Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Filipi 2:12-13
Tetaplah Kerjakan Keselamatanmu (Part 1).
Sebuah sukacita ketika kita boleh ketemu lagi di dalam program Tuhan adalah Gembalaku.
Sebuah program yang menyatukan kita untuk sama-sama membaca dan merenungkan apa yang menjadi isi hati Tuhan secara khusus melalui kebenaran firman Tuhan.
Hari ini firman Tuhan diambil dari Filipi 2:12-13, mari kita sama-sama membaca bagian ini:
Filipi 2:12-13
12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Beberapa waktu ini kita cukup dikejutkan dengan berita tentang perselingkuhan antara CEO dan HRD yang sedang menonton sebuah konser dengan teman-teman sekantornya.
Ini berarti, teman-teman kantor kedua orang yang berselingkuh ini sama-sama mengetahui bahwa mereka adalah pasangan yang tidak seharusnya, namun teman-teman dari kantornya pun merasa oke-oke saja.
Sekali lagi bagian ini secara tidak langsung menegur kita bahwa seringkali kita pun menjadi orang yang oke-oke saja dengan dosa.
Dunia kita menjadi dunia yang sudah terlalu ramah dengan dosa, dunia yang terlalu toleransi dengan dosa.
Sama seperti ilustrasi yang tadi saya baru saja sampaikan, ada satu bagian yang menarik Paulus tekankan di bagian ini:
Rasul Paulus ingin supaya jemaat di Filipi untuk taat mengerjakan keselamatan bukan karena adanya kehadiran Rasul Paulus, tetapi dengan takut dan gentar di hadapan Tuhan.
Tentunya ayat 12 dan 13 tidak terpisah dari ayat yang sebelumnya, yaitu pasal 2 ayat 1 sampai 11 yang berbicara tentang kerendahan hati Kristus dan juga diakhiri dengan kedaulatan Kristus, kemenangan Kristus yang luar biasa.
Paulus mau mengingatkan kepada jemaat di Filipi, "Jangan ketika aku hadir kamu taat, tetapi ketika tidak ada pengawas maka hidup semau-maunya kamu."
Bagian ini juga mengingatkan kita bukan untuk mengerjakan keselamatan dalam arti memperoleh keselamatan.
Karena tentunya kita sama-sama sebagai orang yang percaya, orang yang sudah dimenangkan oleh Tuhan, kita memahami bahwa Kristuslah yang berkorban demi menyelamatkan kita.
Kristuslah yang berkorban demi membawa keselamatan dan kemenangan bagi hidup kita. Lalu apa maksudnya kerjakan keselamatanmu?
Paulus mengaitkan ayat 1 sampai 11 tentang karya Kristus yang memberi keselamatan itu supaya jemaat di Filipi tidak menikmati keselamatan dengan hidup bermalas-malasan.
Namun Paulus mendorong jemaat di Filipi untuk mengerjakan keselamatan, dan menyatakan keselamatan yang telah mereka terima dari Kristus.
Artinya mereka diminta untuk melepaskan hak mereka, bersatu bersama dengan saudara-saudara mereka yang ada di komunitas jemaat di Filipi, punya hidup yang bertanggung jawab di hadapan Tuhan.
Bukan hanya bertanggung jawab di hadapan Tuhan, Paulus pun mengatakan atau mengaitkan dengan takut dan gentar.
Menarik sekali, Paulus selalu memulai ayat-ayatnya dengan kata sukacita, namun kali ini dia mengatakan dengan takut dan gentar.
Apa artinya? Paulus mau menekankan jangan toleransi dengan dosa, jauhi dosa, karena orang yang menjauhi dosa dan melakukan kehendak Allah adalah orang yang mengalami sukacita sejati.
Paulus mau mengingatkan, lakukanlah kehendak Allah bukan di hadapan dia, tapi di hadapan Kristus yang memerintah atas hidup mereka.
Jangan karena takut, tapi karena mensyukuri anugerah Tuhan, keselamatan yang telah mereka terima.
Pola pikir Paulus dengan takut dan gentar di hadapan Tuhan:
Anugerah Allah -> Bertanggung Jawab di Hadapan Tuhan -> Jauhi Dosa -> Lakukan Kehendak Allah
Ada sebuah film anak-anak yaitu Lilo and Stitch. Di dalam film ini diucapkan satu kata yang menjadi highlight dari film tersebut, katanya adalah “Ohana” yang berarti keluarga.
Kata ini menjadi highlight karena kata ini menekankan bahwa ketika berbicara keluarga, maka tidak pernah ada satu pun yang tertinggal dan terlupakan.
Kata Ohana ini mengingatkan tentang apa yang telah Tuhan Yesus kerjakan di dalam kehidupan jemaat di Filipi dan termasuk kita yang adalah orang-orang percaya.
Ketika Tuhan menebus kita dengan darah-Nya, maka kita menjadi keluarga Allah.
Satu hal yang membuat kita bahagia adalah ketika kita menyatakan keselamatan yang sudah kita terima, maka kita tidak melakukannya sendirian, karena Tuhan kita menyertai kita.
Inilah yang menjadi sukacita dari orang-orang percaya dan juga sukacita yang Paulus harapkan terjadi di dalam kehidupan jemaat di Filipi.
Waktu mereka berjalan dan juga kita berjalan hari demi hari, berusahalah untuk tidak toleransi terhadap dosa, berusahalah berkata “tidak” terhadap dosa.
Jangan lupa itu semua karena ada Tuhan yang menyatakan diri-Nya dan kehendak-Nya kepada kita. Jangan dicoba, jangan pura-pura tidak tahu, tapi mari jauhi,
1. Mari kita melayani sesama kita sesuai dengan kehendak Tuhan.
Ketika kita teringat pada satu atau dua nama orang, jangan anggap itu sebagai sesuatu yang bisa tunda.
Tapi mari kita melayani dan melakukan kehendak Tuhan dengan cara berdoa bagi nama tersebut.
Kita juga bisa bertanya kabar mereka atau melakukan hal-hal lain yang bisa lakukan bagi sesama kita.
2. Segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita itu datangnya dari Tuhan dan ada Tuhan yang menyertai kita.
Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik kepekaan kita untuk berkata “tidak” terhadap dosa, maupun keinginan kita untuk melakukan kehendak Allah, semuanya Paulus highlight datangnya dari Tuhan, semuanya karena ada Tuhan yang menyertai kita.
3. Mari kita berkata “tidak” kepada dosa, dan berkata “ya” kepada kehendak Tuhan.
Mari kita memulai hari ini dengan sebuah komitmen, kita mau berkata “tidak” terhadap dosa dan berkata “ya” terhadap kehendak Allah.
Mohon Tuhan memberikan kepekaan kepada kita untuk menyatakan keselamatan yang sudah kita terima daripada-Nya.
Doakan dan renungkan
*Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar
* Artinya kita diminta untuk melakukan kehendak Allah, hidup bertanggung jawab di hadapan Tuhan, tidak toleran terhadap dosa dan menjauhi dosa.
Tidak toleran terhadap dosa