Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
2 Korintus 1 : 1-6
Salam; Ucapan Syukur (part 1)
Kehidupan kita tidak selalu berada di atas, ada kalanya berada di bawah. Hidup kita tidak selalu penuh dengan kesenangan, ada kalanya juga kita mengalami kesulitan.
Namun, apabila kita menjalankan kehidupan di dalam Tuhan, maka apa pun yang kita alami menjadi bagian berharga yang Tuhan titipkan pada kita.
Kitab Korintus ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di kota Korintus, kemungkinan surat ini ditulis tidak lama setelah surat 1 Korintus dikirimkan, diperkirakan di tahun 55-57 SM.
Rasul Paulus menulis surat ini dari Makedonia, di gereja Korintus sebagaimana kita tahu ada banyak pergumulan, hal ini kita ketahui dari surat Korintus yang pertama, termasuk di dalamnya ada pengajar-pengajar sesat yang juga menentang Rasul Paulus.
Rasul Paulus perlu memperingatkan gereja di Korintus untuk waspada terhadap ajaran-ajaran sesat itu.
Rasul Paulus perlu mengkonfirmasi bahwa otoritas yang Paulus terima sebagai rasul bukanlah dari manusia, melainkan dari Yesus Kristus.
Selain itu sebagaimana Rasul Paulus memberitakan Injil di dalam perjalanan misi yang ke-3, ia juga mendorong gereja di Korintus untuk menggenapkan janji mereka untuk membantu orang-orang kudus di kota Yerusalem
2 Korintus 1:1-6
1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.
2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
5 Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah.
6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kami derita juga.
Di awal surat ini, Rasul Paulus memberitahukan kepada jemaat di kota Korintus bahwa kerasulan dari Paulus adalah karena Allah yang memilih dia, sehingga otoritas yang Rasul Paulus miliki bukan berdasarkan otoritas manusia tetapi itu otoritas Allah sendiri.
Di awal surat ini Rasul Paulus mengisahkan pengalaman hidupnya dan pelayanannya, tentu tidak sendiri, itu adalah pelayanan yang penuh dengan penderitaan.
Dia memberitahu bahwa kita mempunyai Bapa yang penuh dengan belas kasihan dan sumber penghiburan, sehingga melalui masa-masa sulit, Rasul Paulus mendapatkan penghiburan dari Tuhan.
Dia diteguhkan bahwa melalui pengalaman penderitaan itu, dia juga mengalami penghiburan yang berlimpah di dalam Kristus.
Sebagai orang percaya, kita tidak perlu tawar hati di dalam kesulitan, karena kita ikut Kristus, Kristus juga memberikan kekuatan dan penghiburan yang berlimpah-limpah pada kita.
Pesan Firman Tuhan Bagi Kita :
2 Korintus 1:3-4
3 Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
4 yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.
Tidak seorangpun dalam dunia ini mau memilih penderitaan daripada kesenangan.
Jikalau setiap kita ditawarkan, maka kita akan pilih kesenangan, karena setiap orang menganggap penderitaan adalah sesuatu yang buruk dan tidak menyenangkan.
Namun, melalui Firman Tuhan hari ini, maka kita bisa melihat bahwa di dalam Tuhan, segala sesuatu yang dipersepsikan buruk, ternyata tidak. Tuhan menjadikannya baik.
Itu yang dialami oleh Rasul Paulus dan teman-teman sepelayanannya mengalami penderitaan, dan penderitaan itu sangat berat.
Namun, penderitaan itu tidak menjadi sia-sia, karena penderitaan yang dialami Rasul Paulus adalah perlengkapan yang Tuhan berikan kepada Rasul Paulus dan kawan-kawannya.
Tujuannya agar mereka diberikan kemampuan untuk bisa menghibur saudara-saudara seiman yang lain melalui penghiburan yang Tuhan berikan kepada mereka.
Pengalaman mereka dengan Tuhan di dalam penderitaan itu membuat mereka memiliki keyakinan untuk bisa menguatkan saudara-saudara yang lain.
Karena pengalamannya bersama dengan Tuhan, dan Tuhan bukanlah Tuhan yang mati saja, melainkan Tuhan yang hidup, Tuhan yang telah bangkit itu, yaitu Yesus Kristus
Kehidupan kita tidak luput dari penderitaan, penderitaan bisa dari berbagai macam alasan. Ada penderitaan yang memang semua manusia alami, termasuk kita orang Kristen.
Namun, ada penderitaan yang kita alami karena kita mengikut Kristus dengan sungguh-sungguh.
Pengalaman hidup yang mungkin dianggap tidak baik, tetapi ketika hidup di tangan Tuhan, semuanya itu Tuhan persiapkan untuk memperlengkapi kita, sehingga kita bisa dipakai Tuhan pada saat, pada situasi yang Tuhan sediakan bagi kita, agar kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.
Apapun yang kita alami di dalam hidup ini, ketika kita hidup di dalam Tuhan, itu adalah bagian Tuhan membentuk kita, supaya kita menjadi seperti yang Tuhan inginkan.
Oleh karena itu, ketika kita mengalami hal yang tidak nyaman, mari kita bersyukur kepada Tuhan, karena ini adalah bagian yang berharga yang Tuhan sedang bekerja dalam hidup kita.
Bagai orang-orang ahli membentuk berlian menjadi berlian yang berharga. Dibentuk sedemikian rupa tentu berlian tersebut merasa tidak nyaman, tetapi setelah dibentuk, berlian tersebut menjadi sangat mahal harganya.
Tuhan melakukan lebih daripada seorang ahli kepada berliannya, Dia melakukan bagi kita supaya kita menampakkan keindahan kasih Tuhan dan keindahan kemuliaan Tuhan.
2 Korintus 1:6
Ucapan Syukur
Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan yang sama seperti yang kamu derita juga.
Rasul Paulus memberitahukan kepada jemaat di Korintus, bahwa penderitaan yang Rasul Paulus dan kawan-kawan alami, tujuannya adalah untuk menguatkan dan menghibur jemaat di Korintus atau menjadi kabar keselamatan.
Artinya, dalam rangka mereka memberitakan injil, mereka menderita, maka dikatakan jika kamu menderita, hal itu menjadi keselamatan bagi kamu, artinya Injil diberitakan.
Namun, jikalau mereka dihibur, di dalam segala kesusahan mereka karena Injil, maka itu juga menjadi penghiburan bagi jemaat di Korintus, karena ketika mereka menderita, mereka pun ingat bagaimana Tuhan bekerja dalam kehidupan Rasul Paulus dan kawan-kawannya dalam pekerjaan Tuhan yang tidak mudah.
Apapun yang kita alami, seperti kesulitan, penderitaan, kesukacitaan, penghiburan, atau berkat yang Tuhan berikan kepada kita, merupakan kesaksian bagi orang lain, terutama ketika kita teguh bersandar kepada Kristus sebagai orang percaya.
Ketika kita mengalami kesulitan atau penderitaan memang tidak mudah. Namun, pengalaman itu begitu berharga, pengalaman itu menjadi kesaksian bagi orang-orang percaya lain bahkan bisa menjadi kesaksian bagi orang-orang yang tidak percaya.
Mungkin mereka akan bertanya-tanya bagaimana orang percaya bisa mengalami kekuatan sedemikian rupa dalam menghadapi kesulitan, dan Tuhan bisa memakai itu untuk menolong orang mengenal Kristus.
Oleh karena itu, ketika kita menghadapi kesulitan dan penderitaan karena kita mengikut Kristus, janganlah kita tawar hati.
Mari kita teguh bersandar, berpegang pada Kristus, berpegang kepada janji-Nya, dan tetap optimis dan tetap punya sukacita dan semangat dalam hidup ini, karena Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita, bahkan dia akan selalu memimpin kita dan menolong kita.
Doakan dan renungkan.
* Rasul Paulus memberitahukan jemaat di Korintus, bahwa penderitaan yang ia dan kawan-kawannya alami, betujuan untuk menguatkan dan menghibur jemaat di Korintus.
* Keteguhan kita bersandar kepada Kristus sebagai orang percaya dalam menghadapi kesulitan atau penderitaan, menjadi kesaksian bagi orang lain.
Gema kesaksian hidup kita