Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Filipi 3:12-16
Kebenaran yang sejati (part 3)
Program: Tuhan adalah Gembalaku kembali lagi mengajak kita untuk sama-sama mengalami damai sejahtera Allah yang ada, yang disediakan untuk kita secara khusus di dalam kebenaran firman Tuhan.
Filipi 3:12-16
12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
13Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.
16 Tetapi baiklah tingkat pengertian yang telah kita capai kita lanjutkan menurut jalan yang telah kita tempuh.
Kehidupan kita itu adalah kehidupan yang membutuhkan pertumbuhan, membutuhkan sebuah progress, sehingga kalau kita perhatikan dunia periklanan menangkap hal itu.
Apa buktinya? Kalau kita perhatikan iklan-iklan yang ada di media sosial/yang ada di televisi, ataupun juga yang kita temui di mall-mall.
Maka kita akan melihat berbagai macam iklan yang menawarkan/yang memperlihatkan before after. Before pakai produk A seperti ini, tetapi setelah pakai produk A, maka hasilnya menjadi seperti ini.
Banyak orang yang akan terbuai karena ingin melihat adanya sebuah perubahan secara khusus dalam penampilan;
yang dulu badannya lebih besar, sekarang lebih kecil karena ikut treatment-treatment tertentu misalnya, inilah kurang lebih yang ditangkap oleh media yang menjual produk.
Namun, mari kita menyadari bahwa hidup kita bukan hanya berkisar antara penampilan fisik, namun kita pun harus memperhatikan penampilan rohani.
Dan inilah yang Paulus angkat dalam surat Filipi 3:12-16, kehidupan kita di masa lalu jangan menjadi penghambat bagi kehidupan kita di masa sekarang.
Namun, mari kita tetap berfokus mengarahkan mata kita kepada panggilan surgawi, panggilan baru yang telah disediakan Allah bagi kita.
Inilah yang Paulus himbau sekali lagi kepada jemaat di Filipi, jangan menjadi orang yang terjebak di masa lalu.
Dengan kata lain Paulus berkata:“Jangan hidup seperti seorang kakek atau seorang nenek yang selalu penuh dengan nostalgia; yang menceritakan waktu lampau.”
Tetapi mari menjadi orang yang hidup dengan satu tujuan. Bukan melihat ke belakang, namun mengarahkan mata, dan pandangan pada tujuan yang ada di depan.
Masa lalu bisa saja menyenangkan dan itu membuat kita malas untuk meninggalkannya. Kita hidup dengan kebanggaan masa lalu, namun masa lalu juga ada yang menyedihkan, ada yang memalukan.
Namun jangan juga hal itu membuat kita menjadi pribadi yang hidup di masa lalu yang penuh dengan ketakutan, penuh dengan trauma.
Paulus mengangkat tema, ayo jangan jadi seperti sumo! Apa itu sumo? Teman saya pernah berkata:“Sumo artinya susah move on.”
Karena apa? Karena masa lalu yang masih ada di pundak kita, masa lalu yang menjadi beban hidup kita.
Filipi 3:13b
13aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
Kata“melupakan”punya arti bukan Paulus menjadi amnesia/Paulus ikut treatment untuk menghilangkan masa lalu, trauma masa kecil, bukan seperti itu.
Namun kata“melupakan”ini berbicara bahwa rasul Paulus rela dengan kesadarannya, melepaskan semua kebanggannya, semua penyesalannya kepada satu tujuan.
Siapa yang tidak menyesal kalau Paulus waktu dulu hidup dengan gairah untuk memusnahkan para pengikut Kristus.
Di mana rasul Paulus mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus yang membuat nya kemudian menyadari, bahwa dirinya selama ini salah tujuan.
Dia bertemu dengan Tuhan yang hidup, dan mengasihi umat-Nya.
Saya rasa Paulus hidup di dalam penyesalan, tapi itu tidak menjadikan dia stop, hanya menyesal, tapi dia move on, dia maju.
Dan itulah yang Paulus tegaskan; pertumbuhan kerohanian kita harus maju, jangan stagnan. Kita tidak suka hidup, dan penampilan kita di situ situ saja.
Maka kerohanian kita pun harus kita perhatikan; jangan tidak naik kelas, tapi mari kita meningkat. Bersama apa? Bersama kebenaran firman Tuhan.
Filipi 3:15-16 menunjukkan bahwa manusia yang dewasa secara rohani adalah manusia yang hidupnya sesuai dengan standar Allah.
Apa buktinya? Di ayat 15 dan 16 Paulus menekankan kata “dinyatakan” oleh Allah.
Filipi 3:15
15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.
Kalau ada yang beda pendapat, maka biarlah hal itu dinyatakan Allah kepadamu. Ini menunjukkan apa?
Ketika kita hidup mengalami pertumbuhan kerohanian, maka kita harus selalu membaca firman Tuhan, mengadjust/menyesuaikan hidup kita agar sesuai dengan nilai kebenaran yang Tuhan nyatakan di dalam firman-Nya.
Pertanyaannya seberapa besar kerinduan kita untuk keluar dari zona nyaman kita, menyesuaikan hidup kita dengan kebenaran firman Tuhan setiap hari? Sudahkah kita melakukannya hari?
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Jangan hanya membaca, merenungkan, lalu melupakan firman Tuhan.
2. Mari kita melakukan firman Tuhan dan mohon Tuhan sendiri yang menyatakan firman-Nya untuk kita.
Mari kita sama-sama berdoa supaya kita terus mengalami pertumbuhan kerohanian, menuju panggilan surgawi yang Allah sediakan bagi kita!
Doakan dan renungkan
* Paulusmelupakan apa yang telah di belakangnya dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya.
* Perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus kiranya memampukan kita melupakan masa lalu yang kelam atau trauma masa kecil untuk hidup tertuju padaNya.
Menembus sekat masa lalu