Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 14 Juli 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Hakim-hakim 1:21-2:5

Keadaan orang Israel setelah Yosua mati; Malaikat TUHAN di Bokhim


Salah satu kebiasaan buruk dalam hidup kita adalah semangat menunda-nunda. Salah satu yang seringkali kita tunda adalah menunda untuk mentaati Tuhan.


Pernahkah Anda mendengar jawaban dari pertanyaan, apakah sudah selesai pekerjaannya? Dan jawaban nya adalah sudah, tetapi masih ada sedikit lagi.


Menurut Anda apakah ia sudah menyelesaikan pekerjaannya? Tentu belum sama sekali karena masih ada sedikit lagi.


Meskipun sedikit lagi, tetapi jika tidak dikerjakan maka pekerjaan itu tidak pernah selesai.


Dari sini kita belajar bahwa kita tidak boleh menganggap remeh yang namanya “sedikit lagi.”


Seperti seseorang ketika mau berangkat ke gereja dan ditanya apakah sudah berangkat? Jawabannya sebentar lagi. Sebentar lagi sama dengan belum berangkat.


Atau ketika ditanya apakah sudah membaca firman Tuhan? Jawabannya, hari ini saya hampir akan membaca firman Tuhan. Hampir akan membaca firman Tuhan artinya belum membaca firman Tuhan.


Atau pertanyaan seperti ini: Apakah kamu sudah menghentikan kebiasaan merokok? Jawabannya sudah, tinggal sedikit lagi. Apakah dia sudah menghentikannya? Belum sama sekali.


Hal itu mirip dengan pertanyaan,”Apakah gelas itu sudah bersih dari racun?” Jawabannya,”Sudah, hanya tinggal sedikit lagi.”


Sedikit lagi atau sebentar lagi atau hampir adalah kata-kata yang hanya enak untuk didengar, tetapi dapat berbahaya bagi setiap kita.

Hakim-hakim 1:21-2:5


21 Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dihalau oleh bani Benyamin, jadi orang Yebus itu masih diam bersama-sama dengan bani Benyamin di Yerusalem sampai sekarang.


22 Keturunan Yusuf juga maju menyerang Betel, dan TUHAN menyertai mereka.


23 Keturunan Yusuf menyuruh orang mengintai Betel itu — nama kota itu dahulu adalah Lus.


24 Ketika pengintai-pengintai itu melihat seorang keluar dari kota itu, maka berkatalah mereka kepadanya: "Tolong tunjukkan bagaimana kami dapat memasuki kota ini, maka kami akan memperlakukan engkau sebagai sahabat."


25 Lalu ditunjukkannyalah kepada mereka bagaimana mereka dapat memasuki kota itu, dan mereka memukul kota itu dengan mata pedang, tetapi orang itu dengan seluruh kaumnya dibiarkan mereka pergi.


26 Orang itu pergi ke negeri orang Het dan mendirikan di sana sebuah kota yang dinamainya Lus. Demikianlah nama kota itu sampai sekarang.


27 Suku Manasye tidak menghalau penduduk Bet-Sean dan penduduk segala anak kotanya, penduduk Taanakh dengan segala anak kotanya, penduduk Dor dengan segala anak kotanya, penduduk Yibleam dengan segala anak kotanya, dan penduduk Megido dengan segala anak kotanya, sebab orang Kanaan itu berkeras untuk tetap diam di negeri itu.


28 Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali.


29 Suku Efraim pun tidak menghalau orang Kanaan yang diam di Gezer, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka di Gezer.


30 Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk Nahalol, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka, walaupun sebagai orang rodi.


31 Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako, penduduk Sidon serta Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob,


32 sehingga orang Asyer itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu, sebab orang-orang itu tidak dihalaunya.


33 Suku Naftali tidak menghalau penduduk Bet-Semes dan penduduk Bet-Anat, sehingga mereka diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu; tetapi penduduk Bet-Semes dan Bet-Anat itu menjadi orang rodi bagi mereka.


34 Orang Amori mendesak bani Dan ke sebelah pegunungan dan tidak membiarkan mereka turun ke lembah,


35 dan orang Amori itu berkeras untuk tetap diam di Har-Heres, di Ayalon dan di Saalbim, walaupun mereka mendapat tekanan berat dari keturunan Yusuf, sebab mereka menjadi orang rodi.


36 Daerah orang Amori itu mulai dari pendakian Akrabim, dari Sela, terus ke atas.


1 Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya,


2 tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian?


3 Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat bagimu."


4 Setelah Malaikat TUHAN mengucapkan firman itu kepada seluruh Israel, menangislah bangsa itu dengan keras.


5 Maka tempat itu dinamai Bokhim. Lalu mereka mempersembahkan korban di sana kepada TUHAN.


Sekarang orang Israel akan menduduki kota-kota yang merupakan bagian suku masing-masing. Untuk menduduki kota tersebut mereka harus mengalahkan suku bangsa yang ada di dalam kota tersebut.


Seharusnya orang Israel tidak tinggal bersama suku bangsa yang lain itu, namun yang kita baca dari firman Tuhan, orang Israel membiarkan suku bangsa itu tinggal bersama-sama dan tidak menghalau mereka.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Jangan pernah menyisakan sedikit pun kebiasaan berdosa, seberapa pun kebiasaan tersebut seakan-akan memberikan keuntungan bagi kita.


Hakim-hakim 1:28


Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali.


Tuhan menjanjikan tanah perjanjian kepada umat Tuhan bangsa Israel dan saat itu mereka sudah masuk ke tanah perjanjian.


Hanya kota-kota tertentu belum diduduki mereka, karena masih ada suku bangsa asli yang tinggal di sana dengan kebiasaan dalam peribadatan dan kehidupan mereka.


Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk menghalau seluruh suku hangsa itu, sehingga umat Tuhan tidak tinggal dengan suku bangsa lain.


Karena suku bangsa lain dapat mempengaruhi kehidupan, baik ibadah maupun kebiasaan dari umat Tuhan.


Tetapi bangsa Israel yakni dari suku-suku bangsa Israel tidak melakukan seperti yang Tuhan mau, mereka hanya menduduki kota dan membiarkan suku bangsa lain tinggal bersama-sama dengan mereka.


Bagian ini mengisahkan bahwa mereka merasa kehadiran suku bangsa lain cukup menguntungkan, karena suku bangsa lain itu, setelah dikalahkan mereka, bisa menjadi pekerja bagi umat Tuhan atau disebut dengan orang rodi atau budak.


Kalau kita membaca kisah Alkitab selanjutnya, ternyata memang suku-suku bangsa lain yang tinggal bersama-sama dengan orang Israel itu, telah menjadi duri dalam daging atau menjadi suatu kesulitan bagi bangsa Israel.


Ini sebuah pelajaran bagi kita sebagai orang percaya yang pasti mempunyai kebiasaan-kebiasaan lama yang sifatnya kedagingan, meskipun sekarang kita sudah menjadi manusia baru.


Kita jangan sekali-sekali memelihara hal tersebut atau kita membiarkannya atau menyisakannya. Walaupun kita berpikir itu hanya sedikit, tetapi hal itu dapat menjadi duri dalam daging dalam hidup kita.


Meskipun mungkin hari ini kita merasa kebiasaan itu seperti menyenangkan atau membuat kita nyaman atau menguntungkan, tetapi kita baca hal-hal yang seperti itu akan menjadi duri dalam daging dalam hidup kita.


Apapun yang menjadi hal yang baik dalam hidup kita, bisa dirusak oleh kedagingan yang sedikit tersebut.


Oleh karena itu jangan kita kompromi atau menyisakannya, kita tinggalkan kebiasaan manusia lama dan kita kenakan manusia baru yang memperkenankan hati Tuhan.


2. Hendaklah kita hidup hanya mengabdikan diri kepada Tuhan, sebab Tuhan telah menebus kita dengan darah yang mahal dan kita telah menjadi milik-Nya.


Hakim-hakim 2:1-3


1 Lalu Malaikat TUHAN pergi dari Gilgal ke Bokhim dan berfirman: "Telah Kutuntun kamu keluar dari Mesir dan Kubawa ke negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangmu, dan Aku telah berfirman: Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu untuk selama-lamanya,


2 tetapi janganlah kamu mengikat perjanjian dengan penduduk negeri ini; mezbah mereka haruslah kamu robohkan. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku. Mengapa kamu perbuat demikian?


3 Lagi Aku telah berfirman: Aku tidak akan menghalau orang-orang itu dari depanmu, tetapi mereka akan menjadi musuhmu dan segala allah mereka akan menjadi jerat bagimu."


Ketika Tuhan memberikan nasihat kepada umatNya, maka Tuhan mengingatkan apa yang pernah Tuhan lakukan bagi umatNya.


Mereka menjadi umat Tuhan bukan karena mereka baik, mereka bisa atau mampu, tetapi itu berkat anugerah Tuhan.


Tuhan yang membebaskan dan membuat mereka keluar dari tanah Mesir.


Mereka yang tadinya bangsa budak lalu menjadi orang merdeka, bukan hanya orang merdeka, mereka di diberikan tanah, yaitu tanah yang subur dan baik, mereka menjadi umat Tuhan yang diberkati Tuhan.


Tetapi mereka menjadi umat Tuhan yang tidak setia, mereka membuat perjanjian dengan suku bangsa lain. Bukan saja perjanjian, mereka juga akhirnya menyembah ilah-ilah bangsa lain dan mereka tidak setia kepada Tuhan.


Padahal keberadaan mereka berkat pertolongan dan anugerah Tuhan, mereka adalah umat Tuhan yang

ditebus di dalam anugerah Tuhan.


Hari ini kita sebagai orang percaya, mengapa kita hanya mengabdi kepada Tuhan kita Yesus Kristus dan tidak kepada yang lain? Karena kita sudah ditebus dengan harga yang mahal yaitu dengan darah Yesus Kristus.


Dia membayar dengan begitu mahal, sehingga kita boleh menjadi umat-Nya. Kita boleh menjadi orang-orang yang ditebus dan diselamatkan serta kita boleh menjadi anak-anak Tuhan dan telah dimerdekakan dari perbudakan dosa dan maut.


Di situlah mengapa kita sebagai orang percaya mengabdikan seluruh hidup kita hanya kepada Tuhan.


Sehingga firman Tuhan berkata, “Apapun yang kau lakukan, lakukanlah seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia.”


Itu artinya hidup kita mengabdi kepada Tuhan, baik di dalam pekerjaan pelayanan Tuhan, baik dalam pekerjaan sehari-hari, rumah tangga, pergaulan dan dalam hobi kita.


Apapun yang kita kerjakan, biarlah itu di dalam konteks kita ingin menyenangkan hati Tuhan, karena memang kita telah ditebus dan sekarang kita sudah menjadi milik Tuhan.


Sepatutnyalah sebagai milik yang telah ditebus kita menyenangkan hati Tuhan yang telah mengasihi kita.


Doakan dan renungkan


* Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan menjadi pekerja rodi dan tidak menghalau mereka.


*Ketidaktaatan bangsa Israel membuat mereka memiliki “musuh dalam selimut” dan segala allah orang Kanaan akan menjadi jerat bagi mereka.


Dosa “kecil” berdampak fatal