Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar - Sabtu, 12 Juli 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Amsal 16:24-25

Kumpulan amsal-amsal Salomo (part 53)


Hari ini Tuhan kembali memberikan kita kesempatan untuk bisa menjadi berkat bagi yang lain.


Salah satu caranya yang paling sederhana yang seringkali dibicarakan dalam kitab Amsal, walau sederhana tapi paling kuat, yaitu lewat perkataan kita.


Kata-kata sederhana yang keluar dari mulut kita itu bisa memberikan dampak yang besar, memberi kekuatan, mengangkat, tetapi juga bisa menjatuhkan.


Amsal 16:24-25

Kumpulan amsal-amsal Salomo


24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.


25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.


Ayat 24 menyamakan perkataan yang menyenangkan dengan sarang madu. Madu rasanya manis, bisa memberikan energi, bahkan bisa memberikan kesembuhan/kesehatan.


Perkataan seperti ini tidak berarti perkataan yang basa-basi, pura-pura, yang hanya sekedar formalitas, tetapi kata yang jujur, lembut, penuh kasih dan penghiburan.


Kata-kata yang seperti ini bisa menjadi obat yang memberi kekuatan, menguatkan hati yang terluka, pengharapan bagi jiwa yang sedang lelah dan membawa damai di tengah hubungan yang renggang.


Tetapi jika kita tidak memperhatikan kata-kata kita, maka kata-kata itu bukan menjadi obat, tetapi menjadi racun dan menjatuhkan.


Ada seorang ibu yang mempunyai anak wanita, anaknya masih kecil (TK) dan suka menari balet.


Suatu hari anaknya mendapat kepercayaan untuk bisa menari balet di sebuah pentas, lalu anak ini memakai baju baletnya. Ia menari dan ibunya menyaksikan.


Semua orang memberikan tepuk tangan, mengatakan bagus dan memberikan selamat kepada anak perempuan ini, tetapi ibunya tidak memberikan selamat, tidak mengatakan sesuatu yang bagus/baik, tetapi ibunya mengatakan: “Kamu terlihat gendut dengan baju itu.”


Kalimat yang pendek dan sederhana ini, ternyata membekas kepada anak perempuannya.


Anak perempuan yang suka menari balet, yang bercita-cita menjadi penari balet, pada momen itu menguburkan cita-citanya.


Dia bahkan mengubur baju baletnya di dalam tanah, karena perkataan dari mamanya.


Perkataan kita seharusnya menjadi seperti madu, yang bisa memberikan kekuatan, penghiburan dan juga kesembuhan.


Dalam ayat 25 memperingatkan bahwa tidak semua jalan itu benar di hadapan Tuhan.


Bisa saja kita merasa tidak apa-apa berbicara seperti itu atau saya hanya jujur mengatakan yang sebenarnya, padahal sebenarnya perkataan kita melukai dan jauh dari pada apa yang Tuhan kehendaki.


Benar kita harus berkata dengan jujur, tidak boleh pura-pura atau basa-basi, tetapi ada cara, ada waktu yang tepat untuk kita bisa mengatakannya.


Kita perlu memikirkan dengan baik, supaya maksud yang baik juga boleh tersampaikan dengan baik, bukan menjatuhkan, bukan membuat hancur, tetapi memberikan kesembuhan dan semangat.


Ada seorang anak remaja yang hampir keluar dari sekolahnya karena ia merasa tidak dihargai, tetapi suatu hari saat selesai dari kelas, gurunya berkata: “Saya percaya kamu punya potensi besar, karena itu jangan menyerah.”


Saat pulang, anak ini menangis. Lalu bertahun-tahun kemudian anak ini berkata kalimat itu menyelamatkan saya.


Satu kalimat di waktu yang tepat dari hati yang peduli dan Tuhan pakai itu sebagai obat untuk jiwa yang terluka.


Bagaimana kita menggunakan perkataan-perkataan kita hari ini? Apakah kita akan memilih untuk menguatkan atau tanpa sadar kita melukai?


Apakah kita mengijinkan Tuhan memurnikan hati kita, supaya perkataan kita itu manis karena berasal dari kasih?


Karena itu, mulailah hari ini dengan satu doa sederhana: “Tuhan, sucikan hatiku, supaya perkataanku membawa penghiburan dan pengharapan.”


Pesan firman Tuhan:


1. Hari ini pilihlah untuk berkata yang manis, bukan karena ingin dipuji, bukan karena ingin terlihat baik, tetapi karena ada orang di sekitar kita yang sedang membutuhkan obat lewat kata-kata kita.


2. Jadilah suara yang menyembuhkan, bukan suara yang melukai.


Kiranya Tuhan memberkati setiap kata yang keluar dari mulut kita hari ini.


Doakan dan renungkan


* Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.


* Benar kita harus berkata jujur, tetapi dengan cara, dan waktu yang tepat, agar berfungsi seperti madu yang memberikan kekuatan, penghiburan dan juga kesembuhan bagi yang mendengarnya.


Madu, bukan racun