Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar - Jumat, 24 Oktober 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Markus 11: 1-11

Yesus dielu-elukan di Yerusalem


Pada bulan September yang lalu, kita dikejutkan dengan berita seorang pemuda yang bernama Charlie Kirk (31 tahun) ditembak mati di sebuah universitas. Kematiannya menggemparkan Amerika dan dunia.


G.D. Fain, wakil presiden Amerika menyambut peti jenazah Charlie Kirk. Presiden Trump mengatakan bahwa Charlie Kirk adalah seorang pahlawan Amerika. Gemparnya situasi ini membuat banyak orang dari berbagai kalangan memberikan simpati.


Pada tanggal 21 September lalu ketika diadakan ibadah pemakaman di Gedung Arizona, Amerika Serikat, ada ratusan ribu orang yang berbondong-bondong datang untuk memberikan rasa hormat dan simpati kepada Charlie Kirk.


Mengapa khalayak ramai memberikan simpati dan rasa hormat kepada seorang Charlie Kirk?


Sederhana sekali, dia adalah seorang pemuda yang sangat antusias memperjuangkan nilai-nilai kekristenan, kebenaran, dan moral bagi bangsa Amerika, secara khusus bagi kalangan generasi muda.


Orang memberikan simpati, pujian, sanjungan dan hormat kepada Charlie Kirk setelah ia mati.


Namun berbeda dengan Yesus. Sebelum Yesus mati, banyak orang yang datang memberikan pujian dan hormat Kepada Yesus.


Markus 11: 1-11


1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya


2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.


3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."


4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.


5 Dan beberapa orang yang ada di situ berkata kepada mereka: "Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?"


6 Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan Yesus. Maka orang-orang itu membiarkan mereka.


7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.


8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.


9 Orang-orang yang berjalan di depan dan mereka yang mengikuti dari belakang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,


10 diberkatilah Kerajaan yang datang, Kerajaan bapak kita Daud, hosana di tempat yang maha tinggi!"


11 Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.


Kisah di atas yang baru kita baca adalah kisah lanjutan perjalanan Yesus ke Yerusalem untuk diserahkan kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah dan kemudian mati.


Peristiwa ini adalah kisah yang mengherankan, mendebarkan, dan sekaligus mengharukan.


Kisah ini mengherankan karena dimulai dengan Tuhan memerintahkan dua orang untuk melepaskan seekor keledai yang tertambat.


Kisah tentang keledai ini telah dinubuatkan oleh Nabi Zakharia dalam Zakharia 9:9. Kisah ini adalah salah satu penggenapan nubuat Nabi.


Kisah ini mendebarkan karena perjalanan mereka ke Yerusalem adalah persiapan untuk menyerahkan Yesus untuk ditangkap, disiksa, diludahi, dan dibunuh. Seperti yang Tuhan Yesus sudah katakan dalam Markus 10:32.


Kisah ini mengharukan karena kita tahu Yesus akan mati. Tetapi sebelum kematian-Nya, ia disambut oleh orang banyak dengan puji-pujian sebagai rasa hormat mereka. Mereka berkata, "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.”


Yesus datang ke Yerusalem untuk menderita dan mati, tetapi dia disambut dengan puji-pujian, sorak-sorai, dan hosana daripada orang-orang Yerusalem.


Hal ini memberitahukan kepada kita siapakah Yesus yang akan mati itu.


1. Yesus adalah pribadi Ilahi, Tuhan yang Maha Tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.


Seperti contoh, Dia memberitahukan tentang seekor keledai yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.


Dia berkuasa atas segala sesuatu, termasuk segala makhluk ciptaan-Nya, seperti ketika keledai yang belum pernah ditunggangi itu dibawa kepada Yesus, Ia bisa mengendalikannya.


2. Yesus adalah Raja yang akan datang, Raja Damai, Raja Keselamatan, Raja Kemuliaan yang akan datang.


Itu sebabnya ada banyak orang bersorak-sorak, mereka memuji-muji Dia dan berkata Hosana, bukan karena hanya karya-Nya, tetapi juga karena diri-Nya Pribadi Ilahi.


Ada dua pelajaran penting yang perlu kita pikirkan dan juga renungkan.


1. Mari kita sambut Yesus sebagai Tuhan di atas segala Tuhan, Tuhan yang tahu segala sesuatu dalam hidup kita, tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, berkuasa untuk mengatur segala sesuatu dan berkuasa memakai kita sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya.


2. Yesus adalah Raja di atas segala Raja, maka mari kita menyambut Dia sebagai Raja di dalam kehidupan kita, Dia adalah Raja Damai, Raja Keselamatan yang akan datang, Raja yang memerintah untuk selama-lamanya dengan kerendahan hati-Nya.


Jika kita tahu siapa Dia yang telah datang bagi kita, mari kita sambut Dia dengan hati yang penuh dengan kesukaan, puji-pujian dan hormat.


Mari kita juga menceritakan kisah tentang seorang Raja Damai yang telah datang memberikan keselamatan bagi dunia ini.


Sejauh mana kita mengenal Dia, sejauh itu juga kita mempunyai rasa hormat kepada Dia, sejauh itu juga kita mempunyai perasaan sukacita dan kesukaan untuk memberitakan tentang-Nya.


Doakan dan renungkan


* Orang-orang berseru: "Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, ..hosana di tempat yang maha tinggi!"


* Sejauh mana kita mengenal Yesus, sejauh itu juga kita mempunyai rasa hormat kepada Nya.


Hosana dari hatiku