Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar - Kamis, 15 Mei 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Amsal 7:1-5

Nasihat tentang Perzinahan


Ada pengalaman teman saya, ketika ia ke kota bersama orang tuanya. Saat itu ia masih kecil dan ia dipesankan untuk memegang sudut baju orang tuanya dengan kuat supaya tidak tertinggal.


Beberapa saat kemudian jalan dipenuhi keramaian. Di sana sini banyak hal menarik, tanpa sadar ia melepas pegangannya.


Lalu datanglah seorang pemuda yang berjualan mengingatkannya, “Kamu sudah tertinggal dari orang tuamu, dan mereka ada di sana.”


Kisah singkat ini mengingatkan kepada kita pesan Amsal hari ini.


Amsal7:1-5


1 Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.


2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.


3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.


4 Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu,


5 supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.


Betapapun seringnya seorang ayah mengajar anaknya, jika sang anak tidak mau berusaha untuk menaati dan melakukannya, maka semua nasihat akan sia-sia.


Nats hari ini menekankan pentingnya berpegang pada hikmat Tuhan, agar sang anak tidak jatuh, dan perjalanannya menjadi berhasil.


Bacaan Amsal hari ini, membahas seorang bapak yang menasihati anaknya yang masih polos atau lugu.


Penulis Amsal menasehati agar sang anak berpegang pada perintah bapaknya, dan harus menyimpannya dalam hati.


Perintah itu, yaitu kata “menyimpan” memiliki arti lain, yaitu menyembunyikan. Seperti orang menyembunyikan harta pusaka. Hal ini dijelaskan dalam ayat 2b, yaitu yang seharusnya dipegang seperti biji mata.


Biji mata merupakan bagian yang sangat berharga, tetapi juga rapuh, karenanya harus dijaga dengan hati-hati.


Artinya, perintah ini harus diperlakukan seperti barang yang sangat bernilai tinggi, harus disimpan dengan baik, menambatkannya pada jari dan menuliskannya dalam loh hati.


Pesan firman Tuhan bagi kita:


1. Dari kalimat-kalimat perintah itu, penulis Amsal selalu mengaitkannya dengan indera manusia. Artinya,semua indera manusia harus difungsikan dengan maksimal terhadap perintah dan ajaran Tuhan.


Penulis Amsal menyatakan, perintah itu harus ditambatkan pada jari dan dituliskan pada loh hati.


Hal ini mengingatkan kita pada Ulangan pasal 6:4-9, yang memerintahkan untuk menyimpan perintah Tuhan di dalam hati, dan mengikat ajaran tersebut pada tangan dan dahi.


Artinya, perintah tersebut harus mengubah diri sang anak dari dalam hati dan dari perbuatannya, dengan lebih nyata.


Kemudian sang ayah memberi nasehat kepada sang anak untuk membangun relasi yang intim dengan hikmat.


Tujuan dari membangun relasi yang intim dengan hikmat adalah supaya sang anak terhindar dari relasi dengan perempuan jalang.


2. Sebagai orang Kristen, kita perlu dituntun firman Tuhan.Namun, ajaran Tuhan akan sia-sia, jika tidak dijalankan.


Kita harus sadar, bahwa setelah menerima ajaran Tuhan, kita bertanggung jawab untuk menyimpan dan menjalankan ajaran-Nya, supaya terhindar dari jerat dosa.


Mari, kita sadari, bahwa kehidupan tidaklah mudah. Ada banyak kesulitan dan godaan. Selain itu, kita perlu berkomitmen setia dalam menjalani seluruh aspek kehidupan kita.


Doakan dan renungkan


* Penulis Amsal mengaitkan hikmat dengan indera manusia. Artinya, semua indera manusia harus difungsikan dengan optimal terhadap perintah dan ajaran Tuhan.


* Perintah dan ajaran Tuhan tersebut harus mengubah hati dan perbuatan orang percaya dengan nyata.


Hikmat Mengubah Hidupku