Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 4 Agustus 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Rabu, 4 Agustus 2021


Keluaran 25:10-22

Mengenai Tabut Perjanjian


Pada umumnya orang punya

keyakinan bahwa Tuhan itu ada,

namun orang-orang tersebut tidak

mempunyai ide bahwa Tuhan yang

ada itu mau berjumpa dengan

manusia.


Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan

mau berjumpa dengan kita?

Melalui Firman Allah hari ini,

kita tahu bahwa Tuhan ingin dijumpai

oleh kita.


Keluaran 25:10-22


10."Haruslah mereka membuat

tabut dari kayu penaga,

dua setengah hasta panjangnya,

satu setengah hasta lebarnya dan

satu setengah hasta tingginya.


11.Haruslah engkau menyalutnya

dengan emas murni; dari dalam dan

dari luar engkau harus menyalutnya

dan di atasnya harus kaubuat bingkai

emas sekelilingnya.


12.Haruslah engkau menuang empat

gelang emas untuk tabut itu dan

pasanglah gelang itu pada keempat

penjurunya, yaitu dua gelang pada

rusuknya yang satu dan dua gelang

pada rusuknya yang kedua.


13.Engkau harus membuat kayu

pengusung dari kayu penaga dan

menyalutnya dengan emas.


14.Haruslah engkau memasukkan

kayu pengusung itu ke dalam gelang

yang ada pada rusuk tabut itu,

supaya dengan itu tabut dapat

diangkut.


15.Kayu pengusung itu haruslah

tetap tinggal dalam gelang itu, tidak

boleh dicabut dari dalamnya.


16.Dalam tabut itu haruslah

kautaruh loh hukum, yang akan

Kuberikan kepadamu.


17.Juga engkau harus membuat

tutup pendamaian dari emas murni,

dua setengah hasta panjangnya dan

satu setengah hasta lebarnya.


18.Dan haruslah kaubuat dua kerub

dari emas, kaubuatlah itu dari emas

tempaan, pada kedua ujung tutup

pendamaian itu.


19.Buatlah satu kerub pada ujung

sebelah sini dan satu kerub pada

ujung sebelah sana; seiras dengan

tutup pendamaian itu kamu buatlah

kerub itu di atas kedua ujungnya.


20.Kerub-kerub itu harus

mengembangkan kedua sayapnya ke

atas, sedang sayap-sayapnya

menudungi tutup pendamaian itu

dan mukanya menghadap kepada

masing-masing; kepada tutup

pendamaian itulah harus menghadap

muka kerub-kerub itu.


21.Haruslah kauletakkan tutup

pendamaian itu di atas tabut dan

dalam tabut itu engkau harus

menaruh loh hukum, yang akan

Kuberikan kepadamu.


22.Dan di sanalah Aku akan bertemu

dengan engkau dan dari atas tutup

pendamaian itu, dari antara kedua

kerub yang di atas tabut hukum itu,

Aku akan berbicara dengan engkau

tentang segala sesuatu yang akan

Kuperintahkan kepadamu untuk

disampaikan kepada orang Israel."


Bagian Firman Tuhan ini adalah

perintah Tuhan bagi umat Israel

untuk membuat tabut perjanjian,

dimana tabut perjanjian ini akan

ditaruh di kemah suci tempat Maha

Kudus, tempat kehadiran Tuhan.


Tabut perjanjian terbuat dari kayu

penaga dan disalut oleh emas.

Ukurannya kurang lebih 133 x 80 x 80

cm.

Pada bagian bawah kiri dan kanan

ada gelang-gelang untuk dimasukkan

tongkat untuk pengusung.

Di atas tabut itu ditutup oleh tutup

pendamaian yang juga disalut oleh

emas.

Bagian atasnya ada dua kerub yang

berhadapan dengan sayap yang

menghadap ke atas, dimana kerub-

kerub itu adalah gambaran dari

malaikat-malaikat yang melayani

Tuhan. Sebagai lambang kehadiran

Tuhan.


Pesan Firman Tuhan pada hari ini:


1.Tuhan hendak bertemu umat-Nya,

Ia hadir di tengah-tengah umat-Nya.


Tabut perjanjian itu adalah lambang

kehadiran Tuhan di tengah-tengah

umat-Nya.


Yohanes 1:14

Firman itu telah menjadi manusia,

dan diam di antara kita, dan kita

telah melihat kemuliaan-Nya,

yaitu kemuliaan yang diberikan

kepada-Nya sebagai Anak Tunggal

Bapa, penuh kasih karunia dan

kebenaran.


Sebagaimana tabut perjanjian

menggambarkan kenyataan bahwa

Tuhan hadir di tengah-tengah umat-

Nya, penggenapan pada puncaknya

adalah ketika Firman itu,

yaitu Yesus Kristus datang menjadi

manusia.

Alkitab berkata bahwa Dia diam

diantara kita, sehingga kita bisa

melihat kemuliaan-Nya sebagai

Anak Allah.


Tuhan yang Maha Besar bukanlah

Tuhan yang tinggal di sana,

jauh dari ciptaan-Nya.

Perjanjian Lama sudah memberitahu-

kan bahwa Tuhan yang Maha Besar

itu adalah Tuhan yang ingin berjumpa

dengan umatNya.

Dia mau tinggal Bersama umat

tebusan-Nya dan hadir dalam segala

pergumulan hidupnya.


Itu merupakan gambaran dari realitas

sebenarnya, yaitu kedatangan Yesus

Kristus yang adalah Imanuel itu.

Sebagai orang percaya dengan segala

pergumulan hidup, kita tahu bahwa

ada Tuhan yang bersedia dijumpai

dan menolong kita.


Mari datang kepada Tuhan di dalam

setiap pergumulan dan kita

mendapatkan pertolongan pada

waktunya.


2.Kristus telah menggenapi tuntutan

hukum-hukum Allah, sehingga kita

sebagai orang percaya boleh

menghampiri Allah yang kudus.


Keluaran 25:21

21.Haruslah kauletakkan tutup

pendamaian itu di atas tabut dan

dalam tabut itu engkau harus

menaruh loh hukum, yang akan

Kuberikan kepadamu.


Tutup pendamaian berada di atas loh

hukum yang terdapat dalam tabut

perjanjian.

Pada tutup pendamaian imam besar

akan memercikkan darah anak

domba sebagai pengampunan dosa,

agar murka Allah tidak ditimpakan.

Ketika umat Tuhan melanggar

hukum-hukum Allah,

maka umat Tuhan berada di bawah

murka Allah.

Namun tutup pendamaian itu

menutupi dosa, sehingga Allah

mengampuni dosa umatNya.


Roma 3:24-25

24.dan oleh kasih karunia telah

dibenarkan dengan cuma-cuma

karena penebusan dalam Kristus

Yesus.


25.Kristus Yesus telah ditentukan

Allah menjadi jalan pendamaian

karena iman, dalam darah-Nya.

Hal ini dibuat-Nya untuk

menunjukkan keadilan-Nya,

karena Ia telah membiarkan dosa-

dosa yang telah terjadi dahulu pada

masa kesabaran-Nya.


Alkitab berkata bahwa Kristus Yesus

telah ditentukan Allah menjadi jalan

pendamaian.

Jikalau diterjemahkan secara

harafiah, jalan pendamaian itu

diterjemahkan sebagai tutup

pendamaian atau “mercy seat” yang

sama seperti kitab Keluaran ini.


Yesus Kristus lah yang memenuhi

seluruh hukum-hukum Allah,

menggenapinya, sehingga

barangsiapa percaya kepada-Nya,

maka dia dibenarkan oleh Allah,

tidak lagi berada di bawah murka

Allah, karena Kristus adalah tutup

pendamaian itu yang membuat kita

bisa berdamai dengan Allah,


dan Allah berkasih karunia dengan

kita.


Karenanya kita bersyukur kepada

Tuhan, kita tidak berada di bawah

murka Allah.

Kita melihat Firman Allah bukan lagi

sebagai kutuk bagi kita karena

keberdosaan kita,

tetapi sebagai jalan bagi kehidupan

kita, menerangi jalan kita.


3.Tuhan berbicara dengan umat-Nya

melalui Yesus Kristus yaitu jalan

pendamaian yang telah menebus

kita.


Keluaran 25:22

22.Dan di sanalah Aku akan bertemu

dengan engkau dan dari atas tutup

pendamaian itu, dari antara kedua

kerub yang di atas tabut hukum itu,

Aku akan berbicara dengan engkau

tentang segala sesuatu yang akan

Kuperintahkan kepadamu untuk

disampaikan kepada orang Israel."


Alkitab mengatakan bahwa Tuhan

berbicara kepada umatNya di atas

tutup pendamaian itu.

Yesus Kristus adalah realitas dari

tutup pendamaian karena Dia adalah

jalan pendamaian itu.


Ibrani 1:1-2

1. Setelah pada zaman dahulu Allah

berulang kali dan dalam pelbagai

cara berbicara kepada nenek moyang

kita dengan perantaraan nabi-nabi,


2.maka pada zaman akhir ini Ia telah

berbicara kepada kita dengan

perantaraan Anak-Nya,

yang telah Ia tetapkan sebagai yang

berhak menerima segala yang ada.

Oleh Dia Allah telah menjadikan

alam semesta.



Sebagaimana Perjanjian Lama

memberitahukan bahwa Allah

berbicara di atas tutup pendamaian,

maka penggenapannya adalah Allah

sesungguhnya berbicara kepada kita

melalui Yesus Kristus yang adalah

jalan pendamaian atau tutup

pendamaian itu.


Yesus Kristus lah yang menyatakan

siapakah Allah.

Ia juga menyatakan apa yang ingin

Allah katakan kepada kita.

Itu diwujudkan melalui Kitab Suci

baik dalam Perjanjian Lama maupun

Perjanjian Baru, karena Kitab Suci itu

diinspirasikan oleh Roh Kudus.

Roh Kudus yang diutus oleh Allah

Bapa melalui Yesus Kristus.


Marilah kita yang mengasihi Tuhan

Yesus dan Firman-Nya karena

melaluinya, Tuhan berbicara kepada

kita.


Doakan dan renungkan:

*Pandemi telah mengubah perilaku

manusia… Sekarang kita tahu apa

rasanya tidak bisa bertemu muka

dengan orang yang kita kasihi.

Beginikah rasanya rindu ingin

bertemu?


*Tuhan, apakah rindu seperti ini yang

ada padaMu untuk bertemu

dengan ku? ….dari apa yang sudah

Engkau lakukan pastilah kasih dan

rinduMu lebih dari yang ku miliki.

Getarkan hatiku untuk membalas

kasih dan rinduMu untuk selalu

bertemu