Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Kamis, 26 September 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Yeremia 37:11-21

Yeremia dipenjarakan; Zedekia memindahkan tempat Yeremia dikurung


Setiap keputusan dan tindakan kita selalu ada konsekuensi dalam hidup kita.


Demikian juga ketika kita mengikut Tuhan Yesus, ada konsekuensi yang harus kita bayar dalam hidup kita.


Tuhan Yesus berkata, di dalamYohanes 15:18,

Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.”


Oleh karena itu, di dalam1 Yohanes 3:13dikatakan,

Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.


Berapa banyak orang Kristen di dunia ini masih terheran-heran mengapa mereka sebagai orang Kristen harus menghadapi segala macam kesulitan bahkan penderitaan dalam menghidupi imannya?


Bukan hanya itu saja, berapa banyak orang Kristen bersikap dan bertindak seakan-akan dunia ini dapat bersahabat dengan berita Injil?


Tuhan Yesus mengatakan di dalamLukas 14:33,

Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.


Bukan berarti bahwa untuk menjadi murid Tuhan Yesus, maka kita harus menjadi orang miskin.


Namun kalimat itu menunjukkan bahwa segala-galanya menjadi tidak berarti kalau kita tanpa Yesus.


Ketika kita mengalami konsekuensi karena ikut Tuhan Yesus, berbahagialah karena Tuhan Yesus sudah mengatakannya kepada kita


Yeremia 37:11-21

11 Ketika tentara orang Kasdim itu telah angkat kaki dari Yerusalem oleh karena takut kepada tentara Firaun,


12 maka keluarlah Yeremia dari Yerusalem untuk pergi ke daerah Benyamin dengan maksud mengurus di sana pembagian warisan di antara kaum keluarga.


13 Tetapi ketika ia sampai ke pintu gerbang Benyamin, maka di sana ada seorang kepala jaga yang bernama Yeria bin Selemya bin Hananya; ia menangkap nabi Yeremia sambil berteriak: ”Engkau mau menyeberang kepada orang Kasdim!”


14 Dan sekalipun Yeremia menjawab: ”Itu bohong, aku tidak hendak menyeberang kepada orang Kasdim!”, tetapi Yeria tidak mendengarkan, lalu ia menangkap Yeremia dan membawanya menghadap para pemuka.


15 Para pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul dia dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara.


16 Demikianlah halnya Yeremia masuk ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah itu. Dan lama Yeremia tinggal di sana.


17 Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh orang mengambil dia. Lalu dengan diam-diam bertanyalah raja di istananya kepadanya: ”Adakah datang firman dari Tuhan?” Jawab Yeremia: ”Ada!” Lagi katanya: ”Bunyinya: Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!”


18 Kemudian berkatalah Yeremia kepada raja Zedekia: ”Apakah dosa yang kuperbuat kepadamu, kepada pegawai-pegawaimu dan kepada bangsa ini, sehingga kamu memasukkan aku ke dalam penjara?


19 Di manakah gerangan para nabimu yang telah bernubuat kepadamu, bahwa raja Babel tidak akan datang menyerang kamu dan negeri ini?


20 Sekarang, dengarkanlah, hai tuanku raja! Biarlah permohonanku sampai di hadapanmu: janganlah kembalikan aku ke rumah panitera Yonatan, nanti aku mati di sana.”


21 Raja Zedekia memberi perintah, lalu orang menahan Yeremia di pelataran penjagaan dan memberikan setiap hari kepadanya sepotong roti dari jalan tukang roti, sampai pada waktu segala roti habis di kota itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.


Nabi Yeremia telah mengalami konsekuensi dari seorang yang memberitakan dan melakukan Firman Tuhan.


Berita yang disampaikan membuat Ia disalah mengerti bahwa Ia pro kepada Babel atau sebagai mata-mata Babel dan hal ini mengganggu juga urusan-urusan domestik dari Yeremia.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1. Harga yang harus kita bayar di dalam mengikut Yesus membuat kita tidak dapat mengikut Dia dengan setia jikalau kita tidak mengasihi Dia lebih daripada yang lain.


Yeremia 37:11-16

11 Ketika tentara orang Kasdim itu telah angkat kaki dari Yerusalem oleh karena takut kepada tentara Firaun,


12 maka keluarlah Yeremia dari Yerusalem untuk pergi ke daerah Benyamin dengan maksud mengurus di sana pembagian warisan di antara kaum keluarga.


13 Tetapi ketika ia sampai ke pintu gerbang Benyamin, maka di sana ada seorang kepala jaga yang bernama Yeria bin Selemya bin Hananya; ia menangkap nabi Yeremia sambil berteriak: ”Engkau mau menyeberang kepada orang Kasdim!”


14 Dan sekalipun Yeremia menjawab: ”Itu bohong, aku tidak hendak menyeberang kepada orang Kasdim!”, tetapi Yeria tidak mendengarkan, lalu ia menangkap Yeremia dan membawanya menghadap para pemuka.


15 Para pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul dia dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara.


16 Demikianlah halnya Yeremia masuk ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah itu. Dan lama Yeremia tinggal di sana.


Sesungguhnya nabi Yeremia hendak mengurus hal-hal yang terkait dengan urusan keluarga.


Namun Ia disalah mengerti karena orang-orang berpikir Yeremia itu adalah pro kepada Babel sehingga mereka menganggap bahwa Yeremia merupakan mata-mata dari Babel.


Karena Yeremia menyampaikan pesan Firman Tuhan terkait dengan Yehuda harus tunduk kepada Babel.


Maka Yeremia pun harus mengalami konsekuensi yaitu dibuang ke dalam penjara yang tidak nyaman.


Apa yang Yeremia mau kerjakan terkait dengan urusannya dengan keluarganya, dia tidak dapat kerjakan karena berita yang dia sampaikan.


Itulah harga yang dia harus bayar dalam kehidupannya. Sebagai orang percaya, kita yang mengikutkan Yesus memiliki harga yang harus kita bayar.


Jika kita tidak mengasihi dia lebih dari yang lain, maka kita akan menghadapi segala kesulitan demi kesulitan dan mungkin kita tidak dapat setia dalam mengikut Dia.


Tuhan Yesus pernah berkata dalamLukas 14:26,

“Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ita tidak dapat menjadi murid-Ku.”


Tuhan sudah mengatakan seperti itu bukan berarti bahwa orang percaya harus membenci keluarganya.


Tetapi, maksud Tuhan Yesus adalah jika kita tidak mengasihi Tuhan lebih dari yang lain, maka konsekuensi dan harga yang harus kita bayar akan melebihi dari apa yang kita mampu.


Harga yang harus kita bayar akan melebihi dari apa yang dapat kita tanggung karena kita tidak sepenuh hati untuk ikut Tuhan Yesus.


Oleh karena itu, ketika mengikut Tuhan Yesus, kita pasti tidak ada kekuatan jika kita mengandalkan diri sendiri.


Tetapi Alkitab mengatakan “Marilah kita pandang kepada Yesus yang rela menderita bagi kita supaya kita yang binasa diselamatkanNya, menerima anugerahNya.”


Ingatlah kasih yang begitu besar kepada kita. Itulah yang memampukan kita untuk mengasihi dia lebih dari yang lain.


2.Sebagai orang percaya, kita patut menyampaikan Firman Tuhan sebagaimana adanya, tanpa dipengaruhi oleh kepada siapa kita bicara atau dalam situasi dan kondisi seperti apa.


Yeremia 37:16-17

16 Demikianlah halnya Yeremia masuk ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah itu. Dan lama Yeremia tinggal di sana.


17 Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh orang mengambil dia. Lalu dengan diam-diam bertanyalah raja di istananya kepadanya: ”Adakah datang firman dari Tuhan?” Jawab Yeremia: ”Ada!” Lagi katanya: ”Bunyinya: Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!”


Raja Zedekia memanggil Yeremia yang berada di dalam tahanan dan raja Zedekia bertanya “Apakah ada Firman Tuhan?”


Kemungkinan maksud raja Zedekia adalah supaya nabi Yeremia itu kapok dengan berita bahwa Yehuda akan jatuh ke dalam tangan Babel.


Lalu, mungkin juga raja Zedekia ingin memberikan kesan kepada Yeremia jika berita Firman Tuhan itu berubah, raja Zedekia dapat membebaskan dia.


Namun, apa yang Yeremia katakan kepada raja Zedekia? Yeremia mengatakan bahwa raja Zedekia akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel.


Bagi Yeremia, Firman Tuhan adalah Firman Tuhan. Dia tidak dapat mengubahnya karena Yeremia merupakan seorang hamba.


Seorang hamba hanya patut melakukan apa yang tuannya suruh. Sehingga ketika Tuhan belum mengubah FirmanNya, Yeremia mengatakan sebagaimana adanya.


Meskipun dia sedang menghadapi situasi yang sepertinya ketika dia bisa mengubahnya, itu bisa menguntungkan dirinya sendiri namun dia tidak berbuat demikian.


Rasul Paulus pernah meminta supaya jemaatnya mendoakan dia agar dia bisa menyampaikan Firman Allah sebagaimana adanya kepada orang-orang disekitarnya.


Sebagai orang percaya, kita hidup di tengah-tengah dunia yang plural, dunia yang berbeda-beda orang yang kita hadapi.


Bagaimanakah kita hidup sebagai orang percaya? Bagaimanakah kita menyampaikan pesan Firman Tuhan kepada orang-orang di sekitar kita yang berbeda-beda itu?


Sesungguhnya sebagai orang percaya, kita harus setia kepada Firman Allah sebagaimana adanya untuk kita sampaikan sebagaimana adanya.


Tentu kita menyampaikan dengan rendah hati, bijaksana, tetapi dengan isi yang sama kepada zaman ini.


Semua itu kita lakukan supaya banyak orang boleh mengenal Tuhan, mengenal Injil supaya mereka pun di dalam anugerah Tuhan, boleh menerima keselamatan yang dari Tuhan Yesus.


Mari kita sebagai orang percaya, kita menyatakan terang itu di tengah-tengah dunia ini yaitu terang Firman Allah yang menyampaikan kebenaran Allah di dalam dunia ini meskipun di tengah-tengah masyarakat yang majemuk.


Doakan dan renungkan


* Raja Zedekia bertanya,”Adakah firman dari Tuhan?” Yeremia menjawab,” Ada!” Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!” Yeremia menyampaikan Firman Tuhan sebagaimana adanya.


*Sebagai orang percaya, kita patut menyampaikan Firman Tuhan sebagaimana adanya.


Sampaikan apa adanya