Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Minggu, 07 Juli 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


2 Timotius 3:1-9

Keadaan manusia pada akhir zaman


Sebagai orang percaya, Tuhan tidak menghendaki kita menjadi serupa dengan dunia ini tetapi kita semakin hari diperbaharui oleh firman Allah dan Roh Kudus, supaya kita menjadi serupa dengan

Kristus.


Tantangan pelayanan kita salah satunya berakar pada kondisi manusia yang kita layani. Akar masalah manusia dalam segala masa adalah sama, yaitu kuasa dosa dan kuasa maut.


Namun ekspresinya dari masa ke masa bisa saja berbeda-beda dan kita menyaksikan bagaimana manusia mengekspresikan akan naturnya sampai pada hal-hal yang tidak rasional bagi kita. Bahkan kita dapat mengklasifikasikannya sebagai tidak berperasaan atau tidak ada kepekaan.


Namun kondisi yang seperti ini memberikan kepada kita indikasi yang semakin kuat bahwa manusia itu butuh Kristus dalam hidup mereka.


Oleh karena itu kita sebagai orang percaya harus tetap belajar mengasihi mereka apapun sikap mereka. Belajar mengenal zaman ini agar kita peka akan pimpinan Tuhan bagaimana kita melayani zaman ini.


2 Timotius 3:1-9


1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.


2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,


3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,


4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.


5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!


6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,


7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.


8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.


9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.


Rasul Paulus sedang memberikan karakteristik akan manusia zaman akhir, di mana kita hari ini sedang berada di zaman itu yaitu zaman yang tidak mudah.


Apa yang rasul Paulus uraikan tidak bermaksud agar kita menyerah atau kita tidak memiliki harapan, namun justru kita sebagai orang percaya perlu menampakkan perbedaan sebagai anak-anak terang dan kita boleh menjadi saksi Kristus di zaman ini.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:

1.
Ada cinta yang bersifat merusak kehidupan manusia.


2 Timotius 3:2-4


2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,


3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,


4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.


Rasul Paulus berbicara tentang karakteristik manusia di zaman akhir dan salah satu karakteristiknya adalah terkait dengan cinta.


Salah di dalam mencintai itu sifatnya sangat merusak dan sangat berbahaya. Orang zaman akhir memiliki ciri-ciri cinta yang merusak.


Di sini rasul Paulus menyampaikan bahwa manusia akan mencintai dirinya sendiri. Ini yang disebut dengan egois yaitu segala-gala buat diri sendiri dan rela melakukan apa saja demi keuntungan diri sendiri.


Bukan saja mencintai diri sendiri, firman Allah berkata menjadi hamba uang atau mencintai uang juga sama.


Uang tidak ada masalah, tetapi ketika seorang mencintai uang dia bisa menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, bahkan dia rela mengorbankan orang lain demi mendapatkan uang.


Bukan saja mencintai uang, orang zaman akhir ini lebih menuruti atau mencintai hawa nafsu atau bahasa lain adalah hedonisme. Bukankah ini yang kita saksikan?


Mereka berfalsafah hidup ini hanya sekali mari kita bersenang-senang dan melakukan apa yang disukai, meskipun yang disuka adalah pelampiasan hawa nafsu dosa. Hal inilah yang terjadi di zaman ini.


Rasul Paulus bukan hanya berbicara tentang mencintai hal-hal yang tidak baik, tapi juga berbicara bahwa mereka itu tidak tahu mengasihi.


Tidak tahu mengasihi di sini artinya tidak peduli dengan keluarga, itu ciri-ciri zaman akhir.


Rasul Paulus berbicara tidak suka yang baik atau tidak mencintai yang baik, tapi suka dengan kejahatan, suka dengan kekerasan dan pada akarnya adalah mereka tidak menuruti Allah atau tidak mencintai Allah. Inilah ciri-ciri zaman akhir.


Sebagai orang percaya apa yang Anda cintai dalam hidup ini? Alkitab memberitahukan kepada kita, bukan kita terlebih dahulu mengasihi Tuhan, tetapi Tuhan terlebih dahulu mengasihi kita.


Jikalau Allah begitu mengasihi kita maka patutlah kita mengasihi Dia dan mengasihi sesama kita. Jikalau Kristus rela berkorban bagi kita patutlah kita berkorban bagi orang lain.


Kasih Allah itu adalah kasih yang memberikan kehidupan. Tetapi salah di dalam mencintai membawa kebinasaan. Mari kita hidup di dalam kasih Allah.


2. Ada orang yang selalu belajar, namun tidak dapat mengenal kebenaran.


2 Timotius 3:6-9


6 Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,


7 yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.


8 Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran. Akal mereka bobrok dan iman mereka tidak tahan uji.


9 Tetapi sudah pasti mereka tidak akan lebih maju, karena seperti dalam hal Yanes dan Yambres, kebodohan mereka pun akan nyata bagi semua orang.


Nasihat rasul Paulus di sini bukan berbicara kepada orang-orang yang mungkin dianggap orang jahat, tetapi ada orang-orang yang kelihatan beribadah kepada Tuhan, namun hidupnya berbeda dari kenyataan.


Dengan mereka beribadah kepada Tuhan mungkin kelihatan mereka adalah orang yang mau belajar.


Mereka mendengar khotbah tetapi dalam kehidupan mereka, mereka lebih mengejar hawa nafsu daripada memperkenankan Tuhan dan mereka lebih mau menyenangkan diri sendiri.


Di situ rasul Paulus berkata, walaupun selalu diajar tapi tidak pernah dapat mengenal kebenaran. Mengapa? Karena sebetulnya mereka itu menentang kebenaran meskipun mereka sering mendengar

kebenaran.


Sering mendengar kebenaran tetapi hati menentang kebenaran dan hidup semaunya, maka tidak akan pernah bertumbuh.


Sebagai orang percaya apakah kita adalah orang-orang yang hanya senang mendengar, tapi tidak pernah mau melakukan? Kita lebih senang berpikir tentang kebenaran tetapi kita tidak pernah memikirkan untuk melakukannya.


Mengenal kebenaran artinya mendengar firman Tuhan dan kita belajar. Kita percaya serta melakukannya dan rela bayar harga untuk hidup sesuai firman Tuhan.


Apa yang kita dengar tetapi tidak dilakukan, maka kita tidak pernah mengenal kebenaran.


Janganlah kita mengikuti semangat dunia yang hanya sekedar mau tahu, hanya sekedar untuk menyenangkan telinga, tetapi kita harus kembali kepada fondasi yang sebenarnya yaitu orang yang mengasihi Tuhan maka akan melakukan firman Tuhan.


Doakan dan renungkan


* Sama seperti Yanes dan Yambres menentang Musa, demikian juga mereka menentang kebenaran, yang walaupun selalu ingin diajar, namun tidak pernah dapat mengenal kebenaran.


* Jika kita sering mendengar kebenaran tetapi hati menentang kebenaran dan hidup semau kita, maka kita tidak akan pernah bertumbuh.


Pendengar sia-sia