Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan adalah Gembalaku
Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN GKY MANGGA BESAR
Sabtu, 06 Maret 2021
Matius 23: 16-22
Yesus Mengecam
Ahli Ahli Taurat dan
Orang Orang Farisi Part 3
Tuhan memberi kita
kekuatan untuk
hidup di dalam Dia.
Hidup dalam Kristus
berarti hidup
dalam kebenaran dan
mengasihi orang lain.
Sudahkah kau memiliki
hidup yang seperti itu?
Di dunia ini, orang yang
dianggap benar adalah
orang yang mempunyai
dukungan mayoritas.
Jika mayoritas mengatakan
orang itu benar,
maka dia akan dianggap
sebagai orang benar.
Di jaman ini, orang "benar"
mempunyai kekuasaan dan
pengaruh yang sangat besar.
Otomatis masyarakat
menganggap dia benar.
Walaupun belum tentu benar.
Ada juga orang yang dianggap
benar bukan karena dia benar
tapi karena banyak hartanya.
Dia bisa mempengaruhi orang
dengan hartanya sehingga dia
dianggap benar oleh orang lain.
Integritas disetiap jaman
sangat dibutuhkan.
Integritas tidak bergantung
pada apa kata orang.
Melainkan apakah orang tersebut
terpaut pada konsep kebenaran.
Matius 23:16-22
16) Celakalah kamu,
hai pemimpin-pemimpin buta,
yang berkata:
Bersumpah demi Bait Suci,
sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi
emas Bait Suci,
sumpah itu mengikat.
17) Hai kamu orang-orang bodoh
dan orang-orang buta,
apakah yang lebih penting,
emas atau Bait Suci
yang menguduskan emas itu?
18) Bersumpah demi mezbah,
sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi
persembahan yang ada di atasnya,
sumpah itu mengikat.
19) Hai kamu orang-orang buta,
apakah yang lebih penting,
persembahan atau mezbah
yang menguduskan persembahan itu?
20) Karena itu barangsiapa
bersumpah demi mezbah,
ia bersumpah demi mezbah
dan juga demi segala sesuatu
yang terletak di atasnya.
21) Dan barangsiapa
bersumpah demi Bait Suci,
ia bersumpah demi Bait Suci
dan juga demi Dia,
yang diam di situ.
22) Dan barangsiapa
bersumpah demi sorga,
ia bersumpah demi takhta Allah
dan juga demi Dia,
yang bersemayam di atasnya.
Pada jaman itu, pemimpin agama
banyak menambahkan aturan
yang mereka anggap
sebagai tafsiran dari apa
yang tertulis di Kitab Taurat
Tapi dengan menambahkan
aturan aturan, tanpa disadari
ada unsur kepentingan diri
mereka sendiri di dalamnya.
Aturan aturan tambahan itu
akhirnya menjadi beban
bagi orang lain.
Tetapi, mereka yang
membuat peraturan itu
malah tidak mau terikat
dengan peraturan yang
mereka buat.
Pesan Firman Tuhan
Pada Hari Ini
1. Waspada terhadap
kebutaan dan kebodohan
Ketika kita tidak berdiri
dalam kebenaran dan
mengabaikan kebenaran,
maka Tuhan menggambarkan
kita sebagai orang buta
dan orang bodoh.
Ketika kita tidak lagi
mau tunduk pada kebenaran,
maka kita menjadi orang
yang tidak dapat melihat
realita yang sesungguhnya.
Kita tidak dapat membedakan
apa yang sesungguhnya terjadi.
Karena hati kita selalu
menyangkal kebenaran itu.
Pada akhirnya ketika
kita membiasakan hal
itu terjadi terus menerus,
lama kelamaan hati kita
menipu diri kita sendiri.
Kita tidak lagi peka pada
realita yang sesungguhnya
dan Kebenaran yang Sejati.
Disitulah kita disebut
sebagai orang bodoh.
Bodoh yang dimaksud bukan
berarti tidak intelektual
melainkan bodoh karena
terjadi kebutaan dalam
batin kita.
Kita menjadi orang
yang tidak punya hikmah.
Jangan membiasakan diri
menyangkali kebenaran.
Jangan sekali kali berpikir
untuk menekan kebenaran
karena sikap seperti itu
dapat membuat hati nurani
menjadi gelap dan kita
tidak lagi peka akan
pimpinan Tuhan dalam
hidup kita.
Jangan meniru para
pemimpin agama pada
jaman Yesus yang selalu
menekan kebenaran itu.
Sehingga mereka menjadi
orang yang begitu jahat
dan tidak percaya Yesus.
Mari kita tunduk terhadap
Kebenaran dan mari kita
melakukan Kebenaran.
Itulah realita yang Allah
nyatakan pada kita.
Dengan demikian, maka
kita dapat menjadi
orang yang berintegritas.
2. Integritas dapat dikorbankan
karena keserakahan.
Para pemimpin agama
mengatur sumpah yang memang
diperkenankan untuk bersumpah.
Tapi bagaimana mereka melihat
sumpah yang mengikat dan
sumpah yang tidak mengikat?
Matius 23:16
16) Celakalah kamu,
hai pemimpin-pemimpin buta,
yang berkata:
Bersumpah demi Bait Suci,
sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi
emas Bait Suci,
sumpah itu mengikat.
Yang dimaksud dengan
emas Bait Suci bukanlah
emas yang menyelubungi
Bait Suci.
Melakinkan emas persembahan.
Para pemimpin agama
mengatakan sumpah pada
Bait Suci tidak mengikat
Tetapi sumpah atas emas
yang dipersembahkan di
Bait Suci itu mengikat.
Matius 23:18
18) Bersumpah demi mezbah,
sumpah itu tidak sah;
tetapi bersumpah demi
persembahan yang ada di atasnya,
sumpah itu mengikat.
Tuhan Yesus menjelaskan
mana yang lebih besar,
Bait Suci atau emas?
Mana yang lebih berpengaruh,
Mezbah atau persembahan
di atas Mezbah?
Bukankah Mezbah itulah
yang mengkuduskan
persembahan di atas Mezbah?
Bukankah Bait Suci
lebih besar daripada
emas yang dipersembahkan
di Bait Suci?
Mengapa sumpah atas
Bait Suci tidak mengikat?
Tapi sumpah atas emas
justru mengikat?
Mengapa Sumpah atas
Mezbah tidak mengikat,
tapi sumpah atas
persembahan di atas
Mezbah itu mengikat?
Jawabannya adalah keserakahan.
Mereka ingin emas persembahan
menjadi milik mereka.
Mereka ingin persembahan
yang ada juga menjadi
milik mereka.
Karena mereka tau
orang orang yang
menyatakan sumpah
sebenarnya tidak sanggup
menggenapi sumpahnya.
Hati hati dengan keserakahan.
Karena keserakahan,
kita dapat menghalalkan
segala cara untuk
mencapai maksud dan
tujuan hawa nafsu kita.
Tuhan mengajarkan kita
untuk mencukupi diri
dengan apa yang kita miliki.
Bahkan mensyukuri apa
yang Tuhan berikan pada kita.
Tuhan sangat menentang
orang orang yang iri
pada milik orang lain.
Ketika kita serakah,
kita akan menjual
integritas kita demi
mencapai maksud itu.
Seorang yang berintegritas
haruslah seseorang yang
mensyukuri segala kebaikan
yang Tuhan berikan dan
menjadi puas dengan apa
yang ia miliki.
Hidupnya bukanlah untuk
semua itu melainkan
hidup untuk Tuhan.
Hidupnya berada
dalam kebenaran.
Orang seperti ini
rela berkorban
demi kebenaran itu.
Tuhan mencari orang
yang berintegritas dari
setiap orang percaya.
Biarlah kita ditemukan
sebagai orang yang
berintegritas di dalam
pertolongan dan anugerah Tuhan.
3. Sadarlah bahwa hidup kita
berada di hadapan Tuhan,
maka kita akan menjalani
hidup yang berintegritas.
Seringkali kita berpikir
kita ada dihadapan Tuhan
ketika sedang beribadah.
Betul! Kita menghampiri
hadirat Tuhan.
Kita juga berpikir bahwa
kita berada di hadapan Tuhan
ketika sedang berdoa.
Betul! Waktu kita berdoa
kita berada di hadapan Tuhan.
Tetapi sesungguhnya hidup kita
selalu berada dihadapan Tuhan.
Tuhan melihat apa yang
kita lakukan dan sesungguhnya
apa yang kita lakukan adalah
untuk Tuhan.
Firman Tuhan berkata,
"Apapun yang kau perbuat,
apapun yang kau katakan,
lakukanlah semua itu
seperti untuk Tuhan."
Ketika kita berinteraksi
dengan orang lain,
Jangan lupa!
Tuhan ada dihadapanmu.
Sesungguhnya, kau sedang
berbuat kepada Tuhan.
Ketika kita menyadari
hidup kita dihadapan Tuhan,
maka kita akan terus
terpanggil untuk
hidup berintegritas.
Hidup dengan jujur
dan apa adanya.
Jangan menjadi orang yang
mencari kepentingan pribadi
dan menghalalkan segala cara
untuk mencapai tujuan pribadi.
Jagalah diri kita
dengan sungguh sungguh
sehingga hati kita dapat diuji
sebagai hati yang lurus
dihadapan Tuhan.
Ingatlah selalu!
Hidup kita selalu ada
dihadapan Tuhan.
Biarlah kita selalu ingin
imenyenangkan hatiNya.
Dengan demikian,
kita dapat menjalani
hidup yang berintegritas.
Doakan dan Renungkan
•Adakah hal hal yang
sulit dijalankan
ketika kau menjalani
hidup yang berintegritas?
•Bagaimana cara untuk
membedakan keinginan Tuhan
dengan keinginan diri sendiri?
•Berdoalah untuk
3 orang temanmu.
Mintalah hikmah dari Tuhan
agar dijauhkan dari
dosa keserakahan dan
dapat saling mendukung
untuk menjalani hidup
yang berintegritas.
Mari kita terus belajar
dan bertumbuh dalam Kristus