Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 21 Juli 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Hakim-hakim 6:1-10

Gideon diangkat menjadi hakim (part 1)


Mengucap syukur atas berkat yang Tuhan berikan dapat kita nyatakan dengan memakai berkat Tuhan dan membawa kemuliaan bagi nama Tuhan.


Kita sama-sama tahu bahwa cara menggunakan suatu barang atau peralatan rumah tangga atau lainnya dengan tidak sesuai, akan cepat merusak peralatan atau barang tersebut, sehingga peralatan tersebut tidak dapat dipergunakan oleh kita.


Setiap peralatan ada tata cara pemakaiannya bukan? Tahukah bahwa Tuhan senang memberikan berkat dalam kehidupan kita?


Pernahkah kita menyadari bahwa kita dapat saja menyalahgunakan berkat Tuhan itu, sehingga berkat itu malah menjadi kutuk bagi kehidupan kita?


Ingatlah firman Tuhan yang dikatakan di dalam:


Yakobus 1:17

Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.


Pertanyaannya adalah bagaimana kita memperlakukan berkat-berkat yang baik dari Tuhan tersebut?

Hakim-hakim 6:1-10


1 Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya,


2 dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu.


3 Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka;


4 berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apa pun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledai pun tidak.


5 Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya,


6 sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.


7 Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu,


8 maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan.


9 Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu.


10 Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu."


Kisah yang ditulis dalam firman Tuhan secara jelas bahwa Tuhan senang memberkati umat-Nya. Di mana di dalam kisah ini dikatakan mereka dapat menuai, namun tetap saja mereka tidak dapat menikmati apa yang telah mereka tuai.


Tentu ini lebih pahit daripada tidak menuai, meskipun tidak menuai juga pahit. Kepahitan ini adalah konsekuensi dari pilihan kehidupan mereka yaitu menjauh dari sumber berkat yaitu Tuhan sendiri.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Perbuatan-perbuatan dosa kita merupakan kejahatan di mata Tuhan dan semuanya itu pada akhirnya membuat sia-sia berkat yang Tuhan sediakan bagi kita.


Hakim-hakim 6:3-6


3 Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka;


4 berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apa pun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledai pun tidak.


5 Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya,


6 sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.


Bayangkan orang Israel menuai tapi pada akhirnya orang Israel itu menjadi sangat melarat. Bagaimana mungkin mereka itu menuai, tapi pada akhirnya mereka itu melarat.


Hal tersebut karena mereka melakukan kejahatan di mata Tuhan sehingga berkat yang Tuhan berikan kepada mereka menjadi sia-sia.


Apa yang dikisahkan di sini adalah sebuah tindakan fisik dari bangsa Midian yang menghabisi seluruh hasil bumi termasuk ternak orang Israel sampai melarat.


Tetapi semua itu diizinkan Tuhan supaya orang Israel tahu bahwa Tuhanlah yang memberikan berkat, dan berkat itu harusnya dipakai sesuai dengan maksud Sang Pemberi yaitu Tuhan sendiri.


Jikalau tidak, maka berkat itu tidak berguna dan tidak dapat dinikmati.


Sebagai orang percaya, Tuhan sangat senang memberkati hidup kita. Tuhan memberi dengan murah hati dan berkelimpahan.


Dia bisa memberi apa yang tidak kita minta. Bahkan seringkali kita lupa minta tapi Dia tidak lupa memberi.


Pertanyaannya adalah bagaimana respons kita pada berkat yang Tuhan berikan atau lebih tepatnya bagaimana sikap kita kepada Tuhan, Apakah kita menjadi orang yang membalas kebaikan Tuhan dengan kejahatan?


Ketika kita menyalahgunakannya, maka berkat itu bisa menjadi kebinasaan dalam hidup kita.


Ada banyak berkat yang Tuhan berikan kepada kita di antaranya uang, makanan, kesenangan hidup dan lain sebagainya.


Ingatlah ketika kita tidak memperlakukan berkat Tuhan sebagaimana yang Tuhan maksudkan bagi kemuliaan-Nya, maka berkat itu akan membawa kesusahan dalam hidup.


Mari kita mensyukuri kebaikan Tuhan dalam berkat-berkat-Nya dengan memakai berkat itu sebagaimana maksud Tuhan, agar kita boleh hidup dan hidup itu memuliakan nama Tuhan.


2. Ketika kita hidup di dalam dosa, maka kita itu bagaikan domba yang sesat, mengambil jalan kita sendiri, kita tidak mengikuti Gembala, sehingga kita ini hidup tanpa perlindungan dari ancaman bahaya.


Hakim-hakim 6:8-10


8 maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan.


9 Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu.


10 Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu."


Ketika Allah menasehati orang Israel yang hidup dalam kejahatan atau dalam dosa dengan menyembah ilah-ilah orang Amori, maka Tuhan mengingatkan mereka bahwa Tuhanlah yang telah menebus mereka membawa mereka keluar dari tanah perbudakan di Mesir.


Bukan hanya membawa keluar dari tanah perbudakan, Tuhan menyediakan tempat yang baik bagi mereka.


Tempat itu bukan tempat yang kosong tapi sudah ada penduduknya, tetapi Tuhan berkenan memberikan tempat itu kepada umat pilihan-Nya.


Kalau tempat itu kosong ketika umat Tuhan datang, mereka harus berjerih lelah untuk menggemburkan tanah membuat lapang tempat di mana mereka harus tinggal.


Tetapi karena di sana sudah ada penduduk, maka orang Israel tinggal masuk ke dalamnya supaya mereka bisa hidup dengan baik.


Tetapi orang Israel bukannya hidup mensyukuri kebaikan Tuhan, tetapi mereka menyembah ilah-ilah Amori yang tidak pernah berbuat apapun kepada mereka.


Mereka bagaikan domba yang sesat yang tidak lagi mau ikut Gembala-nya, padahal Gembala-nya membawa mereka ke padang rumput yang hijau.


Gembalanya membawa mereka ke air yang tenang dan memimpin mereka di jalan kebenaran. Mereka tidak kekurangan apapun karena Tuhan adalah Gembala mereka.


Bagaimana dengan kita? Jika kita merenungkan firman Tuhan hari ini, Tuhan juga berbicara kepada kita bahwa, engkau telah Kutebus dari hidup yang lama yang dikuasai dosa, yang dikuasai maut, Aku menebus engkau dengan darah-Ku yang mahal.


Aku memberikan kamu hidup yang kekal, bukan moga-moga hidup yang kekal Kuberikan kepadamu.


Dulu kamu adalah orang yang dimurkai Allah tetapi Aku mengangkat engkau menjadi anak-anak-Ku dan Aku memberkati engkau dengan kelimpahan berkat yang tidak dapat diberikan oleh dunia ini.


Tetapi Tuhan katakan jangan berbuat dosa lagi, jangan engkau melenceng ke kiri dan ke kanan.


Tetapi engkau ikutlah Gembala yang baik. Gembala yang baik menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, Dia adalah Yesus Kristus.


Bagaimana respon Anda?


Ketika kita hidup semau kita sendiri dan hidup dalam dosa yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan, kita harus ingat firman Tuhan berkata, “Kamu itu bagaikan domba yang sesat yang mengambil jalannya sendiri”


Kita tahu sebuah gambaran yang sangat mengerikan ketika domba itu tersesat, dia menjadi tanpa perlindungan dari ancaman bahaya.


Panggilan Tuhan atau panggilan Gembala kita, “Mari datang kepada-Ku” adalah panggilan kasih karena Dia tahu tanpa Gembala yang baik kita tidak ada perlindungan dalam hidup ini. Ancaman bahaya siap menghadang dan kita tidak berdaya.


Mari kita dengarkan panggilan Gembala kita yaitu Tuhan kita Yesus Kristus. Dia membuktikan bahwa Dia mengasihi kita, Dia menanggung dosa kita di atas kayu salib dan Dia bangkit pada hari ketiga memberikan kita hidup.


Mari jangan menjadi domba yang sesat, tetapi menjadi domba yang menurut kepada Penebus kita yaitu Tuhan kita Yesus Kristus.


Doakan dan renungkan


* Ada banyak berkat yang Tuhan berikan kepada kita, di antaranya: uang, makanan, kesenangan hidup dan lain sebagainya.


* Tapi perbuatan-perbuatan dosa kita merupakan kejahatan di mata Tuhan yang pada akhirnya membuat sia-sia berkat yang Tuhan sediakan.


Besarnya berkat vs Kesia-siaan.