Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar - Selasa, 27 Mei 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Amsal 12:1-12

Kumpulan Amsal-Amsal Salomo (Part 7).

Apa arti sebuah didikan? Didikan adalah ajaran tuntunan atau pimpinan yang diberikan kepada seseorang, atau didikan bisa diartikan sebagai bagian dari proses pendidikan.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “didik” mempunyai arti pelihara atau latih, dengan tujuan untuk membentuk seseorang menjadi dewasa yang bertanggung jawab.


Naskah yang kita baca hari ini dari:


Amsal 12:1-12


1 Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.


2 Orang baik dikenan TUHAN, tetapi si penipu dihukum-Nya.


3 Orang tidak akan tetap tegak karena kefasikan, tetapi akar orang benar tidak akan goncang.


4 Isteri yang cakap adalah mahkota suaminya, tetapi yang membuat malu adalah seperti penyakit yang membusukkan tulang suaminya.


5 Rancangan orang benar adalah adil, tujuan orang fasik memperdaya.


6 Perkataan orang fasik menghadang darah, tetapi mulut orang jujur menyelamatkan orang.


7 Orang fasik dijatuhkan sehingga mereka tidak ada lagi, tetapi rumah orang benar berdiri tetap.


8 Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina.


9 Lebih baik menjadi orang kecil, tetapi bekerja untuk diri sendiri, dari pada berlagak orang besar, tetapi kekurangan makan.


10 Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam.


11 Siapa mengerjakan tanahnya, akan kenyang dengan makanan, tetapi siapa mengejar barang yang sia-sia, tidak berakal budi.


12 Orang fasik mengingini jala orang jahat, tetapi akar orang benar mendatangkan hasil.


Kitab Amsal dikenal sebagai kitab yang jujur dan lugas dalam mengungkapkan realita kehidupan, seperti yang sudah kita baca beberapa waktu ini.


Kejujuran ini dimaksudkan untuk mengajar kita hidup lebih bijaksana.


Untuk memiliki hidup yang lebih bijaksana maka kita harus memenuhi syarat yaitu, mau belajar dengan tekun dan memiliki sikap siap sedia untuk menerima didikan.


Kata “didikan” pada ayat 1 sebenarnya berbicara tentang disiplin.


Seseorang mempunyai karakter dan kepribadian yang baik, memerlukan disiplin yang ketat, supaya ia menjadi orang yang berhikmat dan bijaksana.


Kemudian penulis Amsal membawa kita untuk memahami tentang kata “dungu” juga pada ayat 1.


Bagian ini lebih tepat menunjuk pada sikap dan perilaku seseorang yang sangat lamban memahami, atau tidak cerdas, ada kecenderungan ‘bebal’ yang sulit untuk diberikan penjelasan.


Tepatlah penulis Amsal membuat suatu perbandingan antara orang benar dan orang fasik.


1. Orang benar mengarahkan diri kepada keadilan, sedangkan orang fasik cenderung memperdaya.


Penulis Amsal menjelaskan keadilan sebagai tidak bersifat memperdaya, tidak egois, memiliki kualitas tahan lama, tanpa pamri, setia, dan tekun.


Pada intinya orang benar hidupnya mengerjakan segala sesuatu sebagai bentuk pelayanan kepada Tuhan Allah yang hidup.


Bagaimana dengan orang fasik? Penulis Amsal juga menjelaskan bahwa orang fasik hidupnya lebih mencari kepentingan dan keuntungan untuk dirinya sendiri.


Hidupnya tidak memiliki rasa takut akan Allah yang membuat mereka berpikir tentang adanya hari esok, hidup dengan hawa nafsu, tidak pernah puas, dipenuh kedengkian, iri hati, dan kesia-siaan.


2. Kita yang sudah beroleh anugerah Tuhan, seharusnya sikap hidup kita senang dengan semua didikan yang diberikan kepada kita, melalui nasihat, peringatan atau teguran, melalui firman Tuhan atau pemeliharaan Tuhan.


Kita akan menghargai setiap didikan yang baik, tidak menganggapnya sebagai satu kesulitan, melainkan kebahagiaan menjalani dengan disiplin dan bijaksana, maka hidup kita pun akan dikenan oleh Tuhan.


Doakan dan renungkan


* Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu.


* Kita yang sudah beroleh anugerah Tuhan, seharusnya senang dengan didikan yang diberikan melalui nasihat, peringatan, teguran khususnya melalui firman Tuhan.


Saya mencintai didikan