Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 17 Juli 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Hakim-hakim 3:7-11

Otniel


Salah satu ciri manusia hidup saat ini adalah manusia yang gelisah, karena dunia selalu membuat kegelisahan dalam diri manusia.


Hanya Tuhan, yang sanggup selalu memberikan ketenangan dan kepuasan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.


Pernahkah kita merasa tidak tenang dalam kehidupan kita? Ada banyak penyebab. Pertama, ada permasalahan yang menggelisahkan diri kita.


Kedua, ada keinginan-keinginan di dalam diri yang lahir dari kedagingan kita, sehingga membuat kita tidak tenang.


Ketiga, ada permasalahan dalam kesehatan fisik. Mungkin masih ada masalah lain yang tidak dapat diungkapkan.


Kunci untuk lepas dari ketidaktenangan hidup adalah hidup dekat dan bersandar serta percaya kepada Tuhan Yesus. Segala sesuatu ada di dalam tangan Dia, Dia tidak pernah meninggalkan kita.


Itu adalah kunci agar kita lepas dari jeratan kedagingan yang dapat menyeret kita kepada masalah-masalah yang semakin rumit.


Hakim-hakim 3:7-11


7 Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.


8 Lalu bangkitlah murka TUHAN terhadap orang Israel, sehingga Ia menjual mereka kepada Kusyan-Risyataim, raja Aram-Mesopotamia dan orang Israel menjadi takluk kepada Kusyan-Risyataim delapan tahun lamanya.


9 Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan seorang penyelamat bagi orang Israel, yakni Otniel, anak Kenas adik Kaleb.


10 Roh TUHAN menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram, ke dalam tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim.


11 Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya. Kemudian matilah Otniel anak Kenas.


Sebagai umat Tuhan, kehidupan orang Israel tidak konsisten di dalam mengikut Tuhan. Mereka mengikuti kebiasaan-kebiasaan suku bangsa lain baik dalam peribadahan, maupun dalam kehidupan sehari-hari.


Firman Tuhan memperingatkan kita untuk tetap hidup setia mengikuti Tuhan Yesus walaupun kita hidup bersama-sama dengan orang yang mempunyai latar belakang berbeda dan belum percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.


Pepatah mengatakan, “Rumput tetangga lebih hijau”. Bagi orang percaya, hal ini dapat menjadi jerat dalam kehidupan sehari-hari.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Ketika kita hidup menurut hawa nafsu kita, sesungguhnya kita sedang hidup melupakan Tuhan.


Hakim-hakim 3:7


7 Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.


Alkitab mengatakan bahwa orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada para Baal dan para Asyera. Mereka melupakan Tuhan Allah mereka.


Apakah bangsa Israel tidak ingat kepada Tuhan Allah mereka? Mereka ingat, tetapi mereka melupakan seluruh kebaikan Tuhan, yang sudah dilakukan bagi mereka.


Mereka melupakan bahwa Tuhan sudah memberkati hidup mereka.


Dengan melakukan apa yang jahat dengan beribadah kepada para Baal dan para Asyera, orang Israel menjadi umat Tuhan yang tidak tahu diri dan tidak tahu berterimakasih.


Mereka menjadi umat Tuhan bukan tanpa pertolongan dan penyelamatan dari Tuhan, tetapi Tuhan sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan ajaib dalam kehidupan mereka.


Namun, mereka melupakan Tuhan ketika berbuat jahat dan menyembah para Baal serta Asyera.


Ketika kita hidup di dalam hawa nafsu dan tidak setia kepada Tuhan, itu berarti kita telah melupakan Tuhan kita, Yesus Kristus. Apakah sebenarnya kita lupa? Sebenarnya tidak.


Mungkin kita masih ke gereja, melayani, memiliki identitas Kristen di KTP, dan membaca Alkitab. Ketika kita hidup dalam dosa hawa nafsu, dan tidak setia, kita sedang melupakan Tuhan Allah kita.


Kita lupa sudah ditebus dengan darah yang mahal, diberkati oleh Tuhan, diangkat menjadi anak-anakNya, dan menjadi warga negara surga karena Kristus.


Melupakan Tuhan sama dengan mendukakan hati Roh Kudus dan menyakiti hati Tuhan.


Tidak setia kepada Tuhan dan hidup di dalam hawa nafsu kita, berarti secara serius kita telah menyakiti hati Tuhan, yang telah mengasihi kita.


Mari kita tinggalkan kehidupan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, karena kita ingin menyenangkan hati Dia.


2. Damai sejahtera yang sesungguhnya di dalam kehidupan kita itu hanya ada di dalam Tuhan Yesus.


Hakim-hakim 3:10-11


10 Roh TUHAN menghinggapi dia dan ia menghakimi orang Israel. Ia maju berperang, lalu TUHAN menyerahkan Kusyan-Risyataim, raja Aram, ke dalam tangannya, sehingga ia mengalahkan Kusyan-Risyataim.


11 Lalu amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya. Kemudian matilah Otniel anak Kenas.


Tuhan berbelas kasihan terhadap umat-Nya yang berada dalam naungan penjajahan bangsa lain. Tuhan membangkitkan hakim-hakim. Salah satunya adalah Otniel, anak Kenas.


Melalui hakim ini, Tuhan membebaskan bangsa Israel dari tangan Kusyan-Risyataim, raja Aram. Selama 40 tahun Otniel hidup, maka negeri itu aman.


Hal ini merupakan sebuah gambaran akan hal yang sesungguhnya Allah sediakan, yaitu Yesus Kristus. Dialah penyelamat, pembebas dan penebus. Di dalam Dia, kita memiliki damai sejahtera.


Keselamatan kita aman di dalam tangan Dia. Dia yang menjamin dan siapapun tidak dapat merebut kita dari tangan Dia. Yesus berkata, “…karena Bapa-Ku lebih besar dari segala sesuatu…”


Tuhan Yesus berkata bahwa damai sejahtera yang Dia berikan kepada kita, tidak dapat diberikan oleh dunia.


Ketika kita ingin memiliki rasa aman yang sesungguhnya, rasa aman itu tidak pernah didapat dari dunia ini.


Rasa aman dan damai sejahtera yang sesungguhnya hanya diberikan oleh Tuhan kita, Yesus Kristus.


Dia adalah Batu Karang dalam hidup kita. Saat badai dan gelombang datang, Batu Karang itu akan tetap kokoh. Jika kita bersandar kepada batu karang itu, maka damai sejahtera akan kita alami.


Tidak ada satu peristiwa di dalam dunia ini dan kehidupan kita, yang terjadi tanpa seizin Dia. Kita adalah milik-Nya.


Jangan pernah mengganti damai sejahtera kita dengan yang lain, karena damai sejahtera sesungguhnya hanya ada di dalam Yesus Kristus.


Mari kita dekat dengan Dia, senantiasa ikut, taat dan hidup bagi Dia.


Dunia senantiasa mau menggoncang kita, namun Yesus Kristus senantiasa meneguhkan hidup kita karena DIa adalah Batu Karang sesungguhnya.


Doakan dan renungkan


* Orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, mereka melupakan TUHAN, Allah mereka, dan beribadah kepada para Baal dan para Asyera.


* Demikian pula dengan kita. Jika kita hidup dalam hawa nafsu sesungguhnya kita sedang melupakan Tuhan. Walau tampaknya kita masih ke gereja, melayani, dan membaca Alkitab.


Mari Hidup Bagi Tuhan