Audio Stream
00 : 00 : 00

Tuhan Adalah Gembalaku
Pengkhotbah 4:7-12
Pentingnya dukungan dalam hidup (part 1)
Tuhan menciptakan manusia dengan desain hidup berdampingan, bukan sendirian. Ia mau supaya kita menemukan nilai yang lebih berarti ketika kita mau berbagi hidup dengan orang lain.
Sebagian besar dari kita pasti pernah melihat burung angsa. Ada satu hal yang menarik dari burung angsa liar. Setiap tahun, mereka akan bermigrasi. Bisa untuk mencari makan, berpindah dari cuaca ekstrim, atau untuk berkembang biak.
Saat bermigrasi bersama-sama, mereka akan terbang dengan formasi huruf ”V”. Formasi ini dipimpin oleh satu ekor burung paling depan, kawanan burung lainnya ada di sisi diagonal kanan dan kiri.
Dengan cara ini, sekelompok burung ini dapat terbang lebih jauh, dibandingkan terbang sendiri-sendiri. Hal ini karena sayap dari burung di depan akan membentuk arus udara yang meringankan bagi burung yang terbang di belakang.
Saat burung yang di depan kelelahan untuk melawan arus sendirian, maka ia akan mundur ke belakang dan bergantian dengan burung yang lain.
Bahkan, jika ada seekor burung yang jatuh dalam keadaan migrasi karena keletihan, maka akan ada dua burung lain yang ikut turun dan mendampingi burung tersebut sampai ia sembuh atau mati.
Setelah itu, kedua burung tersebut akan kembali ke kawanan burung yang bermigrasi.
Kisah ini menunjukkan sebagian kecil dari makhluk hidup yang Tuhan ciptakan. Jika diperhatikan, semua makhluk hidup tidak diciptakan oleh Tuhan untuk hidup sendirian.
Pengkhotbah 4:7-12
7 Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari:
8 ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanya pun tidak puas dengan kekayaan; — untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? — Ini pun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.
9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
10 Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
11 Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?
12 Dan bilamana seorang dapat dikalahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Pengkhotbah mengajak kita untuk melihat kepada aspek lain dari kehidupan yang berpotensi menjadi sia-sia.
Ia melihat orang kaya yang memiliki semuanya, ia bekerja begitu keras tetapi tidak memiliki siapapun di dalam hidupnya.
Tidak memiliki anak atau saudara laki-laki. Ia hidup untuk dirinya sendiri. Maka, untuk siapa kekayaan itu digunakan?
Pengkhotbah 4:8b
8. …— untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan? — Ini pun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan.
Hal ini bukan berarti kita harus menikah dan berkeluarga untuk dapat memperoleh kepuasan hidup dan bisa berbagi hidup untuk orang lain.
Namun, berarti jika kita hidup hanya memikirkan diri sendiri, menyimpan kekayaan atau segala sesuatu untuk diri sendiri, maka kita cenderung tidak bisa menemukan kebahagiaan di sana.
Pengkhotbah 4:9, 12b
9 Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
12b. … Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
Maksud ayat tersebut adalah satu helai tali akan lebih mudah putus. Namun, tali yang dipilin dari tiga helai, akan lebih sulit putus.
Ayat 10 sampai 12a, menggambarkan orang yang hidup sendirian akan jauh lebih sulit. Seorang penafsir memberikan Ilustrasi ayat ini seperti seseorang yang sedang berpergian.
Pada ayat 10, digambarkan seseorang pergi sendirian, kemudian jatuh. Maka, ia tidak memiliki siapa-siapa untuk menolong.
Sebaliknya, jika ia pergi bersama orang lain dan terjatuh, maka ada orang lain yang menolong dan mengangkatnya pada saat jatuh.
Pada ayat 11, dikatakan bahwa tidur bersama akan lebih hangat. Gambaran ini sesuai dengan konteks saat itu. Apabila wisatawan yang berpergian ke Israel melewati malam pada musim dingin, maka mereka akan tidur berdempetan agar dapat menimbulkan kehangatan.
Pada ayat 12a, juga digambarkan apabila ada penyerangan dari bandit atau perampok di dalam perjalanan, seseorang yang sendirian akan lebih mudah dikalahkan. Jika ada dua orang, maka akan lebih bisa bertahan menghadapi situasi itu.
Pengkhotbah bukan menganjurkan kita untuk hidup berkeluarga. Namun, adanya penekanan bahwa Tuhan tidak menciptakan kita seorang diri.
Kita diciptakan untuk hidup berdampingan, saling menopang, dan membantu satu dengan yang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan keluarga, sahabat, atau teman-teman.
Dalam perjalanan hidup kita, seringkali kita menjumpai persoalan, kesedihan, dan ancaman. Kita perlu orang lain untuk membantu kita melalui semuanya.
Jika kita tidak memiliki siapapun di dunia ini; misalnya kita sudah ditinggalkan orang tua, tidak punya teman dekat hingga harus hidup sendiri; maka Tuhan tetap tidak bermaksud untuk kita hidup sendirian, melainkan terus bersama Tuhan yang setia menyertai kita dalam segala keadaan.
Mari merenungkan beberapa hal berikut ini:
1. Ketika kita hidup, apakah kita lebih sering memikirkan diri sendiri daripada orang lain?
2. Bagaimana relasi kita dengan keluarga atau sahabat kita?
3. Kapankan terakhir kita meluangkan tenaga, waktu, uang kita untuk orang-orang yang kita kasihi?
Renungan yang lalu, terambil dari Pengkhotbah 4:6, mengingatkan kita bahwa segenggam ketenangan lebih baik daripada dua genggam jerih payah.
Pesan Firman Tuhan bagi kita
1. Ketika kita menggunakan “satu genggaman tangan” untuk bekerja bagi diri kita, maukah kita menggunakan “satu genggaman lainnya” untuk belajar hidup memberi kepada orang lain?
2. Mari kita juga hidup bagi orang lain, bukan hanya bagi diri sendiri. Biarlah Roh Kudus yang terus mengingatkan kita.
Doakan dan renungkan
* Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya.
*Tuhan menciptakan manusia dengan desain hidup berdampingan, bukan sendirian. Ia mau supaya kita menemukan nilai yang lebih berarti ketika kita mau berbagi hidup dengan orang lain.
Aku ada untuk berbagi