Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 03 Maret 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Roma 1:16-17


Injil itu kekuatan Allah


Pernahkah kita punya sebuah perasaan malu akan sesuatu? Saya rasa sebuah emosi yang sangat terlihat alami dalam keseharian kita.


Tetapi apa lawan kata dari sebuah rasa malu? Sebenarnya bukan ketakutan, tetapi adalah ketidakpercayaan diri terhadap sesuatu yang selama ini mungkin kita yakini dan hidupi.


Firman Tuhan hari ini ingin mengajarkan kepada kita, bahwa kita tidak perlu malu untuk menjadi saksi Kristus, kita tidak perlu malu untuk menjadi seorang percaya di dalam Tuhan.


Roma 1:16-17


16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.


17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”


Pengetahuan dan pengalaman dapat menjadikan seorang percaya diri dalam mengambil sebuah tindakan.


Demikian yang terjadi pada diri rasul Paulus, Ia memiliki pengetahuan yang kaya akan Injil, tetapi dia juga memiliki sebuah pengalaman yang mendalam dalam perjumpaan, dan pengenalan akan Allah.


Apakah keyakinan yang dikerjakan oleh Allah di dalam dirinya? Itulah yang sebenarnya memberikan sebuah dorongan yang sangat kuat bagi Paulus untuk memberitakan Injil.


Pemberitaan Injil di Roma menjadi sesuatu yang sangat sulit pada waktu itu, dan bahkan menakutkan bagi orang-orang Kristen mula-mula pada waktu itu.


Kenapa? Karena Injil diidentifikasikan dari seorang, katakanlah tukang kayu Yahudi yang miskin atau mati tersalib, sehingga bangsa Romawi mungkin tidak pernah menghargai bangsa Yahudi tentang kisah penyaliban, karena salib sebenarnya merupakan hukuman mati yang paling hina bagi penjahat pada masa itu.


Oleh sebab itu tidak heran berita Injil menjadi sangat diremehkan, dan bahkan menciutkan nyali bagi orang Kristen mula-mula untuk memberitakan Injil.


Tetapi Paulus menyatakan bahwa dia tidak pernah malu terhadap Injil, dan bagi orang-orang pada waktu itu pemberitaan Injil memang seperti sebuah kebodohan.


Sekali lagi bagaimana orang mau mempercayai ada orang yang sudah disalibkan, bahkan bisa bangkit dari kematian.


Bagi mereka mungkin lebih mudah mempercayai filsafat-filsafat cara pandang budaya pada waktu itu daripada menerima Injil.


Tetapi bagi Paulus adalah sebuah kekuatan Allah untuk kita menerima akan Injil itu.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Injil dinyatakan sebagai kekuatan Allah yang menyelamatkan.


Ketika orang Roma dan Kaisar begitu sombong akan kelebihan mereka, sebenarnya apa yang dibanggakan mereka tidak pernah dapat menyelamatkan mereka.

Karena itu Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang mau percaya.


2. Injil menyatakan kebenaran Allah.


Kehebatan orang di Roma tidak pernah bisa menolong hidup mereka untuk hidup lebih benar, tetapi sebaliknya mereka semakin terjerumus dalam perilaku kehidupan duniawi, dan hidup dalam dosa.


Sedangkan Injil yang dipercayai dan dihidupi oleh Paulus itu menuntun orang, bukan hanya kepada sebuah keselamatan, tetapi juga untuk menuntun hidup mereka dalam kebenaran.


Injil menunjukkan ada rencana keselamatan Tuhan bagi kita, dan daripadanya kita diperdamaikan kembali, dan untuk itulah kita bisa hidup dengan benar dan seturut kehendak Allah.


3. Hanya dengan beriman kepada Kristus menjadi suatu hidup yang layak untuk dijalani.


Betapa berharganya Injil, yang seharusnya tidak membuat kita malu untuk memberitakannya, pada setiap orang yang menjumpai kita; bertemu di tempat-tempat atau lokasi manapun.


Mungkin mereka bertanya apakah engkau adalah seorang percaya dan mengenal Tuhan? Apakah kita pernah punya perasaan malu atau bahkan takut dan tidak percaya diri?


Mari kita seperti Paulus untuk boleh menyatakan iman kita, bahkan lebih daripada itu sebagai seorang yang menghargai akan kekuatan daripada kuasa Injil itu; menolong perkataan dan hidup kita hari ini menjadi satu kesaksian yang mulia.


Bahwa kiranya kita tidak pernah malu untuk menghidupi iman kita dan bersaksi bagi Dia, justru ini adalah sebuah kesempatan, sebuah pengalaman yang menakjubkan untuk kita hidup berjalan bersama Tuhan di tengah dunia yang belum mengenal Tuhan.


Aku tidak malu karena Kristus!


Doakan dan renungkan


* Paulus mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.


* Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman.”


Kita hidup oleh iman