Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Filipi 2:14-18
Tetaplah kerjakan keselamatanmu (part 2)
Salam sukacita! Sekali lagi kita boleh memulai hari ini dengan sukacita karena tuntunan dari kebenaran Firman Tuhan.
Filipi 2:14-18
14 Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
15 supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
16 sambil berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.
18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Ada sebuah lagu dengan lirik sebagai berikut:Sungguh kubangga Bapa, punya Allah seperti Engkau
Pertanyaannya, apakah benar dalam kehidupan kita, kita menyatakan bahwa kita sungguh-sunnguh bangga menjadi anak-anak Allah?
Paulus mendorong jemaat di Filipi untuk menyatakan keselamatan yang diterima dari Tuhan di dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Secara khusus dalam Filipi 2:14-18, Paulus mendorong agar kita sebagai anak-anak Allah, berani menyatakan terang yang ada di dalam hati kepada orang-orang yang ada di sekitar kita.
Paulus menuliskan, ketika dulu mereka tidak mengenal Allah, mereka hidup di dalam kegelapan dan termasuk ke dalam angkatan yang bengkok hatinya. Mereka menikmati hidup di dalam kegelapan tersebut.
Namun, ketika Allah mengutus Anak-Nya mati di kayu salib, mereka berpindah dari hidup di dalam kegelapan, menjadi anak-anak terang dan anak-anak Allah.
Hal ini karena Kristus telah menebus mereka, di dalam karya keselamatan yang luar biasa. Hal ini yang ada di dalam pikiran Paulus.
Paulus mendorong jemaat di Filipi untuk dapat menyatakan terang yang telah mereka terima dan sudah terlebih dahulu sudah menerangi hidup mereka.
Bagian ini mendorong Paulus untuk menulis kepada jemaat di Filipi,“Kerjakanlah keselamatanmu di dalam takut dan gentar.”
Kemudian dilanjutkan pada ayat 14 ditekankan bahwa semua yang dikerjakan harus dilakukan dengan kebanggaan mereka sebagai anak-anak Allah.
Mereka harus menunjukkan bahwa mereka adalah pribadi yang melakukan semuanya dengan sebuah konsep yang tidak bersungut-sungut, tidak berbantah-bantah, dan tidak lepas dari kebenaran Firman kehidupan.
Pertama, apakah arti dari tidak bersungut-sungut? Seringkali kondisi yang kita alami, tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan atau inginkan.
Paulus mengajak jemaat untuk tidak terfokus hanya kepada kondisi yang dihadapi. Paulus mengingat kondisi bangsa Israel ketika di padang gurun, mereka mengeluh akan keadaan dan bersungut-sungut.
Bukan hanya melawan Musa, tetapi juga melawan Allah. Paulus menuliskan agar kita melakukan segala sesuatu tidak dengan bersungut-sungut atau keluh kesah.
Kedua, tidak berbantah-bantahan berarti tidak ada udang di balik batu. Saat mengerjakan segala sesuatu, jangan sampai ada agenda pribadi yang terselubung atau maksud jahat untuk menjatuhkan orang lain.
Kata berbantah-bantahan biasa ditulis untuk memberikan kesan bahwa ada hal yang mengikuti berikutnya, yaitu perpecahan.
Saat Paulus menuliskan ini, maksudnya adalah agar kita melakukan segala sesuatu dengan hati yang tulus dan murni.
Tentu ini bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu ia menambahkan di ayat ke 16, yaitu dengan cara berpegang pada Firman kehidupan.
Paulus mendorong jemaat di Filipi, bukan dengan melakukan atau tidak melakukan hal pertama atau hal yang kedua.
Sebaliknya, ia mendorong untuk berpegang teguh, tidak melepaskan hidup mereka dari kebenaran Firman yang membawa kehidupan, yaitu Injil. Kabar baik keselamatan yang telah mereka terima.
Penekanan pada ayat ke 14 adalah untuk melakukan segala sesuatu, artinya tanpa terkecuali.
Mungkin saat kita ke pasar, membersihkan rumah, mengemudi, ada di kantor, menghadapi kondisi tidak sesuai harapan, atau saat kita berelasi dengan orang yang tidak sesuai dengan pemikiran kita.
Tanpa terkecuali, lakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut atau berbantah-bantahan.
Ketiga, tidak melepaskan hidup kita dari Firman kehidupan. Suatu ajaran dari seorang nenek. Ada satu huruf mandarin yang dapat kita pelajari. Huruf tersebut adalahkǒumemiliki arti mulut.
Cara menuliskan huruf tersebut dalam bahasa Mandarin adalah dengan menggambarkan kotak.
Tuhan menciptakan mulut kita bisa terbuka, sehingga saat terbuka, harus ada kontrol kata-kata yang keluar dari mulut kita.
Kata atau kalimat tersebut, harus dipikirkan baik-baik. Jangan berisi keluhan atau keburukan orang lain.
Sebaliknya, keluarkan kata-kata yang memuji, memuliakan Tuhan dan menyatakan adanya Kristus di dalam hati kita.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Mari kita berhati-hati di dalam perkataan kita.
2. Di dalam segala sesuatu, lakukanlah dengan tidak bersungut-sungut, tidak berbantah-bantahan dan harus dilakukan dengan tidak melepaskan diri kita dari Firman kehidupan atau Injil.
Kiranya Tuhan menolong kita, untuk menjadi anak-anak Allah yang benar-benar bangga akan Allah kita.
Doakan dan renungkan
* Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan.
* Seringkali kondisi yang kita alami tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Tapi Tuhan mengingatkan agar kita melakukan segala sesuatu, tanpa terkecuali, dengan tidak bersungut-sungut.
Sabar dalam pengharapan