Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar - Jumat, 15 Agustus 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Filipi 2 : 25-30

Timotius dan Epafroditus (part 2)


Shalom! Biarlah sukacita dan damai sejahtera yang Tuhan berikan kepada kita hari ini membantu dan mendukung kita menjalani aktivitas hari ini.


Mari kita berikan respon positif dengan merenungkan, menggumulkan, dan melakukan kebenaran firman Tuhan.


Filipi 2: 25-30


25 Sementara itu kuanggap perlu mengirimkan Epafroditus kepadamu, yaitu saudaraku dan teman sekerja serta teman seperjuanganku, yang kamu utus untuk melayani aku dalam keperluanku.


26 Karena ia sangat rindu kepada kamu sekalian dan susah juga hatinya, sebab kamu mendengar bahwa ia sakit.


27 Memang benar ia sakit dan nyaris mati, tetapi Allah mengasihani dia, dan bukan hanya dia saja, melainkan aku juga, supaya dukacitaku jangan bertambah-tambah.


28 Itulah sebabnya aku lebih cepat mengirimkan dia, supaya bila kamu melihat dia, kamu dapat bersukacita pula dan berkurang dukacitaku.


29 Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia.


30 Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.


Betapa indahnya ketika kita punya sebuah komunitas untuk kita bertumbuh di dalam iman kita.


Sadarkah kita bahwa Tuhan menciptakan kita bukan sebagai makhluk asosial, namun sebagai makhluk sosial?


Tuhan menciptakan seorang teman dan penolong bagi Adam. Demikian juga bagi kita, orang percaya, Tuhan menciptakan banyak teman dengan berbagai latar belakang untuk menjadisupport systemkita.


Sebuah kutipan yang pernah saya baca dari seorang novelis berkata seperti ini,“You cannot live entirely alone. You have to have some kind of a support system.”

Novelis ini berkata bahwa kita tidak akan pernah bisa hidup sendirian. Kita harus punya sebuah komunitas yang bisa menjadisupport systemyang baik.


Sekali waktu ketika sedang macet, saya pernah membaca sebuah kutipan yang menarik tentangsupport systemdi sebuah stiker mobil yang berkata seperti ini,


“Saya sangat beruntung memilikisupport systemyang baik. Yang harus saya lakukan hanyalah berlari.”


Support systemyang baik akan menjadikan diri kita pribadi yang lebih efektif dan sungguh-sungguh bisa bekerja dengan lebih maksimal.


Sadarkah bahwa se-introvert dan tertutup apapun diri kita, kita tetap butuh orang lain?


Ayah saya suka bercanda dengan mengatakan demikian, “Lone Ranger aja di dalam filmnya punya seorang teman Indian Amerika.


Lone Ranger itulonetapi dia tetap punya teman. Artinya apa? Kita tidak bisa hidup sendirian.”


Inilah yang Paulus angkat. Paulus bersyukur karena punyasupport systemyang baik. Setelah dia menyebutkan tentang Timotius di dalam Filipi 2 : 19-24, dia menyebutkan seorang lagi yang menjadisupport system-nya dia yaitu Epafroditus.


Paulus bersyukur karena dia memilikisupport systemyang baik yang mendukung dirinya dalam pelayanan secara khusus ketika dia tidak bisa melayani dengan leluasa dan sebebas dulu kala.


Ada beberapa hal yang kita bisa highlight secara khusus dari ayat ke-25. Paulus menyebut Epafroditus sebagai:


1. Saudaraku

Ketika berbicara saudara, maka berbicara tentang seorang yang ikut berbagi, secara khusus dalam hal ini berbagi kehidupan rohani.


2. Teman Sekerja

Paulus bersyukur untuk Epafroditus yang mau menjadi rekan dalam kerohaniannya, bukan hanya menjadi saudara, tapi Paulus juga menyebut Epafroditus sebagai teman sekerja.


3. Teman Seperjuangan

Berbicara teman seperjuangan, bukan berbicara tentang kondisi senang saja, namun justru di tengah masa kelam Paulus dalam penjara.


Epafroditus bersama dengan Paulus berjuang bersama, saling berbagi masalah dan kondisi yang dihadapi, secara khusus kali ini berbicara tentang kondisi yang berbahaya.


4. Pribadi yang dikirim untuk melayani kebutuhan Paulus.

Kata melayani dalam bagian ini bukan berbicara bahwa Epafroditus melakukan perannya hanya untuk membeli kebutuhan-kebutuhan jasmani Paulus, tetapi juga kata yang dipakai di dalam istilah keimaman.


Pada Filipi 4:18, dituliskan tentang memperkenan hati Allah.


Apa yang dilakukan Epafroditus bukanlah melayani dalam arti dia menjadi hamba bagi Paulus, tetapi dia ikut ambil bagian memberitakan firman Tuhan kepada orang-orang non-yahudi yang ada di Roma untuk mereka bisa percaya pada Tuhan.


Ini menjadi sebuah persembahan yang memperkenan hati Allah.


5. Seorang yang hampir mati karena pelayanannya

Epafroditus hampir mati bukan karena melakukan kesalahan atau hal-hal kebodohan.


Namun di dalam anugerah Allah dia dipulihkan ketika dia bukan hanya melayani Paulus, tetapi juga melayani Tuhan.


Satu bagian yang pernah saya dengar ketika menonton salah satu pertandingan bola adalah sebuah lagu tema yang dinyanyikan salah satu tim sepak bola Liverpool. Lagunya adalah “You Never Walk Alone.”


Liriknya berkata, "Walk on, walk on with hope in your heart and you never walk alone.” Indah sekali, bukan?


Kalau tim sepak bola bisa menyadari bahwa mereka punyasupporterdanfansuntuk mereka bertanding, mereka menyadari dalam hati mereka ada sebuah harapan untuk bertanding dengan baik dan menang.


Mereka menyadari diri mereka tidak pernah berjalan sendirian.


Betapa indahnya ketika kita melayani Tuhan dan menyadari ada orang-orang yang berdoa untuk pelayanan kita.


Bukankah menjadi hal yang indah ketika kita bukan hanya berbagi injil sendirian, namun kita tahu ada rekan-rekan kita juga berbagi injil?


Apa yang Paulus tuliskan dalam bagian ini seharusnya membantu kita untuk menjadisupport systemyang baik dalam pemberitaan Injil di manapun. Apa yang bisa kita lakukan?


1. Di mana pun kita berada, jangan lupa untuk menyatakan kabar baik/Injil Kristus.


2. Kita bisa berdoa bagi orang-orang yang mengabarkan Injil yang ada di negara-negara berkonflik.


3. Kita bisa ikut ambil bagian dengan memberikan persembahan atau dukungan bagi pelayanan misi.


Mari memberi diri dengan hati yang tulus, bersyukur, dan sudah menerima pengorbanan Kristus yang telah menyelamatkan kita.


Epafroditus adalah sebuah contoh, seorang tokoh yang menunjukkan dia rela mati demi Injil, karena ia menyadari Kristus telah terlebih dahulu mati mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan dirinya.


Mari menjadisupport systemyang baik. Jika Bapak/Ibu/Saudara belum punyasupport system, kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk gabung bersama kami di dalam komunitas-komunitas yang ada di GKY Mangga Besar.


Doakan dan renungkan


* Paulus bersyukur memiliki saudara seiman bernama Epafroditus, yang dipanggilnya sebagai: saudara, teman sekerja dan teman seperjuangan.


* Bagaimana dengan kita? Betapa indahnya kita memiliki saudara-saudara seiman yang berdoa, berjuang dan mendukung pelayanan kita.


Sahabat Satu Misi