Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 25 Juli 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Minggu, 25 Juli 2021


Keluaran 21 : 13 - 26

Peraturan tentang jaminan nyawa

sesama manusia



Sebagai orang percaya kita

bersyukur karena Roh Kudus

mencelikkan mata rohani kita

sehingga kita boleh mengenal Dia

dan mengenal Firmannya yang

menjadi pelita dan terang dalam

hidup kita.


Segala ukuran yang kita pakai

haruslah ada parameter yang

baku bukan saja untuk negara

kita tetapi ini berlaku untuk seluruh

dunia, misalnya seperti timbangan

atau pengukuran suhu dan banyak

hal yang lain. Parameter-

parameter ini menjadi sesuatu

yang sangat penting, menjadi

kesepakatan dari institusi di dunia

ini. Sehingga ukuran-ukuran itu

berlaku di berbagai tempat di

belahan dunia ini dan kita tahu

bahwa ukuran-ukuran itu sifatnya

materi.


Bagaimanakah dengan ukuran

moralitas? Paramater-parameter

apakah yang dapat dipakai oleh

manusia. Apakah kesepakatan

manusia dapat menentukan

parameter2 untuk ukuran2

moralitas? Kita tahu bersama

bahwa ukuran moralitas,

parameternya tidak bisa

berdasarkan mayoritas

pandangan manusia. Oleh karena

itu untuk ukuran-ukuran moralitas

parameternya tidak bisa

dilepaskan daripada Tuhan yang

memberikan moralitas kepada

manusia.


Pembacaan Alkitab pada hari ini


Keluaran 21:13 – 26


12."Siapa yang memukul

seseorang, sehingga mati,

pastilah ia dihukum mati.


13.Tetapi jika pembunuhan itu

tidak disengaja, melainkan

tangannya ditentukan Allah

melakukan itu, maka Aku akan

menunjukkan bagimu suatu

tempat, ke mana ia dapat lari.


14.Tetapi apabila seseorang

berlaku angkara terhadap

sesamanya, hingga ia

membunuhnya dengan tipu daya,

maka engkau harus mengambil

orang itu dari mezbah-Ku, supaya

ia mati dibunuh.


15.Siapa yang memukul ayahnya

atau ibunya, pastilah ia dihukum

mati.


16.Siapa yang menculik seorang

manusia, baik ia telah menjual-

nya, baik orang itu masih terdapat

padanya, ia pasti dihukum mati.


17. Siapa yang mengutuki

ayahnya atau ibunya, ia pasti

dihukum mati.


18.Apabila ada orang bertengkar

dan yang seorang memukul yang

lain dengan batu atau dengan

tinjunya, sehingga yang lain itu

memang tidak mati, tetapi

terpaksa berbaring di tempat

tidur,


19.maka orang yang memukul itu

bebas dari hukuman, jika yang

lain itu dapat bangkit lagi dan

dapat berjalan di luar dengan

memakai tongkat; hanya ia harus

membayar kerugian orang yang

lain itu, karena terpaksa

menganggur, dan menanggung

pengobatannya sampai sembuh.


20.Apabila seseorang memukul

budaknya laki-laki atau

perempuan dengan tongkat,

sehingga mati karena pukulan itu,

pastilah budak itu dibalaskan.


21.Hanya jika budak itu masih

hidup sehari dua, maka janganlah

dituntut belanya, sebab budak itu

adalah miliknya sendiri.


22.Apabila ada orang berkelahi

dan seorang dari mereka

tertumbuk kepada seorang

perempuan yang sedang

mengandung, sehingga

keguguran kandungan, tetapi

tidak mendapat kecelakaan yang

membawa maut, maka pastilah ia

didenda sebanyak yang dikenakan

oleh suami perempuan itu

kepadanya, dan ia harus

membayarnya menurut putusan

hakim.


23.Tetapi jika perempuan itu

mendapat kecelakaan yang

membawa maut, maka engkau

harus memberikan nyawa ganti

nyawa,


24.mata ganti mata, gigi ganti

gigi, tangan ganti tangan, kaki

ganti kaki,


25.lecur ganti lecur, luka ganti

luka, bengkak ganti bengkak.


26.Apabila seseorang memukul

mata budaknya laki-laki atau

mata budaknya perempuan dan

merusakkannya, maka ia harus

melepaskan budak itu sebagai

orang merdeka pengganti

kerusakan matanya itu.


27.Dan jika ia menumbuk sampai

tanggal gigi budaknya laki-laki

atau gigi budaknya perempuan,

maka ia harus melepaskan budak

itu sebagai orang merdeka

pengganti kehilangan giginya itu.


28.Apabila seekor lembu

menanduk seorang laki-laki atau

perempuan, sehingga mati, maka

pastilah lembu itu dilempari mati

dengan batu dan dagingnya tidak

boleh dimakan, tetapi pemilik

lembu itu bebas dari hukuman.


29.Tetapi jika lembu itu sejak

dahulu telah sering menanduk

dan pemiliknya telah diperingat-

kan, tetapi tidak mau menjaga-

nya, kemudian lembu itu

menanduk mati seorang laki-laki

atau perempuan, maka lembu itu

harus dilempari mati dengan batu,

tetapi pemiliknyapun harus

dihukum mati.


30.Jika dibebankan kepadanya

uang pendamaian, maka haruslah

dibayarnya segala yang

dibebankan kepadanya itu

sebagai tebusan nyawanya.


31.Kalau ditanduknya seorang

anak laki-laki atau perempuan,

maka pemiliknya harus diperlaku-

kan menurut peraturan itu juga.


32.Tetapi jika lembu itu menanduk

seorang budak laki-laki atau

perempuan, maka pemiliknya

harus membayar tiga puluh syikal

perak kepada tuan budak itu, dan

lembu itu harus dilempari mati

dengan batu.


33.Apabila seseorang membuka

sumur, atau apabila seseorang

menggali sumur, dengan tidak

menutupnya, dan seekor lembu

atau keledai jatuh ke dalamnya,


34.maka pemilik sumur itu harus

membayar ganti kerugian: ia

harus mengganti harga binatang

itu dengan uang kepada

pemiliknya, tetapi binatang yang

mati itu menjadi kepunyaannya.


35.Apabila lembu seseorang

menanduk lembu orang lain,

sehingga mati, maka lembu yang

hidup itu harus dijual, uangnya

dibagi dan binatang yang mati

itupun harus dibagi juga.


36.Tetapi jikalau lembu itu

terkenal telah sering menanduk

sejak dahulu, dan walaupun

demikian pemiliknya tidak mau

menjaganya, maka ia harus

membayar ganti kerugian

sepenuhnya: lembu ganti lembu,

tetapi binatang yang mati itu

menjadi kepunyaannya."


Sampai hari ini sikap manusia

kepada manusia lain masih terus

diperjuangkan. Supaya manusia

boleh saling menghargai satu

dengan yang lain. Namun kita

pahami hal itu tidak mudah, ada

banyak tindakan-tindakan

manusia yang tidak menghargai

manusia lainnya, bahkan tidak

menghargai kehidupan manusia

itu sendiri. Pada jaman dulu

dehumanisasilebih parah

daripada jaman ini. Oleh karena

itu Tuhan menyampaikan

FirmanNya kepada kita supaya

kita mengerti bagaimana kita

bersikap kepada orang lain.


Apakah pesan Firman Tuhan

hari ini bagi kita ?


1.Tuhan mengajar bahwa kita

harus menghargai hidup manusia.


Di dalamKeluaran 21:12 -14dikatakan:

12."Siapa yang memukul

seseorang, sehingga mati,

pastilah ia dihukum mati.


13.Tetapi jika pembunuhan itu

tidak disengaja, melainkan

tangannya ditentukan Allah

melakukan itu, maka Aku akan

menunjukkan bagimu suatu

tempat, ke mana ia dapat lari.


14.Tetapi apabila seseorang

berlaku angkara terhadap

sesamanya, hingga ia

membunuhnya dengan tipu daya,

maka engkau harus mengambil

orang itu dari mezbah-Ku, supaya

ia mati dibunuh.



Bagian Firman Tuhan ini

mengajarkan kepada kita hidup

manusia tidak dapat diganti

dengan apapun di dunia ini

kecuali dengan hidup manusia.

Karena hidup manusia adalah

hidup yang berharga sehingga

dunia ini tidak dapat mengganti-

kan hidup manusia itu. Oleh

karena itu dikatakan siapa yang

membunuh orang hukumannya

mati. Namun jikalau dia tidak

sengaja melakukannya maka

Tuhanpun melindungi hidup dia.

Tuhan akan menunjukkan tempat

di mana dia harus dilindungi

hidupnya. Tuhan juga menghargai

kehidupan yang Tuhan berikan

kepada manusia. Namun jikalau

ada orang dengan tipu muslihat

membunuh orang lain lalu

berlindung dalam mezbah Tuhan,

maka Tuhan memberikan hak

kepada orang lain untuk

mengambil orang itu. Dan orang

itu harus dihukum mati.


Hidup manusia begitu berharga

tidak dapat dibandingkan dengan

yang lain. Oleh karena itu kita

tidak boleh memperlakukan

manusia dengan semena-mena.

Kita tidak boleh memperlakukan

manusia sehingga manusia itu

hidupnya menjadi tidak

mempunyai pengharapan, dia

kecewa, dia putus asa karena

sikap kita kepada dia. Disitulah

Tuhan ingin kita sebagai orang

percaya mendorong orang lain

supaya hidup mereka menjadi

hidup yang bermakna, hidup yang

berguna bahkan hidup yang

memuliakan Tuhan.


2.Tuhan mengajarkan bahwa kita

harus menghormati orangtua

kita. Karena moralitas dibangun

di dalam keluarga.


Di dalamKeluaran 21:15dikatakan :

15.Siapa yang memukul ayahnya

atau ibunya, pastilah ia dihukum

mati.


Menghormati orangtua

merupakan perintah Tuhan

kepada umat Tuhan. Mengapa

Tuhan memerintahkan supaya kita

menghormati orangtua? Karena

moralitas seorang manusia


dibangun di dalam keluarga.

Keluarga menjadi dasar moralitas

dari insan manusia. Ketika

orangtua tidak dihormati maka

runtuhlah moralitas dari insan

manusia, namun ketika orangtua

dihormati maka dibangunlah

moralitas itu.


Sebagai orangtua kita memiliki

tanggung jawab kepada Tuhan

bagaimana menolong anak-anak

kita mengenal Tuhan, pemegang

moralitas itu. Dan bagaimana kita

harus mengajar anak-anak

menyadari ada nilai-nilai surgawi

dalam kehidupan kita. Ketika

anak-anak dididik orangtua di

dalam moralitas dalam sebuah

keluarga, maka ketika anak itu

bermasyarakat mereka menjadi

orang-orang yang tahu bagaimana

menempatkan diri mereka di

tengah-tengah masyarakat

sehingga masyarakat diberkati

oleh anak-anak ini. Oleh karena

itu hormatilah ayahmu dan

ibumu.


3.Tuhan mengajar bahwa kita

harus menghargai setiap orang

bagaimanapun statusnya di dunia

ini.


DalamKeluaran 21:26 – 27

berkata:

26.Apabila seseorang memukul

mata budaknya laki-laki atau

mata budaknya perempuan dan

merusakkannya, maka ia harus

melepaskan budak itu sebagai

orang merdeka pengganti

kerusakan matanya itu.


27.Dan jika ia menumbuk sampai

tanggal gigi budaknya laki-laki

atau gigi budaknya perempuan,

maka ia harus melepaskan budak

itu sebagai orang merdeka

pengganti kehilangan giginya itu.


Seringkali orang berbuat kepada

orang lain sangat dipengaruhi oleh

status orang itu. Ketika seseorang

menganggap orang lain memiliki

status lebih rendah maka orang

bertindak semena-mena pada

orang lain. Namun Tuhan

mengajar kita hari ini, mari kita

memperlakukan setiap orang

dengan rasa hormat apapun

status yang dia miliki. Marilah kita

bersikap kepada orang lain

dengan penuh kasih tanpa

memandang latar belakang atau

status, karena setiap manusia

diciptakan dalam gambar dan

rupa Tuhan.


Oleh karena itu Firman Tuhan

kepada umat Tuhan Israel ketika

mereka ada berbuat sesuatu

kepada budaknya, yang merugi-

kan budaknya maka Tuhan

memerintahkan supaya budak-

budak itu dimerdekakan. Bagi

seorang tuan memerdekakan

budak merupakan kerugian, oleh

karena itu mereka tidak

memperlakukan budak dengan

semena-mena karena kalau

mereka melakukannya mereka

harus memerdekakan budak itu.


Demikian juga dengan orang

percaya, marilah kita menghargai

semua orang, mengasihi semua

orang dan tidak berbuat

seenaknya namun kita harus

menjadi berkat bagi mereka.

Supaya mereka tahu ada Tuhan

yang mengasihi mereka. Dan

setiap orang memiliki hidup yang

bermakna dalam kehidupan ini.


Doakan dan renungkan:

*Apakah Saudara pernah

melihat orang yang berstatus

rendah diperlakukan semena-

mena; di sekolah, di kampus, di

tempat bekerja bahkan di rumah

Tuhan? Apa yang terpikir oleh

Saudara saat itu?


*Dunia seringkali memperlakukan

orang lain dengan dipengaruhi

oleh status orang itu. Namun

Tuhan mengajar kita hari ini,

mari kita memperlakukan setiap

orang dengan rasa hormat

apapun status yang dia miliki.


Kalau Tuhan melihat status,

pastilah tidak ada diantara kita

yang dipilihNya