Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar - Sabtu, 10 Mei 2025

Tuhan Adalah Gembalaku


Amsal 4:14-27

Nasihat untuk mencari hikmat (part 2)


Setiap orang tentu berharap memiliki suatu pegangan dalam hidup ini, sehingga dapat hidup damai dan sejahtera.


Namun, kenyataannya banyak diantara kita yang terjebak dalam sikap, perilaku dan tindakan yang bertolak belakang dari yang diharapkan, bahkan kita sering mengabaikan cara hidup yang berhikmat.


Amsal 4:14-27

Nasihat untuk mencari hikmat


14 Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.


15 Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.


16 Karena mereka tidak dapat tidur, bila tidak berbuat jahat; kantuk mereka lenyap, bila mereka tidak membuat orang tersandung;


17 karena mereka makan roti kefasikan, dan minum anggur kelaliman.


18 Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.


19 Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.


20 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;


21 janganlah semua itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.


22 Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.


23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.


24 Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.


25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.


26 Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.


27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.


Pesan firman Tuhan:


  1. Hikmat dihasilkan melalui suatu keputusan yang diikuti disiplin tinggi seumur hidup, yang akan memimpin kepada hidup yang dikehendaki oleh Tuhan.


Tidak mengherankan sang ayah menasihati dan mendorong sang anak untuk terus-menerus berpegang pada didikan hikmat dan tidak boleh melepaskannya.


Karena begitu pentingnya untuk berpegang pada hikmat, sehingga sang ayah berulang kali meminta si anak untuk terus berjalan dalam hikmat Tuhan.


Pentingnya pengulangan nasihat ini adalah karena orang fasik selalu berusaha membuat orang lain tersandung, sehingga orang tersebut tidak dapat tidur nyenyak, bahkan mencelakai orang lain.


Jika tidak berhati-hati, orang benar pun bisa terjatuh apalagi mengikuti jalan orang fasik.


  1. Yang terpenting dalam menjalankan hikmat adalah menjaga hati dengan segala kewaspadaan.


Perkataan dan tindakan lahir dari hati orang, dari situlah akan terpancar kehidupan. Sebagai proses dalam menjaga hati, orang harus menghindari mulut yang serong.


Yang dimaksud nasihat ini adalah jangan menyebar kelaliman, dusta, umpatan dan perbantahan.


Seseorang yang dapat menjaga lidahnya adalah orang yang sempurna, yang dapat mengendalikan seluruh tubuhnya.


Tidaklah mudah memilih jalan hikmat, karena godaan dari dunia ini terbuka lebar.


Namun, kita seharusnya terus menerus berpegang dan bertekun dalam hikmat Tuhan, karena hanya dalam hikmat Tuhan lah kita beroleh hidup yang berkenan kepada Allah.


Bersyukurlah bila kita telah hidup dalam hikmat Allah, bila belum, mintalah kepada Tuhan Yesus agar mengaruniakan hikmat-Nya dan memampukan kita untuk hidup di dalamnya.



Doakan dan renungkan


* Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.


* Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.


Jaga hatimu, Jaga kakimu