Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 26 Februari 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Markus 6:14-29

Yohanes Pembaptis dibunuh


Mungkin kita pernah mendengar perkataan,”Saya menegur kamu bukan karena membenci, melainkan karena mengasihi.”


Menegur adalah sesuatu yang baik. Menegur seseorang yang melakukan kesalahan, berarti kita mengasihi dia. Tujuan menegur adalah untuk memperbaiki kelakuan atau kesalahan yang telah dilakukan.


Pada umumnya, orang tidak suka ditegur. Saat ditegur, kenyamanan dan privasi kita terganggu. Hal ini berakibat pada kita tidak dapat menerimanya dengan baik.


Ada kisah seorang yang ditegur, menimbulkan perasaan dendam dan tidak nyaman, dan berakibat fatal.


Markus 6:14-29


14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."


15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."


16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."


17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.


18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"


19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,


20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.


21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.


22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",


23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"


24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"


25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"


26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.


27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.


28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.


29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.


Kisah memilukan ini bermula dari Raja Herodes Antipas yang memerintah dan mengambil Herodias menjadi istrinya.


Herodias ini adalah istri dari Raja Herodes Filipus, yang adalah saudara dari Herodes Antipas. Oleh karena itu, Yohanes Pembaptis menegur Raja Herodes.


Markus 6:18-19


18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"


19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,


Akhirnya, Yohanes Pembaptis mati dibunuh. Berkat apa yang bisa didapatkan dari kisah ini? Mari merenungkan satu kata yaitu, “dendam”. Kata ini tidak asing bagi kita.


Dari anak-anak, remaja, pemuda, dan dewasa pasti pernah mendengar kata ini atau pernah memiliki perasaan dendam ini.


Kata “dendam” berarti berkeinginan untuk membalas dalam hal kejahatan, bukan kebaikan. Ada orang berkata, “Jika kamu berbuat jelek kepada saya satu jengkal, maka saya akan berbuat jelek kepadamu satu depa.”


Hal itu berarti pembalasan lebih kejam daripada perbuatan. Kata “dendam” juga bermaksud perasaan benci mendalam yang sangat berbahaya dan bisa menghancurkan, merusak dan berakibat fatal.


Definisi ini dapat disimpulkan dengan kata, “dendam kesumat”. Dendam yang penuh dengan kebencian mendalam, terpendam dalam waktu yang panjang.


Jika kita menyimpan harta kekayaan, itu hal yang baik. Jika kita menyimpan dendam, hal itu bagaikan benih penyakit kanker di dalam tubuh.


Dendam dapat menyebar. Dimulai dari perasaan bersalah, kecewa, benci, dan marah. Lalu, menyebar ke pikiran kita.


Pikiran kita diracuni dengan kebencian dan kemarahan. Kemudian kita mulai memikirkan hal-hal yang jahat. Akhirnya, menyebar kepada tindakan.


Perbuatan kita menjadi jahat dan menghancurkan. Betapa mengerikan ketika kita diam-diam menyimpan rasa dendam di dalam hati kita.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1. Jika hari ini engkau menyimpan dendam kepada seseorang, mari kita belajar melepaskan perasaan dendam itu dan memberikan pengampunan.


Kolose 3:13


13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.


Ayat ini tidak mudah untuk dilakukan. Tuhan mengajarkan kita untuk mengampuni, sama seperti Tuhan telah mengampuni kita. Berapa besar kesalahan, dosa, dan kebejatan kita di masa lalu?


Saat kita datang kepada Tuhan, Tuhan tidak memperhitungkannya. Dia mengampuni kita dengan kemurahan-Nya dan anugrah-Nya yang berlimpah-limpah.


2. Orang yang mengampuni adalah orang yang hebat, kuat di dalam Tuhan, dan sudah dewasa di dalam Tuhan.


Kiranya kita belajar untuk melepaskan pengampunan kepada orang lain supaya kita dapat menikmati kehidupan damai diantara satu dengan lainnya. Hingga akhirnya, dapat menyenangkan hati Tuhan.


Doakan dan renungkan


* Kata “dendam” berarti perasaan benci yang membahayakan dan dapat menghancurkan karena ada keinginan untuk membalaskan.


* Jika hari ini kita menyimpan dendam kepada seseorang, mari kita belajar melepaskan perasaan dendam itu dan memberikan pengampunan.


Membereskan sakit hati