Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG Renungan Harian GKY Mangga Besar Minggu, 04 Mei 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Amsal 2:1-9
Faedah Daripada Menuntut Hikmat (Part 1)

Suatu hari di musim kemarau panjang, ada seorang bapak menggali tanah hendak membuat sumur. Setelah menggali 3-5 meter, tiba-tiba dari dasar sumur yang baru itu memancarkan air yang jernih dan bersih.

Bapak tua berteriak, “Ada sumber air bersih!” Sekonyong-konyong orang ramai datang melihat. Semua sangat bersukacita, karena bisa mendapatkan sumber air bersih di tengah-tengah situasi kemarau.

Amsal 2:1-9

1 Hai anakku, jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu,

2 sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian,

3 ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada kepandaian,

4 jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,

5 maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah.

6 Karena TUHANlah yang memberikan hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian.

7 Ia menyediakan pertolongan bagi orang yang jujur, menjadi perisai bagi orang yang tidak bercela lakunya,

8 sambil menjaga jalan keadilan, dan memelihara jalan orang-orang-Nya yang setia.

9 Maka engkau akan mengerti tentang kebenaran, keadilan, dan kejujuran, bahkan setiap jalan yang baik.


Jika kita ditanya, apakah Anda ingin menjadi orang berhikmat, saya yakin kemungkinan kita semua akan menjawab “ya”.


Namun tidak semua orang tahu bagaimana caranya untuk memperoleh hikmat.

Sebagian orang mencoba mencari hikmat di dunia ini dengan berbagai cara, misalnya dengan bersekolah setinggi mungkin, bertapa, atau bahkan ada yang berpikir dengan kekayaan akan mendapatkan hikmat.

Mungkin saja hal tersebut dapat memberi hikmat kepada manusia, tetapi itu semua hanyalah hikmat sementara atau semu.

Bila dunia hanya mampu memberikan hikmat semu, lalu bagaimana caranya mendapatkan hikmat yang sejati?

Jawabannya ada di dalam Amsal 2:1-9 yang kita baca hari ini memberitahukan kepada kita sumber hikmat sejati tersebut.

1. Sumber hikmat yang sejati adalah Tuhan itu sendiri.

Tuhan Allah menganugerahkan hikmat kepada manusia melalui firman-Nya.

Jadi dari hal itu, kita tahu bahwa dunia bukanlah sumber hikmat, karena sumber hikmat satu-satunya adalah Tuhan Yesus yang menjadi Juruselamat kita.

Kita juga disadarkan bahwa kita tidak dapat mengandalkan kekuatan diri kita sendiri, termasuk pengetahuan kita untuk mendapatkan hikmat.

2. Hikmat adalah semata-mata pemberian atau anugerah Tuhan kepada manusia.

Meskipun hikmat merupakan pemberian Tuhan, hikmat tidak menjadi milik seseorang dengan begitu saja.

Penulis Amsal memaparkan bahwa hikmat juga harus diminta, dicari, dan dikejar.

Berseru meminta, mencari, dan mengejar ini merupakan tindakan aktif yang mengindikasikan adanya kerinduan mendalam akan hikmat dan kesadaran penuh akan pentingnya hikmat.

Kepada orang yang seperti itulah, Tuhan menganugerahkan hikmat-Nya. Apakah kita ingin memperoleh hikmat?

Ingatlah bahwa sumbernya adalah Tuhan dan firman-Nya. Oleh karena itu, jika kita menginginkan hikmat Tuhan, kita harus selalu dekat dengan sumbernya, yaitu Tuhan dan firman-Nya.

Renungkanlah, seberapa dekat kita dengan Tuhan dan firman-Nya.


Salah satu indikatornya adalah seberapa banyak waktu yang sudah kita habiskan untuk berada bersama Tuhan dan firman-Nya.

Doakan dan renungkan


* Penulis Amsal memaparkan bahwa hikmat harus diminta, dicari, dan dikejar.

* Ingatlah bahwa sumber hikmat sejati adalah Tuhan dan firman-Nya. Oleh karena itu, jika kita menginginkan hikmat Tuhan, kita harus selalu dekat dengan sumbernya, yaitu Tuhan dan firman-Nya.

Jangan salah cari