Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Senin, 12 Juli 2021

Tuhan adalah Gembalaku


Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Senin, 12 Juli 2021


Keluaran 17:8-16

Kemenangan Orang Israel

Melawan Orang Amalek


Penyertaan Tuhan dalam hidup

kita membuat hidup kita berbeda.


Bagaimanakah Saudara melihat

perjalanan hidup Saudara?

Bagaimanakah Saudara

memandang permasalahan dan

pergumulan kehidupan Saudara?

Bagaimana kita memandang

semuanya itu sangat menentukan,

sangat berpengaruh terhadap

bagaimana sikap kita kepada

semuanya itu. Apakah yang

membedakan orang-orang

percaya dengan orang-orang yang

belum percaya dalam memandang

semuanya itu?


Keluaran 17:8-16


8.Lalu datanglah orang Amalek

dan berperang melawan orang

Israel di Rafidim.


9.Musa berkata kepada Yosua:

"Pilihlah orang-orang bagi kita,

lalu keluarlah berperang melawan

orang Amalek, besok aku akan

berdiri di puncak bukit itu dengan

memegang tongkat Allah di

tanganku."


10.Lalu Yosua melakukan seperti

yang dikatakan Musa kepadanya

dan berperang melawan orang

Amalek; tetapi Musa, Harun dan

Hur telah naik ke puncak bukit.



11. Dan terjadilah, apabila Musa

mengangkat tangannya, lebih

kuatlah Israel, tetapi apabila ia

menurunkan tangannya, lebih

kuatlah Amalek.


12.Maka penatlah tangan Musa,

sebab itu mereka mengambil

sebuah batu, diletakkanlah di

bawahnya, supaya ia duduk di

atasnya; Harun dan Hur

menopang kedua belah

tangannya, seorang di sisi yang

satu, seorang di sisi yang lain,

sehingga tangannya tidak

bergerak sampai matahari

terbenam.


13.Demikianlah Yosua

mengalahkan Amalek dan

rakyatnya dengan mata pedang.


14.Kemudian berfirmanlah

TUHAN kepada Musa:

"Tuliskanlah semuanya ini dalam

sebuah kitab sebagai tanda

peringatan, dan ingatkanlah ke

telinga Yosua, bahwa Aku akan

menghapuskan sama sekali

ingatan kepada Amalek dari

kolong langit."


15.Lalu Musa mendirikan sebuah

mezbah dan menamainya:

"TUHANlah panji-panjiku!"


16.Ia berkata: "Tangan di atas

panji-panji TUHAN! TUHAN

berperang melawan Amalek

turun-temurun."


Persinggahan bangsa Israel di

Rafidim terganggu dengan

datangnya bangsa Amalek

menyerang mereka. Inilah

peperangan pertama kali yang

dialami bangsa Israel setelah

mereka keluar dari tanah Mesir.

Bangsa Israel adalah bangsa yang

tidak berpengalaman di dalam

bidang peperangan, karena

mereka adalah budak semata-

mata. Namun mereka tidak bisa

menghindari peperangan itu, oleh

karena itu Musa mengatur barisan

dengan Yosua yang memimpin

berperang.


Musa sadar bahwa sebenarnya

Tuhanlah yang berperang bagi

mereka. Musa mengangkat

tongkatnya dan menjadikan

Tuhan adalah panji-panjinya, atau

Yehovah Nissi.


Pesan Firman Tuhan pada hari

ini:


1.Tantangan dan halangan di

dalam kehidupan orang percaya

adalah peperangan rohani yang

harus dihadapi dengan iman

kepada Yesus Kristus.


Keluaran 17:9

9.Musa berkata kepada Yosua:

"Pilihlah orang-orang bagi kita,

lalu keluarlah berperang melawan

orang Amalek, besok aku akan

berdiri di puncak bukit itu dengan

memegang tongkat Allah di

tanganku."


Musa sadar bahwa peperangan di

Rafidim ini bukanlah peperangan

Yosua, meskipun Yosua yang

berperang. Bagi Musa peperangan

ini adalah peperangan rohani,

karena itu Musa berdiri di bukit

dengan memegang tongkat Allah

di tangannya. Ketika tongkat Allah

ditinggikan, bangsa Israel menjadi

lebih kuat. Ketika tongkat Allah

turun, orang Amalek menjadi

lebih kuat.



Ini memberitahukan bahwa

peperangan yang sesungguhnya

bukanlah peperangan fisik.

Kekuatan yang sesungguhnya

bukanlah semata-mata kekuatan

Yosua, tetapi itu peperangan

rohani dan itu kekuatannya ada

dalam Tuhan yang adalah panji-

panji bagi umat-Nya.


Yohanes 16:33

33.Semuanya itu Kukatakan

kepadamu, supaya kamu beroleh

damai sejahtera dalam Aku.

Dalam dunia kamu menderita

penganiayaan, tetapi kuatkanlah

hatimu, Aku telah mengalahkan

dunia."


Sebelum Saudara dan saya

berperang, Tuhan Yesus

berperang bagi kita, dan Dia telah

mengalahkan dunia ini. Marilah

kita menghadapi tantangan

pergumulan hidup kita bukan

dengan pesimis tetapi dengan

optimis, karena itu sesungguhnya

bukan sekedar tantangan

pergumulan fisik, tetapi itu adalah

peperangan rohani.


Saudara dan saya harus

menggunakan iman Saudara

kepada Yesus Kristus, karena

Dialah Tuhan panji-panji kita yaitu

Yehovah Nissi. Dia berperang bagi

kita.


2.Kuasa Kristus nyata di dalam

peperangan rohani orang percaya

namun orang percaya harus

belajar untuk saling menopang

satu dengan yang lain.



Keluaran 7:9-11


9.Musa berkata kepada Yosua:

"Pilihlah orang-orang bagi kita,

lalu keluarlah berperang melawan

orang Amalek, besok aku akan

berdiri di puncak bukit itu dengan

memegang tongkat Allah di

tanganku."


10.Lalu Yosua melakukan seperti

yang dikatakan Musa kepadanya

dan berperang melawan orang

Amalek; tetapi Musa, Harun dan

Hur telah naik ke puncak bukit.


11. Dan terjadilah, apabila Musa

mengangkat tangannya, lebih

kuatlah Israel, tetapi apabila ia

menurunkan tangannya, lebih

kuatlah Amalek.


Musa menyadari peperangan ini

adalah peperangan rohani, karena

itu dia naik ke atas bukit dan

mengangkat tongkatnya. Dia tidak

naik sendiri, namun bertiga

bersama Harun dan Hur. Betul

saja, Musa tidak kuat mengangkat

tongkat itu sendiri karena begitu

lama peperangan itu. Puji Tuhan!

Ada Harun dan Hur yang

menopang Musa bersama-sama

meninggikan panji-panji Tuhan.


Memang betul kuasa Tuhanlah

yang memenangkan peperangan,

tetapi orang-orang percaya, umat

Tuhan harus belajar saling

menopang satu sama lain.

Menopang dalam hal rohani,

dalam banyak hal, supaya orang

percaya lebih kuat, lebih teguh di

dalam Tuhan, lebih serius ikut

Tuhan, lebih rela menghampiri

Tuhan. Ada kekuatan rohani dan

kekuatan iman di dalam hidup

orang percaya.


Tuhan memakai Harun dan Hur

bagi Musa. Tuhan pun akan

memakai Saudara bagi orang

percaya lainnya. Saudara dan saya

membutuhkan orang percaya lain

untuk juga menopang kita,

sehingga iman kita semakin kuat,

dan kita menyaksikan bagaimana

Tuhan memenangkan

peperangan itu dan kita bisa

bersorak memuji nama Tuhan.


3.Ketika Kristus ditinggikan dan

dimuliakan, maka segala kuasa

apapun akan bertekuk lutut di

hadapan-Nya.


Keluaran 17:11

11.Dan terjadilah, apabila Musa

mengangkat tangannya, lebih

kuatlah Israel, tetapi apabila ia

menurunkan tangannya, lebih

kuatlah Amalek.


Tongkat yang di tangan Musa

adalah tongkat Allah. Ketika

tongkat Allah itu ditinggikan,

maka bangsa Israel menjadi kuat

dan memenangkan peperangan.

Tongkat Allah adalah tongkat yang

dipakai oleh Allah yang

memberikan kemenangan kepada

bangsa Israel.


Keluaran 17:15

15.Lalu Musa mendirikan sebuah

mezbah dan menamainya:

"TUHANlah panji-panjiku!"


Musa menyadari bahwa tongkat

yang ditinggikan itu adalah Tuhan,

panji-panji yang membuat dia

menang di dalam peperangan itu.

Di dalam perjanjian lama, Yesaya

11:10 memberitahukan siapakah

Tuhan yaitu panji-panji kita, ketika

ditinggikan, membawa orang

datang kepada-Nya.


Yesaya 11:10


10.Maka pada waktu itu taruk dari

pangkal Isai akan berdiri sebagai

panji-panji bagi bangsa-bangsa;

dia akan dicari oleh suku-suku

bangsa dan tempat kediamannya

akan menjadi mulia.


Taruk dari pangkal Isai yaitu Yesus

Kristus. Yesus berkata,


Yohanes 12:32

32.dan Aku, apabila Aku ditinggikan

dari bumi, Aku akan menarik

semua orang datang kepada-Ku."


Yesus Kristus sesungguhnya

adalah Yehovah Nissi, Tuhan

panji-panji. Ketika kita

meninggikan Dia, maka hidup kita

mengalami kemenangan daripada

Dia. Mari kita belajar meninggikan

nama Tuhan, belajar hidup untuk

Dia dan bagi Dia, hidup memulia-

kan nama Tuhan. Di situlah kita

mengalami kuasa kasih dari Tuhan

Yesus dalam hidup kita.


Doakan dan renungkan

* Saat kita mengalami

pergumulan/peperangan rohani

dan Tuhan buat kita menang,

apakah kita menyadari bahwa

Tuhanlah yang membuat kita

menang, atau kita merasa kita

yang hebat/mampu?


* Mari kita belajar meninggikan

nama Tuhan, belajar hidup untuk

Dia dan bagi Dia, hidup memulia-

kan nama Tuhan.


Pengalaman hidup bersama

Tuhan kiranya terus

memperbaharui pandangan

hidup kristiani kita