Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 10 Juli 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku

RENUNGAN HARIAN

GKY MANGGA BESAR

Sabtu, 10 Juli 2021


Keluaran 16:1-36

Manna, Sabat


Ketika kita masuk ke dalam

hidup yang baru di dalam Yesus

Kristus, maka Tuhan

menjadikan kehidupan kita,

kehidupan yang baik.

Kehidupan yang bisa

memuliakan Tuhan, kehidupan

yang memiliki kepekaan akan

berkat Tuhan sehingga

kehidupan itu indah dan kita

bersyukur kepada Tuhan.

Apakah yang nyata dalam

kehidupan kita sebagai

orang percaya?


Di dalam kehidupan kita, kita

bisa saja mengalami masa-

masa yang tidak menyenang-

kan, mungkin juga penderita-

an. Ketika kita mengalami

masa seperti itu apa yang ada

di pikiran kita?


Ada orang Kristen ketika

mengalami masa sulit dan

penderitaan, yang ada dalam

pemikiran mereka adalah

mereka mengingat masa-masa

sebelum mereka percaya

kepada Tuhan Yesus. Mereka

merasa kehidupan sebelum

mengenal Yesus lebih baik,

lebih menyenang-kan,

dibandingkan ketika mereka

menjadi orang percaya. Ada

juga orang-orang Kristen ketika

mereka mengalami

penderitaan dan kesulitan,

mereka berhenti, mereka tidak

mau lagi mengikuti Tuhan.

Mereka mau kembali ke hidup

yang lama, tidak mau hidup

sebagai umat Tuhan.

Apakah betul seorang Kristen

tidak boleh mengalami kesulitan,

apakah betul Tuhan tidak

mengijinkan orang Kristen

mengalami penderitaan?


Pembacaan Alkitab pada

hari ini


Keluaran 16:1-36


1.Setelah mereka berangkat

dari Elim, tibalah segenap

jemaah Israel di padang

gurun Sin, yang terletak di

antara Elim dan gunung

Sinai, pada hari yang

kelima belas bulan yang

kedua, sejak mereka

keluar dari tanah Mesir.

2.Di padang gurun itu

bersungut-sungutlah

segenap jemaah Israel

kepada Musa dan Harun;

3.dan berkata kepada

mereka: "Ah, kalau kami

mati tadinya di tanah

Mesir oleh tangan TUHAN

ketika kami duduk

menghadapi kuali berisi

daging dan makan roti

sampai kenyang! Sebab

kamu membawa kami

keluar ke padang gurun

ini untuk membunuh

seluruh jemaah ini dengan

kelaparan."

4.Lalu berfirmanlah TUHAN

kepada Musa:

"Sesungguhnya Aku akan

menurunkan dari langit

hujan roti bagimu; maka

bangsa itu akan keluar

dan memungut tiap-tiap

hari sebanyak yang perlu

untuk sehari, supaya

mereka Kucoba, apakah

mereka hidup menurut

hukum-Ku atau tidak.

5.Dan pada hari yang

keenam, apabila mereka

memasak yang dibawa

mereka pulang, maka

yang dibawa itu akan

terdapat dua kali lipat

banyaknya dari apa yang

dipungut mereka sehari-

hari."

6.Sesudah itu berkatalah

Musa dan Harun kepada

seluruh orang Israel:

"Petang ini kamu akan

mengetahui bahwa

Tuhanlah yang telah

membawa kamu keluar

dari tanah Mesir.

7.Dan besok pagi kamu

melihat kemuliaan

TUHAN, karena Ia telah

mendengar sungut-

sungutmu kepada-Nya.

Sebab, apalah kami ini

maka kamu bersungut-

sungut kepada kami?"

8.Lagi kata Musa: "Jika

memang TUHAN yang

memberi kamu makan

daging pada waktu

petang dan makan roti

sampai kenyang pada

waktu pagi, karena

TUHAN telah mendengar

sungut-sungutmu yang

kamu sungut-sungutkan

kepada-Nya — apalah

kami ini? Bukan kepada

kami sungut-sungutmu

itu, tetapi kepada

TUHAN."

9.Kata Musa kepada Harun:

"Katakanlah kepada

segenap jemaah Israel:

Marilah dekat ke hadapan

TUHAN, sebab Ia telah

mendengar sungut-

sungutmu."

10.Dan sedang Harun

berbicara kepada segenap

jemaah Israel, mereka

memalingkan mukanya ke

arah padang gurun maka

tampaklah kemuliaan

TUHAN dalam awan.

11.Lalu berfirmanlah TUHAN

kepada Musa:

12."Aku telah mendengar

sungut-sungut orang

Israel; katakanlah kepada

mereka: Pada waktu senja

kamu akan makan daging

dan pada waktu pagi

kamu akan kenyang

makan roti; maka kamu

akan mengetahui, bahwa

Akulah TUHAN, Allahmu."

13.Pada waktu petang

datanglah berduyun-

duyun burung puyuh yang

menutupi perkemahan

itu; dan pada waktu pagi

terletaklah embun

sekeliling perkemahan itu.

14.Ketika embun itu telah

menguap, tampaklah

pada permukaan padang

gurun sesuatu yang halus,

sesuatu yang seperti sisik,

halus seperti embun beku

di bumi.

15.Ketika orang Israel

melihatnya, berkatalah

mereka seorang kepada

yang lain: "Apakah ini?"

Sebab mereka tidak tahu

apa itu. Tetapi Musa

berkata kepada mereka:

"Inilah roti yang diberikan

TUHAN kepadamu

menjadi makananmu.

16.Beginilah perintah

TUHAN: Pungutlah itu,

tiap-tiap orang menurut

keperluannya; masing-

masing kamu boleh

mengambil untuk seisi

kemahnya, segomer

seorang, menurut jumlah

jiwa."

17.Demikianlah diperbuat

orang Israel; mereka

mengumpulkan, ada yang

banyak, ada yang sedikit.

18.Ketika mereka menakar-

nya dengan gomer, maka

orang yang mengumpul-

kan banyak, tidak kelebih-

an dan orang yang

mengumpulkan sedikit,

tidak kekurangan. Tiap-

tiap orang mengumpulkan

menurut keperluannya.

19.Musa berkata kepada

mereka: "Seorangpun

tidak boleh meninggalkan

dari padanya sampai

pagi."

20.Tetapi ada yang tidak

mendengarkan Musa dan

meninggalkan dari

padanya sampai pagi, lalu

berulat dan berbau busuk.

Maka Musa menjadi

marah kepada mereka.

21.Setiap pagi mereka

memungutnya, tiap-tiap

orang menurut

keperluannya; tetapi

ketika matahari panas,

cairlah itu.

22.Dan pada hari yang

keenam mereka

memungut roti itu dua

kali lipat banyaknya, dua

gomer untuk tiap-tiap

orang; dan datanglah

semua pemimpin jemaah

memberitahukannya

kepada Musa.

23.Lalu berkatalah Musa

kepada mereka: "Inilah

yang dimaksudkan

TUHAN: Besok adalah hari

perhentian penuh, sabat

yang kudus bagi TUHAN;

maka roti yang perlu

kamu bakar, bakarlah,

dan apa yang perlu kamu

masak, masaklah; dan

segala kelebihannya

biarkanlah di tempatnya

untuk disimpan sampai

pagi."

24.Mereka membiarkannya

di tempatnya sampai

keesokan harinya, seperti

yang diperintahkan Musa;

lalu tidaklah berbau busuk

dan tidak ada ulat di

dalamnya.

25.Selanjutnya kata Musa:

"Makanlah itu pada hari

ini, sebab hari ini adalah

sabat untuk TUHAN, pada

hari ini tidaklah kamu

mendapatnya di padang.

26.Enam hari lamanya kamu

memungutnya, tetapi

pada hari yang ketujuh

ada sabat; maka roti itu

tidak ada pada hari itu."

27.Tetapi ketika pada hari

ketujuh ada dari bangsa

itu yang keluar

memungutnya, tidaklah

mereka mendapatnya.

28.Sebab itu TUHAN

berfirman kepada Musa:

"Berapa lama lagi kamu

menolak mengikuti segala

perintah-Ku dan hukum-

Ku?

29.Perhatikanlah, TUHAN

telah memberikan sabat

itu kepadamu; itulah

sebabnya pada hari

keenam Ia memberikan

kepadamu roti untuk dua

hari. Tinggallah kamu di

tempatmu masing-

masing, seorangpun tidak

boleh keluar dari

tempatnya pada hari

ketujuh itu."

30.Lalu beristirahatlah

bangsa itu pada hari

ketujuh.

31.Umat Israel menyebutkan

namanya: manna;

warnanya putih seperti

ketumbar dan rasanya

seperti rasa kue madu.

32.Musa berkata: "Beginilah

perintah TUHAN: Ambillah

segomer penuh untuk

disimpan turun-temurun,

supaya keturunan mereka

melihat roti yang Kuberi

kamu makan di padang

gurun, ketika Aku

membawa kamu keluar

dari tanah Mesir."

33.Sebab itu Musa berkata

kepada Harun: "Ambillah

sebuah buli-buli, taruhlah

manna di dalamnya

segomer penuh, dan

tempatkanlah itu di

hadapan TUHAN untuk

disimpan turun-temurun."

34.Seperti yang diperintah-

kan TUHAN kepada Musa,

demikianlah buli-buli itu

ditempatkan Harun di

hadapan tabut hukum

Allah untuk disimpan.

35.Orang Israel makan

manna empat puluh

tahun lamanya, sampai

mereka tiba di tanah yang

didiami orang; mereka

makan manna sampai

tiba di perbatasan tanah

Kanaan.

36.Adapun segomer ialah

sepersepuluh efa.


Firman Tuhan yang kita baca hari

ini adalah perjalanan bangsa Israel

yang sudah berlangsung 1,5 bulan

sejak mereka keluar dari tanah

Mesir. Dan bangsa Israel selalu

menjadi bangsa yang bersungut-

sungut di dalam perjalanan

kehidupan mereka. Mereka

bersungut-sungut dan mengingat-

ingat akan kelimpahan daging dan

roti di Mesir. Mereka lebih

menginginkan semuanya itu

daripada mereka mengingin-kan

mengikut Tuhan. Padahal sewaktu

mereka di Mesir, merekalah yang

mengerang-ngerang, berseru-seru

memohon pertolongan Tuhan.


Apakah pesan Firman Tuhan

hari ini bagi kita?

1.Janganlah kita menginginkan

untuk kembali kepada

kehidupan manusia lama

kita, setelah kita menerima

hidup baru di dalam Kristus.


Keluaran 16: 2-3

2.Di padang gurun itu

bersungut-sungutlah

segenap jemaah Israel

kepada Musa dan Harun;

3.dan berkata kepada

mereka: "Ah, kalau kami

mati tadinya di tanah

Mesir oleh tangan TUHAN

ketika kami duduk

menghadapi kuali berisi

daging dan makan roti

sampai kenyang! Sebab

kamu membawa kami

keluar ke padang gurun

ini untuk membunuh

seluruh jemaah ini dengan

kelaparan."


Bayangkan apa yang orang

Israel katakan, bayangkan

bagaimana perkataan ini

sangat menyakitkan hati

Tuhan. Mereka rela mati di

Mesir hanya karena mereka

bisa makan kenyang dan

makan enak. Mereka tidak

rela sedikitpun menderita

ketika mereka mengikut

Tuhan.


Biarlah bagian Firman Tuhan

ini menjadi refleksi bagi kita.

Apakah sebagai orang

percaya kita memiliki pikiran

seperti bangsa Israel,

mencintai kehidupan lama,

bahkan rela mati demi

kehidupan lama yaitu hidup

di dalam dosa. Ketika kita

mengalami sedikit kesulitan,

penderitaan karena kita

mengikut Tuhan, kita tidak

rela.


Sebagai orang percaya

marilah kita tidak menyakiti

hati Tuhan dengan

merindukan kehidupan lama.

Dengan berkata hidup yang

lama lebih baik dari hidup

yang baru, karena apa yang

Tuhan berikan kepada kita

adalah yang baik, Dia tidak

memberi-kan yang buruk.

Kesulitan, penderitaan,

tantangan, bukanlah tidak

baik. Semuanya itu Tuhan

sediakan bagi kita supaya kita

bertumbuh, semakin hari

semakin dewasa. Semakin

hari semakin menyatakan

kemuliaan Tuhan bahkan kita

bisa menyaksikan dalam

segala kesulitan, tangan

Tuhan yang kuat yang

menyertai kita. Oleh karena

itu, ketika kita menghadapi

kesulitan, belajarlah

bersyukur kepada Tuhan.

Mengapa kita bersyukur?

saat kita sudah berada di

hidup yang baru, kita

bersyukur walau menghadapi

kesulitan, karena dengan

demikian kita memiliki

kepastian akan pertolongan

Tuhan, kepastian akan

rancangan Tuhan yang baik.

Di dalam Tuhan segala

kesulitan dan penderitaan

tidak pernah sia-sia.


2.Tuhan mendengar apa yang

kita pergumulkan, oleh

sebab itu janganlah kita

bersungut-sungut

melainkan, marilah kita

datang ke hadiratNya di

dalam doa.


Itu dikatakanKeluaran 16: 8

8.Lagi kata Musa: "Jika

memang TUHAN yang

memberi kamu makan

daging pada waktu

petang dan makan roti

sampai kenyang pada

waktu pagi, karena

TUHAN telah mendengar

sungut-sungutmu yang

kamu sungut-sungutkan

kepada-Nya — apalah

kami ini? Bukan kepada

kami sungut-sungutmu

itu, tetapi kepada

TUHAN."


Apa yang kita katakan, apa

yang kita ucapkan, apa yang

ada di dalam hati kita,

sungut-sungut kita, kekesalan

kita, amarah kita,

kekecewaaan kita, Tuhan

mendengarkan-nya, Tuhan

menjadi saksi apa yang kita

ucapkan. Itulah yang Musa

katakan. Ketika bangsa Israel

bersungut-sungut, mereka

bukan bersungut-sungut

kepada Musa dan Harun,

meskipun mereka berbicara

kepada Musa dan Harun.

Tetapi sungut-sungut mereka

sampai di hadirat Tuhan. Dan

kita bersyukur Tuhan penuh

kasih karunia. Tuhan bisa saja

murka membinasakan

mereka. Tapi Tuhan penuh

kasih karunia, apa yang

mereka butuhkan? mereka

butuh daging, Tuhan

kirimkan, mereka butuh roti,

Tuhan kirimkan. Dan Musa

berkata, kalau kamu terima

semuanya itu karena Tuhan

mendengar sungut-sungutmu.

Bukankah lebih baik kita

datang kepada Tuhan dengan

hormat, dengan kasih, di

dalam doa kita kepadaNya

daripada kita bersungut-

sungut. Bukankah kita

mengenal Bapa di Sorga,

Bapa yang baik, Bapa yang

sayang kepada anak-

anakNya. Kita mengenal

Juruselamat kita yang rela

mati menanggung dosa kita,

yang menyerahkan

seluruhnya bagi hidup kita.

Kita mengenal Roh Kudus

yang tidak pernah

meninggalkan kita, yang

memberikan sukacita, damai

sejahtera dalam hidup kita,

bahkan berkat melimpah

dalam hidup kita.


Apakah kebaikan Tuhan patut

dibalas dengan sungut-

sungut kita? Tuhan dengar

apa yang kita katakan.

Marilah ketika kita memiliki

pergumulan, kita datang

kepadaNya dengan kasih.

Karena kita orang percaya,

kita mengenal Tuhan kita,

dan Tuhan mengenal kita.


3.Janganlah kita menjadikan

berkat Tuhan sedemikian

sehingga menjadi halangan

bagi kita untuk beribadah

kepada Tuhan.


Keluaran 16: 25-28

25.Selanjutnya kata Musa:

"Makanlah itu pada hari

ini, sebab hari ini adalah

sabat untuk TUHAN, pada

hari ini tidaklah kamu

mendapatnya di padang.

26.Enam hari lamanya kamu

memungutnya, tetapi

pada hari yang ketujuh

ada sabat; maka roti itu

tidak ada pada hari itu."

27.Tetapi ketika pada hari

ketujuh ada dari bangsa

itu yang keluar

memungutnya, tidaklah

mereka mendapatnya.

28.Sebab itu TUHAN

berfirman kepada Musa:

"Berapa lama lagi kamu

menolak mengikuti segala

perintah-Ku dan hukum-

Ku?


Berkat Tuhan itu

berkelimpahan dan cukup.

Dan Tuhan menginginkan

kita, janganlah kita

dibelenggu oleh berkat Tuhan

sehingga kita tidak bisa

beribadah kepada Tuhan.

Bangsa Israel, 6 hari mereka

boleh memungut makanan,

tetapi pada hari ke-7 yaitu

hari Sabat, Tuhan tidak

menyediakan, supaya berkat

Tuhan tidak menghalangi

mereka beribadah kepada

Tuhan.


Bayangkan bila saatnya

mereka beribadah, mereka

sibuk memunguti berkat-

berkat Tuhan itu. Mereka

lupa kepada Sang Pemberi

Berkat. Mereka meninggal-

kan Sang Pemberi Berkat

untuk menjemput berkat.

Oleh karena itu Tuhan

berkata,"Berapa lama lagi

kamu menolak mengikuti

segala perintah-Ku dan

hukum-Ku?


Sebagai orang percaya,

janganlah berkat-berkat

Tuhan menjadi penghalang

bagi kita untuk beribadah

kepada Tuhan. Utamakanlah

Tuhan, karena Dia adalah Sang

Pemberi Berkat,kita tidak

mengutamakan berkatNya

tapi kita mengutamakan

Tuhan.Disitulah kita

beribadah kepadaNya dan

ketika kita menerima berkat

itu, kita melakukannya

dengan pengabdian penuh

kepada Tuhan, bukan untuk

memuas-kan hawa nafsu kita.

Berkat Tuhan begitu baik bagi

kita, namun ketika kita

memakainya sesuai hawa

nafsu kita, berkat itu bisa

menjadi kutuk bagi kita.

Bukan karena berkat itu tidak

baik, namun dosa-dosa yang

kita lakukan melalui berkat

itu akan kembali menjadi

sesuatu yang tidak baik

dalam hidup kita.

Berbahagialah kita yang

selalu mengutama-kan

Tuhan, dengan demikian

berkat yang baik tetap baik

dalam hidup kita.


Doakan dan renungkan

* Mengapa pada saat mengalami

kesulitan kita cenderung

membandingkan dengan

kehidupan lama kita?


*Respon seperti apa yang layak

kita lakukan dengan menyadari

bahwa penyertaan dan

pemeliharaan Allah cukup bagi

kita


Mari kita arahkan hati kita pada

Tuhan, bukan pada berkatNya