Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 26 Juni 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Sabtu, 26 Juni 2021

Keluaran 9
Tulah kelima sampai ketujuh

Kita bersyukur kepada Tuhan
untuk hari yang baru
yang Tuhan berikan kepada kita.
Meskipun kita tidak tahu
apa yang akan terjadi
di depan hidup kita,
namun kita tahu bahwa
apapun yang terjadi
Tuhan menyertai kita
dengan kasih setiaNya.

Setiap kita mungkin pernah
merasakan menjadi seseorang
yang tidak sabar melihat
kejahatan demi kejahatan
yang terjadi di muka bumi ini.
Atau bahkan di depan mata kita
atau di kota kita.

Kita seringkali bertanya,
"Mengapa orang-orang seperti ini
Tuhan biarkan?"
Tuhan tidak bertindak padahal
apa yang mereka perbuat
merugikan banyak orang.

Inilah yang menjadi
pergumulan kita dalam
keseharian kita.

Keluaran 9

1) Berfirmanlah TUHAN
kepada Musa:
"Pergilah menghadap Firaun
dan berbicaralah kepadanya:
Beginilah firman TUHAN,
Allah orang Ibrani:
Biarkanlah umat-Ku pergi,
supaya mereka beribadah kepada-Ku.

2) Sebab jika engkau menolak
membiarkan mereka pergi
dan masih menahan mereka,

3) maka ternakmu,
yang ada di padang,
kuda, keledai, unta, lembu sapi
dan kambing domba,
akan kena tulah TUHAN,
yakni kena penyakit sampar
yang dahsyat.

4) Dan TUHAN akan membuat
perbedaan antara ternak
orang Israel dan ternak orang Mesir,
sehingga tidak ada yang
akan mati seekorpun dari
segala ternak orang Israel."

5) Selanjutnya TUHAN menentukan
waktunya, firman-Nya:
"Besoklah TUHAN akan melakukan
hal itu di negeri ini."

6) Dan TUHAN melakukan hal itu
keesokan harinya;
segala ternak orang Mesir itu mati,
tetapi dari ternak orang Israel
tidak ada seekorpun yang mati.

7) Lalu Firaun menyuruh orang
ke sana dan sesungguhnyalah
dari ternak orang Israel
tidak ada seekorpun yang mati.
Tetapi Firaun tetap berkeras hati
dan tidak mau membiarkan
bangsa itu pergi.

8) Berfirmanlah TUHAN kepada
Musa dan Harun:
"Ambillah jelaga dari dapur
peleburan serangkup penuh,
dan Musa harus menghamburkannya
ke udara di depan mata Firaun.

9) Maka jelaga itu akan menjadi
debu meliputi seluruh tanah Mesir,
dan akan menjadikan barah
yang memecah sebagai gelembung,
pada manusia dan binatang
di seluruh tanah Mesir."

10) Lalu mereka mengambil jelaga
dari dapur peleburan,
dan berdiri di depan Firaun,
kemudian Musa menghamburkannya
ke udara, maka terjadilah barah,
yang memecah sebagai gelembung
pada manusia dan binatang,

11) sehingga ahli-ahli itu tidak dapat
tetap berdiri di depan Musa,
karena barah-barah itu;
sebab ahli-ahli itupun juga
kena barah sama seperti
semua orang Mesir.

12) Tetapi TUHAN mengeraskan
hati Firaun, sehingga ia tidak
mendengarkan mereka —
seperti yang telah difirmankan
TUHAN kepada Musa.

13) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
"Bangunlah pagi-pagi dan
berdirilah menantikan Firaun
dan katakan kepadanya:
Beginilah firman TUHAN,
Allah orang Ibrani:
Biarkanlah umat-Ku pergi,
supaya mereka beribadah kepada-Ku.

14) Sebab sekali ini Aku akan
melepaskan segala tulah-Ku
terhadap engkau sendiri,
terhadap pegawai-pegawaimu
dan terhadap rakyatmu,
dengan maksud supaya
engkau mengetahui,
bahwa tidak ada yang
seperti Aku di seluruh bumi.

15) Bukankah sudah lama
Aku dapat mengacungkan tangan-Ku
untuk membunuh engkau dan
rakyatmu dengan penyakit sampar,
sehingga engkau terhapus
dari atas bumi;

16) akan tetapi inilah sebabnya
Aku membiarkan engkau hidup,
yakni supaya memperlihatkan
kepadamu kekuatan-Ku,
dan supaya nama-Ku
Pdimasyhurkan di seluruh bumi.

17) Engkau masih selalu
mengalangi umat-Ku,
sehingga engkau tidak
membiarkan mereka pergi.

18) Sesungguhnya besok
kira-kira waktu ini Aku akan
menurunkan hujan es
yang sangat dahsyat,
seperti yang belum pernah
terjadi di Mesir sejak
Mesir dijadikan
sampai sekarang ini.

19) Oleh sebab itu,
ternakmu dan segala yang
kaupunyai di padang,
suruhlah dibawa ke
tempat yang aman;
semua orang dan segala hewan,
yang ada di padang dan
tidak pulang berkumpul ke rumah,
akan ditimpa oleh hujan es itu,
sehingga mati."

20) Maka siapa di antara
para pegawai Firaun yang
takut kepada firman TUHAN,
menyuruh hamba-hambanya
serta ternaknya lari ke rumah,

21) tetapi siapa yang tidak
mengindahkan firman TUHAN,
meninggalkan hamba-hambanya
serta ternaknya di padang.

22) Berfirmanlah TUHAN
kepada Musa:
"Ulurkanlah tanganmu ke langit,
supaya hujan es turun
di seluruh tanah Mesir,
menimpa manusia dan binatang
dan menimpa tumbuh-tumbuhan
di padang di tanah Mesir."

23) Lalu Musa mengulurkan
tongkatnya ke langit,
maka TUHAN mengadakan
guruh dan hujan es,
dan apipun menyambar ke bumi,
dan TUHAN menurunkan hujan es
meliputi tanah Mesir.

24) Dan turunlah hujan es,
beserta api yang berkilat-kilat
di tengah-tengah hujan es itu,
terlalu dahsyat,
seperti yang belum pernah terjadi
di seluruh negeri orang Mesir,
sejak mereka menjadi suatu bangsa.

25) Hujan es itu menimpa binasa
segala sesuatu yang ada di padang,
di seluruh tanah Mesir,
dari manusia sampai binatang;
juga segala tumbuh-tumbuhan
di padang ditimpa binasa
oleh hujan itu dan segala pohon
di padang ditumbangkannya.

26) Hanya di tanah Gosyen,
tempat kediaman orang Israel,
tidak ada turun hujan es.

27) Lalu Firaun menyuruh
memanggil Musa dan Harun
serta berkata kepada mereka:
"Aku telah berdosa sekali ini,
TUHAN itu yang benar,
tetapi aku dan rakyatkulah
yang bersalah.

28) Berdoalah kepada TUHAN;
guruh yang sangat dahsyat
dan hujan es itu sudah cukup.
Maka aku akan membiarkan
kamu pergi,
tidak usah kamu tinggal
lebih lama lagi."

29) Dan berkatalah Musa
kepadanya:
"Sekeluar aku dari kota ini,
aku akan mengembangkan
tanganku kepada TUHAN;
guruh akan berhenti dan
hujan es tidak akan turun lagi,
supaya engkau mengetahui,
bahwa bumi adalah milik TUHAN.

30) Tetapi tentang engkau
dan para pegawaimu, aku tahu,
bahwa kamu belum takut
kepada TUHAN Allah."

31) Tanaman rami dan jelai
telah tertimpa binasa,
sebab jelai itu sedang berbulir
dan rami itu sedang berbunga.

32) Tetapi gandum dan sekoi
tidak tertimpa binasa,
sebab belum lagi musimnya. —

33) Lalu keluarlah Musa
dari kota itu meninggalkan Firaun,
dikembangkannyalah tangannya
kepada TUHAN,
maka berhentilah guruh
dan hujan es dan hujan tidak
tercurah lagi ke bumi.

34) Tetapi ketika Firaun melihat,
bahwa hujan, hujan es
dan guruh telah berhenti,
maka teruslah ia berbuat dosa;
ia tetap berkeras hati,
baik ia maupun para pegawainya.

35) Berkeraslah hati Firaun,
sehingga ia tidak membiarkan
orang Israel pergi —
seperti yang telah
difirmankan TUHAN dengan
perantaraan Musa.

Bagian Firman Tuhan yang
kita baca hari ini merupakan
Firman Tuhan tentang tulah
ke lima sampai tulah ke tujuh.

Kalau kita memperhatikan bagaimana
Tuhan menulahi bangsa Mesir,
maka kita menemukan adanya
intensitas yang semakin meningkat.

Diawali dengan hewan
ternak mereka yang mengalami tulah,
kemudian akhirnya juga menyentuh
orang-orang Mesir.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Kesabaran Tuhan untuk
menyatakan kemuliaan Tuhan.

Ketika kita membaca
di dalamKeluaran 9 : 15-16

15) Bukankah sudah lama
Aku dapat mengacungkan tangan-Ku
untuk membunuh engkau
dan rakyatmu dengan
penyakit sampar, sehingga
engkau terhapus dari atas bumi;

16) akan tetapi inilah sebabnya
Aku membiarkan engkau hidup,
yakni supaya memperlihatkan
kepadamu kekuatan-Ku,
dan supaya nama-Ku
dimasyhurkan di seluruh bumi.

Dari sini kita belajar,
bagaimana orang Mesir,
dan bagaimana Firaun
begitu berkeras hati.
Mereka tidak takut kepada Tuhan.

Mengapa Tuhan tidak langsung
menghukum atau membinasakan,
tidak melenyapkan mereka
dari muka bumi?

Mengapa Tuhan seakan-akan
membiarkan mereka?
Bahkan Tuhan bersabar
atas kekerasan hati mereka?
Tuhan ingin melalui
perkara-perkara yang
Dia buat di tanah Mesir,
maka nama Tuhan menjadi
nama yang dimasyurkan.

Karena kita tahu di Mesir
ada begitu banyak ilah-ilah.
Namun dengan apa yang
Tuhan kerjakan di Mesir
untuk membebaskan Bangsa Israel,
Tuhan menunjukkan bahwa
tidak ada ilah yang
setara dengan Dia.

Karena Tuhan itulah
Sang pencipta alam semesta.
Tidak ada yang sama dengan Dia.

Di tengah-tengah dunia ini,
kita melihat ada
begitu banyak kejahatan.
Ada orang-orang yang berbuat
sesuatu seenaknya seakan-akan
tidak ada yang bisa menyentuhnya.

Bahkan kita bertanya,
‘Tuhan mengapa Engkau
tidak bertindak ? ‘

Tuhan punya rencana.
Tuhan punya rancangan.
Semua rancangan Tuhan untuk
menyatakan kemuliaan Tuhan,
sehingga ketika Tuhan bersabar,
Tuhan sedang bekerja supaya
suatu saat orang akan melihat
siapakah Tuhan yang sesungguhnya.

Ketika kita menghadapi
situasi apapun yang terjadi,
satu hal yang tidak boleh kita lupa,
Tuhan akan bekerja dalam hidup kita
dengan satu tujuan yang pasti,
supaya Dia bisa menyatakan
kemuliaanNya di tengah-tengah
dunia ini.

Berbahagialah hidup kita
ketika hidup kita dipakai
untuk menyatakan kemuliaan Tuhan
karena nilainya adalah
nilai yang kekal.

Kesabaran Tuhan adalah
untuk menyatakan kemuliaanNya
dan memasyurkan namaNya.

2. Tuhan membuat pembedaan
untuk menyatakan apa yang
terjadi bukanlah hal yang alamiah,
melainkan ada intervensi Allah.

Ketika kita membaca
bagian Firman Tuhan ini,
saat terjadi sampar bagi
ternak hewan di Mesir,
maka menarik sekali,
hewan ternak orang Israel
tidak ada seekorpun yang mati.
Hanya ternak hewan milik
orang-orang Mesir.

Lalu ketika terjadi hujan es
diturunkan dari langit ke tanah Mesir,
diKeluaran 9 : 26dikatakan :
Hanya di tanah Gosyen,
tempat kediaman orang Israel,
tidak ada turun hujan es.

Kita melihat bahwa peristiwa ini
adalah intervensi Tuhan.
Bukan sesuatu yang
sifatnya alamiah,
karena ada pembedaan
siapa yang terkena tulah,
siapa yang tidak.

Tuhan kita memang
Tuhan yang adil.
Namun Tuhan yang Adil juga
Tuhan yang memberikan
pembedaan atas apa yang
Dia perbuat atas umat manusia.

Oleh karena itu,
sebagai orang percaya
kita bersyukur karena Tuhan
memberikan anugrah kepada kita
sehingga kita yang tadinya
mati karena dosa tetapi
oleh pekerjaan Roh Kudus
kita dapat dihidupkan kembali,
sehingga kita boleh mengalami
kasih Tuhan dan mengasihi Tuhan
dalam hidup kita.

Pembedaan yang Tuhan berikan,
kita terima sebagai anugrah
yang berkelimpahan dalam hidup kita.
Sehingga apapun yang
terjadi dalam hidup kita,
baik kesulitan maupun pergumulan,
kita sebagai orang percaya akan
mengalami berkat khusus
yang Tuhan berikan kepada kita.

Berkat yang tidak dimiliki oleh
orang-orang lain yaitu
berkat rohani, kekayaan,
hidup yang berkelimpahan itu
di dalam Yesus Kristus.

Tuhan memberikan pembedaan
untuk memberitahukan bahwa
ada kasih karunia Tuhan yang
begitu ajaib dalam hidup kita.

3. Tuhan menyatakan kuasaNya
melalui hambaNya agar
dunia memahami bahwa
apa yang terjadi bukan kebetulan
melainkan ada intervensi Allah
di dalam kehidupan manusia.

Menarik sekali.
Seluruh tulah yang Allah limpahkan
kepada Mesir itu dilakukan melalui
tangan hambaNya yaitu Musa.
Tuhan tidak serta merta
menurunkan tulah tetapi
Tuhan memakai Musa
untuk menurunkan tulah.

Apa maksud Tuhan?
Maksud Tuhan adalah
tulah yang terjadi itu
sifatnya bukan alamiah
tetapi ada yang mengontrolnya.
Orang Mesir bisa melihatnya
ketika Musa meminta pada Tuhan,
maka tulah itu dicurahkan
dan ketika Musa minta
tulah itu dihentikan maka
Tuhan menghentikan tulah itu.

Dari sejak Perjanjian Lama
hingga Perjanjian Baru
bahkan sampai hari ini,
Tuhan kita adalah Tuhan yang
mau menyatakan kasih
dan kemuliaanNya melalui kita
sebagai orang-orang percaya.

Dia mau memakai kita untuk
menyatakan maksud dan tujuanNya,
untuk menyatakan kemuliaanNya,
dan untuk menyatakan kuasaNya.

Apakah kita memiliki kerelaan
untuk dipakai Tuhan di tengah-
tengah dunia yang seperti ini?

Di tengah dunia yang
gelap, jahat dan bengkok ini,
Apakah kita rela dipakai
untuk menyatakan kasih Tuhan,
menyatakan kemuliaan
dan kuasa Tuhan?

Apa yang terjadi bukanlah
sesuatu yang sifatnya kebetulan
tetapi memang ada intervensi Tuhan,
sehingga dunia tahu,
siapakah Tuhan yang dapat
mengatasi segala sesuatu.

Doakan dan Renungkan

• Mengapa Tuhan membiarkan

orang-orang jahat untuk

berbuat sesuka hatinya?

• Apakah kita rela dipakai Tuhan

untuk menyatakan kasihNya

di tengah-tengah dunia

yang bobrok seperti ini?

• Apa yang terjadi bukanlah
sesuatu yang sifatnya kebetulan
tetapi memang ada intervensi Tuhan,
sehingga dunia akan tahu,
siapakah Tuhan yang dapat
mengatasi segala sesuatu.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus