Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Markus 5:21-34
Yesus membangkitkan anak Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan
Ketika kita menghadapi saat kritis/krisis dalam hidup, pasti kita dalam situasi yang tidak menyenangkan.
Kita bisa bingung, sedih dan kecewa. Kita punya dua pilihan; menjadi putus asa atau masih ada pengharapan. Ini tergantung pilihan kita.
Ada kisah yang menarik dari dua orang yang sama-sama menghadapi masalah walaupun berbeda, mereka memilih untuk punya iman dan pengharapan.
Markus 5:21-34
21 Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau,
22 datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya
23 dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”
24 Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya.
25 Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
26 Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk.
27 Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
28 Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
29 Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
30 Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: “Siapa yang menjamah jubah-Ku?”
31 Murid-murid-Nya menjawab: “Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?”
32 Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
33 Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya.
34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!”
Pesan Firman Tuhan:
1. Di saat-saat kritis/krisis, mari kita percaya dan berdoa
Ketika Yairus menghadapi masa kritis anak perempuannya hampir mati, Yairus datang kepada Yesus. Dia tersungkur memohon kepada Yesus.
Markus 5:23b datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”
Ini adalah suatu iman pengharapan yang begitu kuat, iman yang luar biasa.
Sebagai kepala rumah ibadat, ia pernah mendengar tentang siapa Yesus, melihat Yesus mengajar di rumah-rumah ibadat, bahwa Tuhan Yesus tidak hanya mengajar dengan penuh kuasa tetapi juga berkuasa menyembuhkan orang yang sakit.
Berdasarkan iman itu ia bertindak, tidak hanya percaya, tetapi juga berdoa. Orang yang percaya pasti berdoa, bila ia percaya tapi tidak berdoa, maka percayanya adalah semu.
Bila ia berdoa, tapi tidak percaya, maka sia-sialah usahanya untuk berdoa.
Mungkin kita sedang bergumul tentang masalah dengan anak kita, atau tentang diri kita sendiri dan sudah tidak sanggup lagi menghadapi masalah.
Mari kita seperti Yairus datang memohon dan berharap kepada Yesus. Ketika kita datang kepada Tuhan,yang maha baik itu, Dia akan memberikan pertolongan pada waktu-Nya.
Matius 11:28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
2. Percaya dan berusaha.
Seseorang yang mengalami pendarahan selama 12 tahun seperti perempuan ini tidak mudah. Dia sudah ke banyak tabib, menghabiskan apa yang dia punya, tapi penyakitnya malah semakin parah.
Perempuan ini mendengar dari kisah-kisah orang, bahwa Yesus dapat menyembuhkan orang sakit.
Dia berusaha mendekati Yesus di kerumunan orang banyak dari belakang dan menjamah jubah Yesus. Ini adalah sebuah tindakan iman.
Ketika kita menghadapi masalah yang kompleks, sudah bertahun-tahun mencari pertolongan dan banyak usaha yang sudah kita lakukan.
Seseorang yang beriman tidak pernah putus asa, dia akan tetap berusaha.
Orang percaya akan aktif menantikan kuasa Tuhan, bukan pasif. Dia berusaha, bertindak melakukan sesuatu. Ini adalah ekspresi orang percaya.
Ada 5.000 orang yang ikut Yesus, ketika sore hari mereka kehabisan makanan dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Kamu harus memberikan mereka makan.”
Murid-murid menjawab: “Kami tidak ada makanan.” Tapi ada seorang murid berkata: “Ada lima roti dan dua ikan.”
Perhatikan pada waktu lima roti dan dua ikan diberikan kepada Yesus, Yesus mengucap syukur dan berdoa.
Setelah Yesus mengucapkan “amin” apakah roti dan ikan itu berubah menjadi tumpukan yang banyak? Tidak.
Namun mujizat terjadi pada waktu iman itu bertindak, ketika murid-murid taat membagikan roti dan ikan.
Pada waktu kita dalam keadaan yang sulit, mari kita belajar percaya, berdoa kepada Tuhan dan berusaha.
Doakan dan renungkan
* Ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
* Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya.
Tindakan dalam iman