Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Mazmur 37
Kebahagiaan Orang fasik semu
Ketika kita melihat alam semesta dan dunia ini begitu besar, maka umumnya kita mengagumi kebesaran dan kedahsyatannya.
Namun pernahkah terbersit dalam hati kita betapa pentingnya pemeliharaan Tuhan atas alam semesta ini sehingga dapat berjalan sebagaimana seharusnya?
Alam semesta tidak berjalan sendiri, ada Firman Tuhan yang menopangnya.
Ukuran yang sering kali dipakai dalam kehidupan manusia adalah berapa banyak atau berapa mewah.
Namun masih ingatkah ketika kita mengalami resesi ekonomi, maka usaha yang tetap bertahan adalah usaha kecil yang tidak terganggu. Meskipun kecil, ia selalu hidup.
Berapa banyak usaha besar gulung tikar karena tidak sanggup membayar hutang-hutangnya yang melambung?
Banyak diantara kita lebih senang ketika kita memiliki harta dan usaha yang banyak dan besar.
Memang itu tidak salah. Namun hal yang sekarang diperhitungkan orang adalahsustainability(kemampuan bertahan), bukan hanya semata-mata besar dan banyaknya.
Jalan Tuhan memilikisustainabilitysebab ada tangan Tuhan yang memeliharanya.
Mazmur 37
1 Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;
2 sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.
3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
9 Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.
10 Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.
11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.
12 Orang fasik merencanakan kejahatan terhadap orang benar dan menggertakkan giginya terhadap dia;
13 TUHAN menertawakan orang fasik itu, sebab Ia melihat bahwa harinya sudah dekat.
14 Orang-orang fasik menghunus pedang dan melentur busur mereka untuk merobohkan orang-orang sengsara dan orang-orang miskin, untuk membunuh orang-orang yang hidup jujur;
15 tetapi pedang mereka akan menikam dada mereka sendiri, dan busur mereka akan dipatahkan.
16 Lebih baik yang sedikit pada orang benar dari pada yang berlimpah-limpah pada orang fasik;
17 sebab lengan orang-orang fasik dipatahkan, tetapi TUHAN menopang orang-orang benar.
18 TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya;
19 mereka tidak akan mendapat malu pada waktu kecelakaan, dan mereka akan menjadi kenyang pada hari-hari kelaparan.
20 Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa; musuh TUHAN seperti keindahan padang rumput: mereka habis lenyap, habis lenyap bagaikan asap.
21 Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.
22 Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.
23 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
27 Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya;
28 sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan.
29 Orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana senantiasa.
30 Mulut orang benar mengucapkan hikmat, dan lidahnya mengatakan hukum;
31 Taurat Allahnya ada di dalam hatinya, langkah-langkahnya tidak goyah.
32 Orang fasik mengintai orang benar dan berikhtiar membunuhnya;
33 TUHAN tidak menyerahkan orang benar itu ke dalam tangannya, Ia tidak membiarkannya dinyatakan fasik pada waktu diadili.
34 Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.
35 Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon;
36 ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku mencarinya, tetapi tidak ditemui.
37 Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;
38 tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.
39 Orang-orang benar diselamatkan oleh TUHAN; Ia adalah tempat perlindungan mereka pada waktu kesesakan;
40 TUHAN menolong mereka dan meluputkan mereka, Ia meluputkan mereka dari tangan orang-orang fasik dan menyelamatkan mereka, sebab mereka berlindung pada-Nya.
Banyak orang sering kali marah kepada orang-orang yang berbuat jahat tapi beruntung. Semakin jahat dia, semakin kaya pula, maka semakin marahlah orang.
Itulah yang disampaikan Daud, agar kita sebagai orang percaya jangan marah akan hal seperti itu. Daud memberikan perspektif yang berharga dalam menjalankan kehidupan ini.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
Saudara, langkah-langkah orang yang hidup berkenan kepada Tuhan itu dijaga oleh Tuhan, sehingga jikalau pun ia sampai jatuh, dia tidak sampai tergeletak, sebab ada Tuhan yang menopang dia.
Mazmur 37:23-24
23 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
24 apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Pemazmur (raja Daud) menyaksikan betapa banyak orang menjadi iri hati dengan orang-orang yang hidupnya jahat, karena mereka dilihat sebagai orang-orang yang selalu beruntung.
Mereka adalah orang-orang yang mapan, kaya, berkuasa, dan mereka mendapatkannya dengan cara-cara yang tidak terpuji.
Raja Daud memberikan nasehat supaya jangan marah terhadap orang-orang seperti itu.
Kemarahan itu terjadi karena mereka merasa tidak adil. Mereka merasa orang-orang itu mempunyai lebih banyak dibandingkan orang-orang yang tidak berbuat jahat.
Raja Daud memberikan perspektif baru kepada kita tentang bagaimana kita menilai kehidupan kita.
Ia mengatakan kalimat yang sangat berharga,“Aku melihat seorang fasik yang gagah sombong, yang tumbuh mekar seperti pohon aras Libanon;”
Tetapi kemudian di ayat 36 Pemazmur berkata,“ketika aku lewat, lenyaplah ia, aku mencarinya, tetapi tidak ditemui.”Kita bisa bayangkan, bagaimana mungkin pohon aras Libanon dapat menjadi lenyap karena dia seakan tampak kekal adanya.
Raja Daud memberitahukan kepada kita satu perspektif yang baru yang disebut dengansustainability. Kehidupan kita bukan berbicara soal banyak dan mewahnya, tetapi tentang bagaimana hidup ini tetap terpelihara (sustainability).
Hidup yang terpelihara, sudah pasti bukan dalam kekuasaan kita. Tuhanlah yang memeliharanya. Tuhan yang mengangkat, Tuhan pula yang menurunkan. Tuhan yang menutup, Tuhan pula yang membuka jalan.
Firman Tuhan mengatakan kepada kita, bahwa orang-orang yang percaya dan dekat kepada Tuhan, yang hidupnya tulus, jujur, suka damai, mereka bisa saja jatuh tetapi tidak sampai tergeletak. Sebab Tuhan menopang tangannya.
Kita sering dengar kalimat “kehidupan ini jatuh bangun.” Jatuh bangun memang bagian dari hidup kita. Kita bisa jatuh, tetapi tidak selama-lamanya. Tuhan akan membangkitkan kita kembali.
Itulah orang-orang yang bersandar kepada Tuhan dan bukan kepada hal-hal yang lain. Ketika kita tahu hidup kita berkenan kepada Tuhan, maka langkah hidup kita diteguhkan dan dijaga oleh Tuhan.
Bisa saja kita bukan orang yang meraup begitu banyak harta benda. Bisa saja kita bukan orang yang memiliki kekuasaan begitu besar. Kita hanyalah orang-orang biasa.
Tetapi jangan hanya melihat materi dan kekuasaan yang besar. Lihatlahsustainabilitykehidupan kita, bagaimana Tuhan mempunyaiability to sustain.
Dia memelihara hidup kita, memberikan kita kecukupan sebagaimana doa Bapa kami yang Tuhan Yesus ajarkan.
“Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Itulahsustainabilityyang Tuhan anugerahkan dalam kehidupan orang-orang yang mau hidup berkenan kepada Tuhan.
Hanya satu yang perlu kita lakukan dalam hidup kita, yaitu hidup memperkenankan hati Tuhan.
Selebihnya, percayalah, tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong kita.
Telinga Tuhan tidak kurang mendengar untuk mendengar seruan kita. Kehadiran-Nya dalam hidup kita dapat dirasakan karena Dia yang memegang hidup kita.
Doakan dan renungkan
* Hidup yang terpelihara sudah pasti di luar kekuasaan kita, karena hanya Tuhanlah yang sanggup memeliharanya.
* Kita bisa “jatuh-bangun” tetapi Tuhan dalam kemahakuasaanNya selalu sanggup mencukupkan dan memelihara hidup anak-anakNya.
Tuhan tak pernah “jatuh bangun”