Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar - Rabu, 20 Agustus 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Filipi 4:1-3

Nasihat-nasihat kepada jemaat (part 2); Nasihat-nasihat terakhir


Jika kita sedang mengalami pergumulan hidup; kesusahan; kesedihan, ingatlah Tuhan yang baik, menyertai kehidupan kita. Tuhan yang tidak pernah gagal, selalu memegang tangan kita.


Biarlah di dalam segala keadaan, kita tetap setia untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Filipi 4:1-3


1 Karena itu, saudara-saudara yang kukasihi dan yang kurindukan, sukacitaku dan mahkotaku, berdirilah juga dengan teguh dalam Tuhan, hai saudara-saudaraku yang kekasih!


2 Euodia kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.


3 Bahkan, kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab kehidupan.


Semboyan negara kita adalah Bhinneka Tunggal Ika, yang memiliki arti walaupun berbeda-beda, tetapi tetap satu juga.


Semboyan ini menunjukkan keragaman dan kekayaan adat-istiadat, budaya, bahasa, serta segala sesuatu yang ada di negara kita.


Suku-suku yang terdiri dari berbagai macam keunikan. Mereka diikat dan disatukan dengan cinta akan negara kita, Indonesia.


Semboyan Indonesia ini mengikat segala perbedaan yang ada di Indonesia. Sedangkan, Filipi 4:1-3 menjadi pengikat yang seharusnya ada di dalam kehidupan jemaat di Filipi.


Paulus menekankan, memohon, dan sangat mendorong seluruh orang percaya bukan saja yang ada di Filipi, untuk hidup di dalam persatuan dan hidup rukun satu sama lain di dalam Tuhan.


Apa yang menjadi pengikatnya? Pengikatnya adalah karya Kristus di atas kayu salib. Ada dua istilah yang dipakai Rasul Paulus, yaitu sehati sepikir dan di dalam Tuhan.


Sehati dan sepikir adalah kata yang digunakan Paulus untuk mendorong jemaat di Filipi, agar mereka punya fokus yang sama dengan kerendahan hati Kristus.


Kata ini dikontraskan dengan apa yang menjadi perhatian orang-orang yang mengaku dirinya Kristen, tetapi tidak terjadi perubahan hidup.


Mereka yang hanya mengejar sensasi, hidup untuk kepuasan perut saja dan sama sekali tidak memikirkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan kerohanian. Bahkan tidak pernah melibatkan Tuhan di dalam kehidupannya.


Kata yang sama digunakan Paulus untuk mendorong Euodia dan Sintikhe yang sedang bersitegang.


Paulus sangat memohon dan mengingatkan bukan hanya kepada jemaat di Filipi, melainkan juga untuk kita dapat memiliki perhatian yang sama.


Perhatian tentang hal yang sudah Tuhan lakukan di dalam kehidupan kita. Tuhan sudah mengorbankan diri untuk kita, mempersatukan kita dalam Allah bapa.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Di dalam damai sejahtera yang sudah Dia berikan, mari kita bersama-sama menjadi orang yang membawa damai di dalam relasi kita dengan saudara-saudari di sekitar kita.


2. Mari kita menginstropeksi diri kita dan memperbaiki relasi kita dengan sesama.


Jika belum baik, kita mau memperbaiki relasi tersebut, sehingga ketika kita memberitakan Injil, nama Tuhan dipermuliakan.


Jangan sampai ada perbedaan yang membuat kita bersitegang. Bagian ini mengingatkan kita akan doa Tuhan Yesus kepada murid-muridNya.


Doa agar mereka bersatu. Hal ini menjadi harapan Tuhan Yesus bagi kita orang-orang percaya.


Tuhan menolong dan menyadarkan kita akan besarnya kasih Tuhan yang seharusnya jauh melampaui segala perbedaan yang ada diantara kita, orang-orang percaya.


Doakan dan renungkan


* Paulus merindukan jemaat di Filipi dan dimana saja untuk sehati sepikir dalam Tuhan.


* Dalam damai sejahtera yang sudah Tuhan berikan, mari kita bersama-sama menjadi pembawa damai dalam relasi kita dengan para jemaat di sekitar kita.


1 hati 1 pikir