Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Yeremia 13:15-27
Peringatan dan ancaman
Kita selalu menyadari bahwa kehidupan ini selalu berubah. Tapi apakah kita menyadari bahwa kita juga harus mengalami transformasi oleh pekerjaan Roh Kudus dan firman-Nya di dalam Kristus, sehingga kita semakin hari semakin serupa dengan Gembala yang baik yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.
Tanpa kita sadari sebenarnya setiap hari kita selalu memperbaharui diri kita atau memperbaiki diri kita,
misalnya kita setiap hari mandi meskipun kita pernah mandi tapi kita harus mandi lagi.
Lalu kita mengenakan pakaian yang berbeda dengan pakaian yang kemarin atau pakaian yang kemarin malam kita pakai kita memakai lagi dan mengenakan baju yang baru dicuci.
Atau mungkin kita memangkas rambut kita atau kita menata rambut kita kembali, mungkin juga ada di antara kita mengenakan perhiasan yang berbeda hari ini dengan kemarin.
Dan yang pasti kita akan memperhatikan wajah kita di hadapan cermin untuk melakukan penataan atau perbaikan dan kita juga makan yang berbeda dengan makanan yang kemarin.
Bisa dibayangkan jikalau seseorang tidak melakukan apa yang tadi saya sebutkan. Kira-kira bagaimanakah penampilan orang tersebut?
Demikian juga dengan diri kita. Jikalau kita tidak mau diperbarui dan hanya mau sebagaimana yang
kita mau, maka kita akan semakin liar dan tidak lagi menampakkan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita.
Melainkan kita semakin membawa diri kita menuruti watak, perilaku atau tutur kata kita.
Mari kita memiliki kerelaan untuk selalu diperbaharui oleh pekerjaan Roh Kudus dalam hidup kita.
Yeremia 13:15-27
15 Dengarlah, pasanglah telingamu, janganlah kamu tinggi hati, sebab TUHAN telah berfirman.
16 Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang,
tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita.
17 Jika kamu tidak mau mendengarkannya, aku akan menangis di tempat yang tersembunyi oleh karena kesombonganmu, air mataku akan berlinang-linang, bahkan akan bercucuran, oleh sebab kawanan domba TUHAN diangkut tertawan.
18 Katakanlah kepada raja dan kepada ibu suri: "Duduklah di tempat yang rendah sekali, sebab mahkota kemuliaanmu sudah turun dari kepalamu!"
19 Kota-kota tanah Negeb sudah ditutup gerbangnya, dan tidak ada seorang pun yang membukanya. Segenap Yehuda sudah diangkut ke dalam pembuangan, diangkut ke dalam pembuangan seluruhnya.
20 Layangkanlah matamu, hai Yerusalem, dan lihatlah, ada orang-orang datang dari utara! Di manakah kawanan ternak yang diberikan kepadamu, kambing domba yang menjadi kemuliaanmu?
21 Apakah yang kaukatakan, apabila diangkat menjadi kepalamu orang-orang yang kauperlakukan sebagai pacar? Bukankah kesakitan akan menyergap engkau seperti halnya seorang perempuan yang melahirkan?
22 Dan apabila engkau bertanya dalam hatimu: "Mengapakah semuanya ini menimpa aku?" Karena banyaknya kesalahanmulah maka disingkapkan ujung kainmu dan engkau diperkosa!
23 Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?
24 Aku akan menghamburkan mereka seperti sekam yang diterbangkan angin padang gurun.
25 Itulah nasibmu, bagianmu yang telah Kuukur untukmu, demikianlah firman TUHAN, karena engkau melupakan Aku, dan mempercayai dusta.
26 Aku pun juga akan mengangkat ujung kainmu sampai kepada mukamu, sehingga kelihatan auratmu.
27 Zinahmu dan ringkikmu, persundalanmu yang mesum di atas bukit-bukit dan di padang-padang,
Aku sudah melihat perbuatanmu yang keji itu. Celakalah engkau, hai Yerusalem, berapa lama lagi
hingga engkau menjadi tahir?
Umat Tuhan telah menjadi bangsa yang tinggi hati karena mereka merasa dapat melakukan segala sesuatu dengan hikmat dan kekuatan mereka dan sesuai dengan penilaian mereka sendiri.
Umat Tuhan menjadi bangsa yang tertutup telinganya untuk mendapat hikmat dan koreksi dari Tuhan.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1.Memuliakan Tuhan itu berjalan bersamaan dengan sikap kita yang merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Yeremia 13:15-16
15 Dengarlah, pasanglah telingamu, janganlah kamu tinggi hati, sebab TUHAN telah berfirman.
16 Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja, sementara kamu menanti-nantikan terang,
tetapi Ia menjadikan hari kelam pekat dan mengubahnya menjadi gelap gulita.
Bagian firman Tuhan yang kita baca hari ini memperingatkan kepada kita bahwa tidak ada seorang yang sombong tetapi pada saat yang sama memuliakan Tuhan.
Orang sombong tidak pernah mau mendengarkan Tuhan. Orang yang sombong selalu menganggap dirinya lebih penting atau lebih utama dari yang lain.
Di situlah kenyataan dari kehidupan umat Tuhan bangsa Yehuda pada masa itu. Mereka menjadi orang yang tidak pernah mau mendengarkan Tuhan, mereka merasa mampu dan hidup berpusat pada diri mereka dan mereka yang menentukan.
Pada saat yang sama mereka tidak pernah dapat memuliakan Tuhan. Itulah firman Tuhan yang disampaikan kepada mereka bahwa mereka jangan tinggi hati, sebab Tuhan berfirman, “Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap,…”
Setiap kita sebagai orang percaya ketika ditanya apakah tujuan hidupmu tentu pada umumnya kita
menjawab kita ingin memuliakan Tuhan.
Tapi sadarkah kita bahwa hidup yang memuliakan Tuhan itu berjalan bersamaan ketika kita belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Merendahkan diri di hadapan Tuhan itu artinya kita mau mendengarkan perkataan firman Tuhan dan kita mau mentaati firman Tuhan meskipun berbeda dengan apa yang kita harapkan, namun kita menyangkal diri memikul salib dan ikut Dia.
Itu adalah hal yang hakiki dalam kita memuliakan Tuhan. Sudahkah kita memiliki kehidupan yang belajar merendahkan diri di hadapan Tuhan?
2. Keberadaan kita sering kali nyata dari kebiasaan yang kita hidupi dalam hidup kita.
Yeremia 13:23
Dapatkah orang Etiopia mengganti kulitnya atau macan tutul mengubah belangnya? Masakan kamu dapat berbuat baik, hai orang-orang yang membiasakan diri berbuat jahat?
Firman Tuhan hari ini sangat memberikan peringatan kepada kita, yaitu tidak mungkin seorang Etiopia mengganti warna kulitnya.
Karena siapakah dia menentukan warna kulitnya, tidak mungkin macan tutul mengubah belangnya, karena siapakah dia begitulah tampilannya.
Orang-orang Yehuda bagaimana mereka bisa berbuat baik kalau mereka adalah orang-orang yang jahat. Demikian dengan kita, keberadaan kita seringkali dapat nyata dari bagaimana kita hidup.
Kita tidak boleh menyangkali siapakah kita ketika kita melihat bagaimana kita hidup. Sebagai orang percaya kita adalah anak terang, maka anak terang itu menghasilkan buah terang.
Dengan mudah kita bisa menelisik siapakah kita, apakah kita sudah menghasilkan buah dari terang itu? Buah terang itu selalu kebaikan, kebenaran, kekudusan, sukacita dalam hidup kita.
Apakah kita memiliki buah dari terang itu yaitu terang Tuhan dalam hidup kita?
Setidaknya itu memberikan gambaran akan siapakah kita sebenarnya. Jikalau kita tidak memiliki kebiasaan-kebiasaan dari terang itu, mari kita introspeksi diri.
Mari kita kembali kepada Tuhan dan meminta Tuhan memenuhi hati kita dengan kuasa Roh Kudus, dengan kebenaran firman Tuhan supaya Dia mengubahkan kita sehingga terjadi perubahan yang radikal di dalam bagaimana kita hidup.
Doakan dan renungkan
* Permuliakanlah TUHAN, Allahmu, sebelum Ia membuat hari menjadi gelap, sebelum kakimu tersandung di atas bukit-bukit yang diliputi senja…
* Sesungguhnya hidup yang memuliakan Tuhan itu berjalan bersamaan dengan kita merendahkan diri di hadapan Tuhan.
Rendahkan diri, Tinggikan Tuhan