Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Jumat, 24 Januari 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Mazmur 23

Nyanyian syukur karena selamat dari bahaya


Sebagai orang percaya kita bersyukur kepada Tuhan, karena kehidupan kita dan dunia ini bukan berjalan tanpa tujuan dengan begitu liar, tetapi ada tujuan yang Tuhan sudah tetapkan.


Dalam hidup kita tidak ada hal yang sifatnya kebetulan. Semua ada di dalam naungan, kedaulatan, dan pemeliharaan Tuhan.


“Bagaimana saya mengucap syukur kepada Tuhan, sedangkan keadaan saya saat ini tidak beruntung? Bagaimana saya bisa mengucap syukur kepada Tuhan, sedangkan saya menghadapi kebuntuan dalam hidup?”


Ada 1001 alasan mengapa orang tidak dapat mengucap syukur kepada Tuhan. Mungkin ada di antara kita yang mengatakan hal yang sama.


Apakah ada alasan yang kuat orang percaya bisa bersyukur meskipun permasalahan masih belum juga kunjung terselesaikan?


Mazmur 30


1 Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud. (30-2) Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.


2 (30-3) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.


3 (30-4) TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.


4 (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!


5 (30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.


6 (30-7) Dalam kesenanganku aku berkata: "Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!"


7 (30-8) TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.


8 (30-9) Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:


9 (30-10) "Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu?


10 (30-11) Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!"


11 (30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,


12 (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.


Mazmur 30 mengungkapkan kepada kita bahwa Tuhan tidak pernah berdiam diri ketika Pemazmur berada di dalam badai kehidupan.


Seringkali kita menghadapi pergumulan, kita berpikir Tuhan diam - diam saja dan tidak punya rencana apapun dalam kehidupan kita, bahkan membiarkan kita.


Di situlah kita menggerutu, mengeluh, dan mengatakan bahwa Tuhan telah meninggalkan kita.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


Kita dapat bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal, karena Tuhan bekerja di dalam kehidupan kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.


Mazmur 30 : 12-13


11 (30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,


12 (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.


Bagian Alkitab ini sangat menguatkan kita. Tuhan tidak berdiam diri. Dia turut aktif, terlibat, berdaulat, berkuasa, dan bekerja di dalam segala pergumulan Pemazmur.


Dalam keadaan yang sebenarnya tidak menguntungkan, Pemazmur menulis, “Engkau telah menarik aku ke atas. Engkau telah menyembuhkan aku. Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.”.


Pemazmur mengalami keterlibatan Tuhan. Bahkan dikatakan,“Aku yang meratap telah Kau ubah menjadi orang yang menari-nari.”Kain kabungku telah Kau buka. Pinggangku Kau ikat dengan sukacita.”.


Dalam keterlibatan Tuhan yang aktif, Tuhan melakukan sebuah transformasi dan perubahan yang radikal di dalam kehidupan Pemazmur yang sedang mengalami pergumulan berat.


Di situlah Pemazmur berkata,“Jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. Aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.”.


Apakah masuk akal ketika Firman Tuhan mengajar kepada kita supaya kita mengucap syukur dalam segala hal? Jika dilihat dalam perspektif dunia ini, maka ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal.


Bagaimana mungkin seseorang bisa bersyukur ketika mengalami sesuatu yang tidak menguntungkan?


Bagaimana mungkin seseorang bisa bersyukur ketika mengalami celaka? Bagaimana mungkin orang bisa bersyukur ketika sedang susah?


Ada banyak alasan di mana kita menjadi tidak bisa bersyukur. Kita pikir yang cocok dilakukan adalah komplain, mengeluh, mencaci maki, menyalahkan orang lain, dan lain sebagainya. Tetapi, mari kita kembali kepada Firman Tuhan.


Ternyata, apapun keadaan kita, kita bisa bersyukur. Tuhan memberitahukan kepada kita dalam Firman-Nya bahwa, dalam segala sesuatu Tuhan tidak diam, Tuhan tidak abai, Tuhan tidak membiarkan.


Dalam setiap detik hidup manusia, ada Tuhan yang bekerja. Alkitab mengatakan,“Dia bekerja bagi orang-orang yang mengasihi Dia.”Itu yang kita syukuri kepada Tuhan.


Waktu kita menghadapi situasi yang kita tidak harapkan, kita bersyukur, karena kita tahu Tuhan sedang bekerja. Ada maksud Tuhan. Tidak mungkin Tuhan biarkan. Itulah bahagianya menjadi orang percaya.


Kita percaya kepada Tuhan, bukan percaya membabi buta. Alkitab berkata,“Firman Kristus itulah yang menimbulkan iman.”


Iman kita timbul karena melalui Firman Tuhan, kita tahu siapakah Tuhan. Iman berbeda dengan sugesti.


Iman adalah dasar Firman Tuhan, yaitu perkataan Tuhan kepada kita, bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan dan membiarkan kita.


Tuhan bekerja dalam hidup kita. Ia mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia.


Mengasihi Dia menjadi sesuatu yang penting, karena mau bagaimanapun Tuhan berbuat baik kepada seseorang, tetapi ketika orang itu tidak mau taat dan percaya kepada-Nya, dia berjalan seperti domba yang sesat.


Dia tidak akan mengalami segala kebaikan Tuhan dalam hidupnya.


Mengasihi Tuhan adalah hal yang penting bagi kita, supaya kita tahu Dia sedang bekerja dalam hidup kita, bagi kebaikan kita, sehingga kita bisa bersyukur dalam segala hal.


Kita berterima kasih kepada Tuhan Yesus.





Doakan dan renungkan


*Saat menghadapi pergumulan, kita berpikir Tuhan diam saja dan tidak punya rencana apapun dalam kehidupan kita, sehingga kita marah dan menggerutu.


* Belajarlah dari Daud. Ia selalu mengandalkan Tuhan. Ratapannya diubah Tuhan menjadi tari-tarian dan pinggangnya diikat dengan sukacita.


Sabar dan Nantikan Tuhan