Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 13 April 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Kejadian 4:13-24

Kain dan Habel; Keturunan Kain, Set, dan Enos


Kejadian 4:13-24

13 Kata Kain kepada TUHAN: "Hukumanku itu lebih besar dari pada yang dapat kutanggung.

14 Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi; maka barangsiapa yang akan bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku."


15 Firman TUHAN kepadanya: "Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan dibalaskan kepadanya tujuh kali lipat." Kemudian TUHAN menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh barangsiapa pun yang bertemu dengan dia.


16 Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.


17 Kain bersetubuh dengan isterinya dan mengandunglah perempuan itu, lalu melahirkan Henokh; kemudian Kain mendirikan suatu kota dan dinamainya kota itu Henokh, menurut nama anaknya.


18 Bagi Henokh lahirlah Irad, dan Irad itu memperanakkan Mehuyael dan Mehuyael memperanakkan Metusael, dan Metusael memperanakkan Lamekh.


19 Lamekh mengambil isteri dua orang; yang satu namanya Ada, yang lain Zila.


20 Ada itu melahirkan Yabal; dialah yang menjadi bapa orang yang diam dalam kemah dan memelihara ternak.


21 Nama adiknya ialah Yubal; dialah yang menjadi bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling.


22 Zila juga melahirkan anak, yakni Tubal-Kain, bapa semua tukang tembaga dan tukang besi. Adik perempuan Tubal-Kain ialah Naama.


23 Berkatalah Lamekh kepada kedua isterinya itu: "Ada dan Zila, dengarkanlah suaraku: hai isteri-isteri Lamekh, pasanglah telingamu kepada perkataanku ini: Aku telah membunuh seorang laki-laki karena ia melukai aku, membunuh seorang muda karena ia memukul aku sampai bengkak;


24 sebab jika Kain harus dibalaskan tujuh kali lipat, maka Lamekh tujuh puluh tujuh kali lipat."


Di sini kita melihat hukuman yang Kain terima atas kejahatan dan dosa yang ia lakukan. Allah memberikan tanda kepada Kain, supaya Kain tidak dibunuh.


Beberapa teolog berpendapat bahwa Tuhan tidak memberikan tanda kepada Kain sebagai bentuk belas kasihan, tetapi sebagai bagian dari hukuman yang lebih berat.


Kain tidak bisa mati cepat untuk mengakhiri penderitaannya.


Tanda itu membuat Kain dikenal sebagai seorang yang dikutuk. Di mana pun ia pergi, orang-orang akan melihatnya sebagai orang yang telah membunuh saudaranya.


Hukuman Kain lebih berat, karena ia hidup tanpa tempat yang tetap. Ia terus menerus hidup di dalam ketakutan dan ketidakpastian.


Kejadian 4:16


Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.


|Perginya Kain dari hadapan Tuhan adalah konsekuensi yang paling berat. Hukuman terbesarnya bukan hanya menjadi pengembara, tetapi kehilangan hubungan dengan Tuhan.


Ia tidak bertobat, tidak mencari Tuhan, dan memilih membangun hidupnya sendiri tanpa Allah. Kita juga melihat bahwa keturunan Kain menjadi semakin jahat.


Karena Kain meninggalkan Tuhan dan ia membangun hidupnya tanpa Tuhan, keturunannya pun hidup tanpa Tuhan.


Kejadian 4:19-22 mencatat keturunan Kain yang mulai mengembangkan beberapa keahlian:
1. Yabal: bapa para peternak
2. Yubal: bapa para pemain musik
3. Tubal-Kain: ahli dalam membuat alat dari tembaga dan besi


Secara manusia, mereka maju dalam teknologi, seni, dan ekonomi, tapi ada satu masalah besar: peradaban ini semakin jauh dari Tuhan.


Kejahatan tidak hanya tetap ada, tetapi semakin berkembang.


Kejadian 4:23-24 mencatat bahwa Lamekh adalah contoh nyata manusia yang hidup tanpa takut akan Tuhan, yaitu sebagai berikut:


1. Lamekh adalah orang pertama yang menikahi lebih dari 1 istri. Ia menunjukan penyimpangan dari rencana Tuhan tentang pernikahan. Keserakahan mulai menguasai manusia.


2. Lamekh dengan bangga membunuh orang. Kain membunuh Habel, tetapi ia masih takut akan hukuman Tuhan. Tetapi Lamekh tidak takut sama sekali. Ia bangga dengan kejahatannya.


3. Lamekh adalah orang yang sombong. Lamekh justru membanggakan dosa dan kekerasannya. Kalau Kain itu dibalaskan 7 kali lipat, Lamekh berkata bahwa ia akan dibalaskan sebanyak 77 kali lipat.


Inilah dampak dari dosa yang terus diwariskan. Hidup tanpa Tuhan.


Sebuah keluarga yang dimulai dengan dosa dan menjauhkan diri dari Tuhan akan semakin hancur generasi demi generasi.


Keturunan Kain mungkin memiliki teknologi, kemajuan, peradaban, tetapi mereka kehilangan sesuatu yang paling penting, yaitu kehilangan Tuhan. Karena itu, jangan biarkan hidup kita itu tanpa Tuhan.


Keturunan Kain adalah gambaran dunia kita saat ini. Manusia semakin maju dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi semakin jauh dari Tuhan.


Orang semakin kaya, tetapi hatinya semakin kosong. Kekerasan dan kejahatan semakin meningkat dan dosa semakin dipandang biasa.


Lamekh adalah gambaran orang di zaman sekarang, yang bangga akan dosa-dosa, tidak takut akan Tuhan, dan hidup hanya untuk dirinya sendiri.


Apakah ini kehidupan yang benar?


Kejadian 4:16


Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.


Kain pergi dari hadapan Tuhan dan lihatlah hasilnya. Keturunannya semakin rusak, dunia yang ia bangun semakin jahat, dan mereka akhirnya lenyap dalam sejarah rencana Allah.


Dari kisah ini kita belajar:


1. Menjauh dari Tuhan hanya akan membawa kita kepada kehancuran. Membangun kehidupan tanpa Tuhan mungkin tampak berhasil, tetapi akhirnya sia-sia.


2. Dosa yang tidak dibereskan akan diwariskan dan semakin merusak generasi berikutnya.


Hari ini kita memiliki pilihan: apakah kita ingin menjadi seperti Kain dan keturunannya yang semakin jauh dari Tuhan, atau kita memilih untuk tetap tinggal di hadapan Tuhan dan membangun hidup yang benar di mata-Nya.


Dunia mungkin menawarkan banyak kemajuan dan kenikmatan, tetapi tanpa Tuhan semuanya sia-sia.


Doakan dan renungkan


* Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden.


* Menjauh dari Tuhan hanya membawa Kain dan keluarganya kepada kehancuran. Dosa yang tidak dibereskan, diwariskan dan semakin merusak generasi berikutnya.


Dosa yang diwariskan