Audio Stream
00 : 00 : 00

Tuhan Adalah Gembalaku
Markus 11:12-14
Yesus mengutuk pohon ara
Enam belas tahun silam, saya pernah mencoba menanam bibit mangga di depan rumah.
Lima tahun kemudian pohon itu bertumbuh, daunnya sangat rimbun, saya berharap pohon itu berbuah. Pada musimnya, pohon itu berbunga namun rontok tidak menjadi buah.
Saya berharap tahun depan pohon itu akan bisa berbuah, namun beberapa tahun tetap tidak berbuah. Saya kecewa dan berpikir untuk menebang dan membuang pohon itu.
Di dalam Alkitab ada kisah yang mirip, terjadi dalam pelayanan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus ingin mendapatkan buah ara, tetapi ketika Ia mendapatkan pohon itu tidak ada buahnya.
Markus 11:12-14
Yesus mengutuk pohon ara
12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.
13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.
14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.
Kisah Tuhan Yesus bersama murid-murid-Nya keluar dari Betania kemungkinan sudah siang hari, Yesus merasa lapar. Lalu Ia mendekati sebuah pohon ara untuk mendapatkan makanan (buahnya).
Bagi bangsa Israel, buah ara memang dijadikan sebagai makanan pokok. Namun Tuhan Yesus hanya mendapatkan daun-daun yang rimbun, tidak ada buahnya.
Dari kisah ini, Tuhan Yesus tidak hanya sekedar mencari makanan, Tuhan Yesus sangat kreatif untuk menggunakan segala kesempatan dan sarana yang ada untuk menyampaikan pengajaran bagi murid-murid-Nya.
Tidak hanya mengikuti Yesus, tetapi orang banyak juga harus mengikuti ajaran Tuhan Yesus, sehingga apa yang mereka dengar dan lakukan dalam hidup mereka itu menjadi buah dari hidup mereka yang berdampak dan menjadi berkat bagi orang lain dan menyenangkan hati dari sang pemilik dari pohon itu.
Tuhan Yesus ingin agar hidup kita sebagai orang-orang yang percaya kepada-Nya tidak hanya segar dilihat, indah dipandang tetapi juga Dia ingin kita menghasilkan buah dari hidup kita ataupun kehidupan yang memproduksi buah-buah kehidupan yang dapat dinikmati oleh orang lain.
Buah apa yang harus kita produksi dari hidup kita? Buah yang dimaksud di sini adalah buah yang sesuai dengan pertobatan kita atau buah yang sesuai dengan panggilan kita sebagai orang percaya.
Ketika kita mengalami hidup yang sudah diubahkan oleh Tuhan, maka seharusnya hidup kita menghasilkan buah-buah yang baik, buah-buah perbuatan baik, yaitu buah-buah karakter yang indah dari hidup kita, yaitu buah-buah keselamatan jiwa melalui hidup kita, melalui puji-pujian kepada Tuhan.
Mari kita pikirkan sejauh ini setelah kita percaya kepada Tuhan, apakah selama ini kita hidup menghasilkan buah seperti yang Tuhan inginkan? Jika belum, mungkin ada sesuatu yang keliru di dalam hidup kita.
Pesan Firman Tuhan:
1. Mari kita coba koreksi diri kita, apa yang membuat kita tidak bisa menghasilkan buah?
2. Betapa Tuhan inginkan agar hidup kita menjadi kehidupan yang menghasilkan buah dan memuliakan Tuhan.
Doakan dan renungkan
* Ketika hidup diubahkan Tuhan, maka seharusnya menghasilkan buah perbuatan baik dan karakter yang indah, yang memuliakan Tuhan Yesus.
* Apakah hidup kita sudah menghasilkan buah-buah tersebut?
Hidup yang berbuah