Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 07 Maret 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Roma 8 : 1-3

Kelebihan orang Yahudi dan kesetiaan Allah


Ada sebuah peribahasa yang berkata, “Air susu dibalas air tuba.” Seringkali kebaikan dan ketulusan kita justru mendapatkan respon yang tidak mengenakkan.


Ada orang yang tidak bisa menghargai dan bahkan berbuat jahat terhadap kita.


Bagaimana hubungan kita dengan Tuhan? Kita akan membahas tentang bagaimana kasih Allah dan kesetiaan-Nya tidak akan terbatalkan karena ketidaksetiaan kita.


Roma 3 : 1-8


1 Jika demikian, apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?


2 Banyak sekali, dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan firman Allah.


3 Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah?


4 Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi."


5 Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah — aku berkata sebagai manusia — jika Ia menampakkan murka-Nya?


6 Sekali-kali tidak! Andaikata demikian, bagaimanakah Allah dapat menghakimi dunia?


7 Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?


8 Bukankah tidak benar fitnahan orang yang mengatakan, bahwa kita berkata: "Marilah kita berbuat yang jahat, supaya yang baik timbul dari padanya." Orang semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman.


Orang Yahudi, seperti yang kita ketahui, memiliki hak istimewa untuk menjadi umat pilihan Tuhan.


Tetapi bukan berarti itu menunjukkan mereka lebih unggul dari bangsa lain. Sebaliknya, mereka memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk hidup seturut dengan kehendak Tuhan.


Paulus di sini menasihatkan agar orang Yahudi menyadari tanggung jawabnya sebagai umat pilihan Tuhan, dengan tidak berpikir bahwa karena Tuhan itu Maha pengampun dan penuh kasih, pasti tidak akan menghukum mereka.


Pemikiran ini menjadi sesuatu yang sesat, karena justru mereka sebagai umat Tuhan dituntut lebih untuk hidup dalam kebenaran.


Tidak ada alasan bagi mereka untuk membenarkan setiap perbuatan dosa yang mereka lakukan.


Tuhan memberikan Firman-Nya dalam kehidupan bangsa Israel sebagai dasar kehidupan. Walaupun Firman-Nya diberikan kepada mereka, ternyata mereka masih berlaku tidak setia.


Tetapi apakah ketidaksetiaan bangsa Israel atau bangsa Yahudi membatalkan kesetiaan Allah? Tidak. Sebaliknya, Tuhan tetap menunjukkan kasih-Nya kepada mereka, sekalipun Tuhan memberikan hukuman.


Kasih Allah tetap dinyatakan, namun keadilan Tuhan juga terlihat dalam bangsa pilihan Tuhan. Kita pun, seperti bangsa Israel yang masih bisa berdosa, tetapi tetap terus-menerus menerima kasih Allah.


Bangsa Israel telah menolak Allah dan hukum-Nya. Namun justru penolakan mereka menjadi satu kesempatan yang terbuka bagi bangsa-bangsa lain untuk mengenal dan dimiliki Allah.


Hari ini kita perlu bersyukur karena ada sebuah peluang untuk menjadi bangsa pilihan-Nya. Tuhan rela menebus kita di dalam Yesus Kristus, dan kasih-Nya menjadi milik kepunyaan kita.


Mari kita memberi diri sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan.


Mari kita melayani Tuhan dengan setiap talenta yang kita miliki dan meneruskan kabar baik bagi semua orang, supaya semakin banyak orang mengenal dan merasakan kasih Allah, semakin banyak orang juga yang datang kepada Tuhan Yesus dan diselamatkan.


Hari ini menjadi evaluasi bagi diri kita untuk bertanya: sudahkah kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan? Ataukah kita hanya sekedar menjadi orang Kristen yang ala kadarnya?


Mereka yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan tidak akan pernah menganggap remeh keselamatan yang Tuhan sudah berikan dalam hidup mereka. Tuhan memberkati kita semua.


Doakan dan renungkan


* Tuhan memberikan Firman-Nya sebagai dasar kehidupan bangsa Israel. Walau ternyata mereka tidak setia, kasih Allah tetap dinyatakan, namun keadilan Tuhan juga terlihat pada bangsa pilihanNya itu.


* Kita pun seperti bangsa Israel, kerap kali masih berdosa. Tetapi kasih dan keadilanNya terus-menerus dinyatakan bagi kita.


Love and Justice