Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 19 Januari 2025

Tuhan Adalah Gembalaku

Mazmur 25

Doa Mohon Ampun dan Perlindungan


Tuhan adalah Tuhan yang Maha Kuasa. Dia Maha Berdaulat dan Dia mengasihi kita.


Bukankah hal itu menjadi dasar yang kokoh bagi kita untuk selalu bersyukur kepada Tuhan, apa pun yang kita hadapi dalam hidup ini? Karena Dia ada di pihak kita.


Secara akal kita mengakui bahwa Tuhan itu Maha Berdaulat dan Maha Besar, serta hikmat-Nya melampaui segala sesuatu.


Bagaimana pendekatan kita kepada Tuhan sehari-hari? Misalnya, kita suka komplain kepada Tuhan dan kita mengatakan bahwa Tuhan itu tidak adil.


Kita tidak lagi bersyukur untuk apa yang kita nikmati dalam kehidupan kita.


Kita menganggap, semua yang terjadi yang bagus itu lumrah kita dapatkan, karena kita merasa itu berada di dalam usaha dan jerih lelah kita dan seakan-akan Tuhan tidak ada bagian di dalamnya.


Namun bagaimana ketika kita menghadapi kesulitan, pergumulan, bahkan penderitaan?


Bagaimana sikap kita kepada Tuhan yang kita percaya sebagai Tuhan yang Maha Kuasa, Tuhan yang Maha Berdaulat, dan Tuhan yang mengasihi kita?


Mazmur 25


Doa mohon ampun dan perlindungan


1 Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, kuangkat jiwaku;


2 Allahku, kepada-Mu aku percaya; janganlah kiranya aku mendapat malu; janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku.


3 Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu; yang mendapat malu ialah mereka yang berbuat khianat dengan tidak ada alasannya.


4 Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.


5 Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.


6 Ingatlah segala rahmat-Mu dan kasih setia-Mu, ya TUHAN, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala.


7 Dosa-dosaku pada waktu muda dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu, oleh karena kebaikan-Mu, ya TUHAN.


8 TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.


9 Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.


10 Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.


11 Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN, ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu.


12 Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.


13 Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.


14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.


15 Mataku tetap terarah kepada TUHAN, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jaring.


16 Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas.


17 Lapangkanlah hatiku yang sesak dan keluarkanlah aku dari kesulitanku!


18 Tiliklah sengsaraku dan kesukaranku, dan ampunilah segala dosaku.


19 Lihatlah, betapa banyaknya musuhku, dan bagaimana mereka membenci aku dengan sangat mendalam.


20 Jagalah kiranya jiwaku dan lepaskanlah aku; janganlah aku mendapat malu, sebab aku berlindung pada-Mu.


21 Ketulusan dan kejujuran kiranya mengawal aku, sebab aku menanti-nantikan Engkau.


22 Ya Allah, bebaskanlah orang Israel dari segala kesesakannya!


Mazmur 25 menyiratkan kepada kita bahwa pemazmur memang sedang dalam pergumulan dan penderitaan karena ia menghadapi musuh-musuhnya. Di dalam Mazmur ini pemazmur berseru kepada Tuhan.


Apa yang dapat kita pelajari dari pemazmur dalam menghampiri Tuhan di dalam kesusahannya?


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


Merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah kesadaran bahwa kita membutuhkan belas kasihan Tuhan dengan sikap hati yang takut akan Tuhan, yaitu hati yang tunduk dan taat kepada Firman Tuhan.


Mazmur 25:16


Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas.


Apa yang diungkapkan pemazmur dari sejak awal sampai akhir, sebetulnya adalah sebuah permohonan kepada Tuhan. Sebagaimana kutipan Firman Tuhan “Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab aku sebatang kara dan tertindas.”


Dari apa yang kita baca dari Mazmur ini, Mazmur ini sedikit pun tidak pernah menyalahkan Tuhan dengan segala kesusahan dan penderitaan yang dialami, tetapi pemazmur justru memberitahukan siapakah Tuhan yang dipercaya.


Tuhan yang dipercaya adalah Tuhan yang dapat dipercaya. Tuhan itu adalah Tuhan yang mengingat segala rahmat dan kasih setia-Nya, yang dikatakan sudah ada sejak purbakala.


Tuhan itu baik dan benar. Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Jalan Tuhan itu kasih setia dan kebenaran.


Di situ pemazmur juga berkata, memohon ampun untuk kesalahannya, bukan karena kebenaran pemazmur. Namun oleh karena nama Tuhan itu sendiri yang kudus, yang sanggup mengampuni kita.


Dari Mazmur ini kita belajar, bagaimana kita harus bersikap kepada Tuhan di dalam segala pergumulan yang mungkin bukan ekspektasi kita.


Kita harus merendahkan diri di hadapan Tuhan, dan kita memang adalah orang-orang yang membutuhkan belas kasihan Tuhan.


Tuhan tidak bercacat dan tidak bercela. Dia Tuhan yang baik, Dia Tuhan yang benar, Dia Tuhan yang penuh kasih setia, dan kita adalah orang-orang yang seringkali mengambil jalan kita sendiri.


Ketika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka yang diungkapkan dari mulut dan hati kita adalah permohonan belas kasihan dari Tuhan. Itu keluar dari sikap hati kita yang takut akan Tuhan, yaitu hati yang menghormati, hati yang tunduk, hati yang taat kepada Firman Tuhan.


Itulah yang perlu dalam hidup kita, ketika kita menghampiri Tuhan.


Mazmur 25:12-14


12 Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.


13 Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.


14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.


Dari Mazmur ini, relasi kita dengan Tuhan sangat bergantung pada pengenalan kita kepada Tuhan. Sikap kita kepada Tuhan bergantung pada pengenalan kita kepada Tuhan.


Pemazmur memberitahukan, bahwa takut akan Tuhan itu menjadi sesuatu yang sangat vital dalam kehidupan umat Tuhan.


Mengapa? Karena itulah Tuhan berkenan dan akan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.


Mengapa demikian? Bukan Tuhan tidak mau menunjukkan jalan, tetapi kalau kita tidak takut akan Tuhan, kita tidak peduli dengan jalan yang ditunjukkan.


Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.


Mengapa Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Tuhan? Karena orang yang takut akan Tuhan, yang tunduk kepada Firman-Nya, selalu mendekat kepada Tuhan.


Bukan Tuhan yang tidak mendekat kepada kita sebagai umat-Nya, tetapi seringkali kita mempunyai sikap hati yang menjauh dari Tuhan.


Mari kita belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan, dengan kesadaran bahwa kita butuh belas kasihan Tuhan.


Orang-orang yang datang memohon belas kasihan, haruslah mempunyai hati yang takut akan Tuhan, menghormati, tunduk, dan taat kepada Firman Tuhan.


Itulah orang-orang yang merendahkan diri, yang membutuhkan belas kasihan Tuhan.


Doakan dan renungkan


* Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.


* Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi.


Berkat bagi hati yang taat