidak

bisa selama-lamanya, karena mereka

dibatasi oleh usia hidup mereka,

tetapi Yesus Kristus adalah

Imam Besar Agung yang hidup selama-

lamanya, bukan didalam kemah suci

buatan manusia, tetapi ditempat

kemuliaan Tuhan yaitu di Surga.


Betapa kita bersyukur kita sebetulnya

adalah orang berdosa tetapi karena

darah Yesus Kristus kita disucikan,

bahkan boleh menghampiri Tuhan

melalui Yesus Kristus yang adalah

Imam Besar kita.


Oleh karena itu dalam segala

Perkara/pergumulan yang kita hadapi,

kita di undang Tuhan

menghampiri hadirat-Nya dan

mengalami kasih karunia dan

pertolongan daripada-Nya,

karena Imam Besar kita selalu menjadi

pembela kita di hadapan Allah Bapa.


2.Seorang imam besar atau imam

juga tidak bisa sembarangan datang

kepada Tuhan, harus kudus di

hadapan Tuhan.


Kalau Anda membaca kitab Keluaran

yang barusan kita baca, betapa banyak

aturan yang harus dilakukan untuk

pengudusan mereka supaya mereka

boleh datang kepada Tuhan.


Inilah penggenapan didalam Yesus

Kristus yang kudus itu, sehingga Dia

Bisa menjadi imam besar kita, menjadi

perantara antara kita kepada Tuhan.

Di dalam Firman Tuhan, injil Lukas 1:35

dikatakan: Jawab malaikat itu

kepadanya: "Roh Kudus akan turun

atasmu dan kuasa Allah Yang

Mahatinggi akan menaungi engkau;

sebab itu anak yang akan kaulahirkan

itu akan disebut kudus, Anak Allah.

Tidak seperti imam atau imam besar

yang di dalam Perjanjian Lama yang

harus dikuduskan dengan tata cara

yang Tuhan sediakan, namun Yesus

Kristus tidak perlu dikuduskan karena

Dia adalah kudus.

Apa yang terjadi dalam Perjanjian Lama

memberitahukan kepada kita bahwa

Allah satu kali akan menyediakan Imam

Besar Agung yang kudus itu, yang akan

selama-lamanya menjadi Imam Besar

Agung bagi kita umatnya, yaitu Yesus

Kristus.


Ketika kita menyadari bahwa Imam

Besar Agung itu adalah kudus dan

karena Dia kita boleh menghampiri

Tuhan.

Oleh sebab itu mari kita menjaga

kekudusan kita, hidup sesuai dengan

apa yang Tuhan Yesus inginkan,

sehingga ketika kita datang kepada-

Nya, kita menjadi orang-orang yang

menyenangkan Dia.

Kita bukan datang sebagai orang-orang

yang menyakiti hatiNya dengan hidup

dalam dosa.


Ke-Imam-Besaran Yesus Kristus

merupakan anugerah bagi kita,

dan anugerah itu bukan anugerah

yang murah, tetapi anugerah yang

mahal didalam darah-Nya.

Oleh sebab itu, kita yang sudah

dikuduskan, dilayakkan datang

kepada Allah Bapa, mari kita juga

memelihara hidup yang kudus di

hadapan Tuhan, ketika kita datang

kepada-Nya, kita datang sebagai anak-

anak yang menurut kepada Allah, yang

mengasihi Tuhan dalam hidup kita.


3.Pengampunan dan penyucian dari

dosa hanya terjadi ketika seseorang

menerima pengorbanan Yesus Kristus

di atas kayu salib, bukan sekedar tahu

tentang Yesus Kristus.

Ketika kita bacaayat 33(Bahasa

Indonesia Masa Kini/BIMK)

dikatakan demikian:Mereka harus

makan makanan yang dikorbankan

dalam upacara pengampunan dosa

pada waktu pentahbisan.


Hanya imam boleh makan makanan

yang sudah dikhususkan untuk Tuhan.

Makanan korban mereka harus makan,

artinya mereka harus terima untuk

pengampunan dosa, itulah yang Tuhan

Yesus katakan didalam

Yohanes 6:54-57 (Alkitab BIMK)


54.Orang yang makan

daging-Ku dan minum darah-Ku

mempunyai hidup sejati dan kekal dan

Aku akan membangkitkannya pada

Hari Kiamat.


55.Sebab daging-Ku sungguh

makanan, dan darah-Ku sungguh

minuman.


56.Orang yang makan daging-Ku

dan minum darah-Ku, tetap bersatu

dengan Aku, dan Aku dengan dia.


57.Bapa yang hidup itu, mengutus

Aku dan Aku pun hidup dari Bapa.

Begitu juga orang yang makan

daging-Ku akan hidup dari Aku.


Tuhan mengatakan hal yang sama,

daging-Ku dan darah-Ku itu adalah

makanan dan minuman,

barangsiapa memakan dan

meminumnya, dia mendapatkan

hidup yang kekal.

Tentu ketika Yesus berkata demikian

tidak berarti dengan maksud harafiah,

namun maksud Tuhan Yesus adalah

seseorang bisa menerima hidup

yang kekal ketika dia menerima Yesus

Kristus sebagai juru selamat,

menerima korban pendamaian dari

Yesus kristus di atas kayu salib

sebagaimana korban dalam Perjanjian

Lama yang harus dimakan untuk

pengampunan dosa.


Sebagai orang yang percaya, kita

adalah orang yang sudah menerima

Yesus Kristus dan pengorbanan di atas

kayu salib sehingga kita adalah orang-

orang yang disucikan dan diampuni.


Mengenal Yesus adalah ketika kita

menerima Dia, bukankan ini anugerah

yang sangat besar?

Bahwa hidup kita yang sementara ini

telah memperoleh jaminan satu hidup

yang kekal bahkan di dalam hidup di

dunia ini kita boleh mengalami

persekutuan dengan Tuhan,

mengalami pertolongan daripada

Tuhan, oleh karena Yesus Kristus

Juruselamat danImam Besar Agung

kita yang selalu membela kita di Surga

dan Dia hidup untuk menolong kita.


Doa dan renungkan:

*Pernahkah Saudara membayangkan

hidup sebagai umat Tuhan di masa

Perjanjian Lama?


Membaca sedemikian panjang

peraturan tentang pentahbisan

seorang imam saja sudah membuat

kita garuk-garuk kepala, bukan?


*Mari bersyukur dan hidupi kehidupan

saat ini untuk Tuhan, Imam Besar

Agung kita.


Tak Sekadar Bersyukur, Hidupi