Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Sabtu, 19 Juni 2021

Tuhan adalah Gembalaku

Tuhan Adalah Gembalaku
RENUNGAN HARIAN
GKY MANGGA BESAR
Sabtu, 19 Juni 2021

Keluaran 4 : 18 - 31
Musa Kembali ke Mesir

Dunia tidak selalu sama.
Dia selalu berubah dalam hidup kita.
Tetapi kita bersyukur karena
kita mengenal Tuhan Yesus
yang tidak berubah
dan selalu setia di dalam
kehidupan kita.

Kata ‘kendali’ merupakan hal
yang penting dalam kehidupan kita.
Di dunia ini,
ketika kita bicara tentang kendali
maka kita seringkali mengaitkan
hal ini dengan kekuasaan.

Ada 2 ekstrem terkait
dengan kata kendali ini :
1. Orang yang berambisi
untuk memegang kendali
2. Orang yang begitu minder
karena dia merasa tidak pernah
dapat memegang kendali.

Dua ekstrem ini bisa terjadi
pada kita sebagai orang percaya
di dalam melayani Tuhan.
Ada yang mau memegang kendali,
dan ada yang merasa tidak mampu
memegang kendali sehingga minder.

Bagaimanakah sebenarnya
kita harus hidup bagi Tuhan?

Keluaran 4 : 18 – 31

18) Lalu Musa kembali kepada
mertuanya Yitro serta
berkata kepadanya:
"Izinkanlah kiranya aku kembali
kepada saudara-saudaraku,
yang ada di Mesir,
untuk melihat apakah
mereka masih hidup."
Yitro berkata kepada Musa:
"Pergilah dengan selamat."

19) Adapun TUHAN sudah berfirman
kepada Musa di Midian:
"Kembalilah ke Mesir,
sebab semua orang yang ingin
mencabut nyawamu telah mati."

20) Kemudian Musa mengajak
isteri dan anak-anaknya lelaki,
lalu menaikkan mereka
ke atas keledai dan ia kembali
ke tanah Mesir;
dan tongkat Allah itu
dipegangnya di tangannya.

21) Firman TUHAN kepada Musa:
"Pada waktu engkau hendak
kembali ini ke Mesir, ingatlah,
supaya segala mujizat yang
telah Kuserahkan ke dalam tanganmu,
kauperbuat di depan Firaun.
Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya,
sehingga ia tidak membiarkan
bangsa itu pergi.

22) Maka engkau harus
berkata kepada Firaun:
Beginilah firman TUHAN:
Israel ialah anak-Ku,
anak-Ku yang sulung;

23) sebab itu Aku berfirman kepadamu:
Biarkanlah anak-Ku itu pergi,
supaya ia beribadah kepada-Ku;
tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi,
maka Aku akan membunuh anakmu,
anakmu yang sulung."

24) Tetapi di tengah jalan,
di suatu tempat bermalam,
TUHAN bertemu dengan Musa
dan berikhtiar untuk membunuhnya.

25) Lalu Zipora mengambil pisau batu,
dipotongnya kulit khatan anaknya,
kemudian disentuhnya dengan kulit itu
kaki Musa sambil berkata:
"Sesungguhnya engkau
pengantin darah bagiku."

26) Lalu TUHAN membiarkan Musa.
"Pengantin darah,"
kata Zipora waktu itu,
karena mengingat sunat itu.

27) Berfirmanlah TUHAN
kepada Harun:
"Pergilah ke padang gurun
menjumpai Musa."
Ia pergi dan bertemu dengan dia
di gunung Allah, lalu menciumnya.

28) Kemudian Musa memberitahukan
kepada Harun segala firman TUHAN
yang disuruhkan-Nya kepadanya
untuk disampaikan dan
segala tanda mujizat
yang diperintahkan-Nya
kepadanya untuk dibuat.

29) Lalu pergilah Musa
beserta Harun dan
mereka mengumpulkan
semua tua-tua Israel.

30) Harun mengucapkan segala
firman yang telah diucapkan TUHAN
kepada Musa,
serta membuat di depan bangsa itu
tanda-tanda mujizat itu.

31) Lalu percayalah bangsa itu,
dan ketika mereka mendengar,
bahwa TUHAN telah mengindahkan
orang Israel dan telah
melihat kesengsaraan mereka,
maka berlututlah mereka
dan sujud menyembah.

Apa yang kita baca
dari Firman Tuhan sangatlah
menarik karena Tuhan yang
memerintahkan dan mengutus Musa
untuk kembali ke Mesir.
Tuhan memberitahukan dengan
jelas dan terang,
apa yang harus Musa lakukan
dan apa yang akan terjadi.

Pesan Firman Tuhan Pada Hari Ini

1. Tuhan yang memanggil kita
adalah Tuhan yang memegang
kendali di dalam pekerjaanNya.

Hal ini bisa kita dapatkan
di dalamKeluaran 4 : 17
Dan bawalah tongkat ini
di tanganmu, yang harus
kaupakai untuk membuat
tanda-tanda mujizat."

Tuhan begitu jelas bahwa
Musa harus memakai tongkat itu.
Begitulah cara Tuhan
memimpin Musa.

Kemudian di dalam
Keluaran 4 : 21dikatakan :

Firman TUHAN kepada Musa:
"Pada waktu engkau hendak
kembali ini ke Mesir, ingatlah,
supaya segala mujizat yang
telah Kuserahkan ke dalam tanganmu,
kauperbuat di depan Firaun.
Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya,
sehingga ia tidak membiarkan
bangsa itu pergi.

Kita melihat bagaimana Tuhan
mengendalikan segala sesuatu,
maka Tuhan berkata
dalamKeluaran 4 : 23

Sebab itu Aku berfirman
kepadamu:
Biarkanlah anak-Ku itu pergi,
supaya ia beribadah kepada-Ku;
tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi,
maka Aku akan membunuh anakmu,
anakmu yang sulung."

Tuhan mengutus Musa
untuk menghadap Firaun,
apakah Musa yang
mengendalikan situasi ini?
Tidak,
yang mengendalikan segala sesuatu
adalah Tuhan dan yang diperlukan
dari Musa adalah Musa melakukan
seperti apa yang Tuhan minta kepadanya.

Seringkali dalam hidup kita,
kita menjadi kuatir dan takut.
Mengapa kekuatiran
dan ketakutan itu muncul
di dalam hidup kita?
Karena kita selalu berpikir bahwa
kitalah yang memegang kendali,
padahal kita tidak mampu
memegang kendali itu.

Karena kekuatan di luar
lebih besar dari kekuatan kita
untuk memegang kendali.
Sehingga seakan-akan kita
dikendalikan oleh segala sesuatu
yang ada di dunia ini.

Namun Firman Tuhan
memberitahukan kepada kita,
ketika Tuhan memakai kita,
itulah kehidupan kita.

Sesungguhnya Tuhanlah yang
memegang kendali segala sesuatu,
bahkan ketika kita menemui kesulitan,
tantangan sebagaimana Musa
menghadapi kesulitan dengan Firaun,
itupun dalam kendali Tuhan,
tidak ada yang di luar kendali Tuhan.

Oleh karena itu,
sebagaimana Musa tidak perlu takut,
demikian juga kita tidak perlu takut.
Karena dalam kehidupan kita,
dunia ini ada di dalam kendali Tuhan.

2. Tuhan yang memanggil kita
adalah Tuhan yang menghendaki
kita taat kepada Tuhan.

Ketika Tuhan mengutus Musa,
tidak berarti Musa boleh
berbuat apa saja.
Tuhanpun meminta dan
menuntut Musa untuk
taat sepenuhnya kepada Tuhan.

Hal ini bisa kita temukan
dalamKeluaran 4 : 24 - 26

24) Tetapi di tengah jalan,
di suatu tempat bermalam,
TUHAN bertemu dengan Musa
dan berikhtiar untuk membunuhnya.

25) Lalu Zipora mengambil pisau batu,
dipotongnya kulit khatan anaknya,
kemudian disentuhnya dengan kulit itu
kaki Musa sambil berkata:
"Sesungguhnya engkau
pengantin darah bagiku."

26) Lalu TUHAN membiarkan Musa.
"Pengantin darah,"
kata Zipora waktu itu,
karena mengingat sunat itu.

Kita tidak tahu mengapa Musa
tidak menyunatkan anaknya,
namun kemungkinan di tengah-
tengah kesibukannya,
mungkin dia lupa.

Atau mungkin dia menganggap remeh
sunat bagi anaknya sedangkan
sunat itu adalah tanda
perjanjian Tuhan kepada
umat Tuhan yang diadakan
dengan Abraham.

Perhatikan,
bukan Musa yang belum disunat,
tetapi anaknya.
Dan Tuhan menuntut Musa
untuk taat sepenuhnya kepada Tuhan,
tidak boleh ada kekurangan
sedikitpun dari ketaatannya.

Ketaatan adalah sesuatu
yang berharga di mata Tuhan.
Ketaatan menunjukkan bahwa
kita menghormati Tuhan sebagai Tuhan.

Jikalau Tuhan alam semesta
berfirman kepada kita,
menyatakan kehendakNya kepada kita,
menyatakan perintahNya,
tetapi kita sebagai ciptaanNya
dan tebusanNya malah
tidak taat kepadaNya,
bagaimana orang seperti kita
bisa disebut sebagai orang
yang takut akan Tuhan?

Bagaimana orang seperti kita
bisa disebut sebagai orang
yang menghormati Tuhan?

Dan bagaimana orang seperti ini
bisa dipakai oleh Tuhan?

Ketika kita mau dipakai oleh Tuhan,
maka kita harus memiliki ketaatan 100%
kepada Tuhan sehingga Tuhan
dengan keleluasaanNya,
dengan kemurahanNya,
dengan anugrahNya memakai
hidup kita dengan luar biasa.
Karena Tuhan memang ingin
menyatakan kemuliaanNya.

3. Tuhan yang memanggil kita
juga adalah Tuhan yang berkerja
untuk memanggil yang lain.

Perhatikan diKeluaran 4 : 27

Berfirmanlah TUHAN kepada Harun:
"Pergilah ke padang gurun
menjumpai Musa."
Ia pergi dan bertemu dengan dia
di gunung Allah, lalu menciumnya.

Yang memanggil Harun
bukanlah Musa.
Yang menunjuk Harun
juga bukan Musa.
Justru Allah yang menunjuk Harun
dan Allah juga yang memanggil
Harun bekerja di dalam hidupnya,
sehingga Harun memiliki kerinduan
dan kerelaan untuk melayani
bersama-sama dengan Musa.

Seringkali kita kuatir,
"Siapa yang bisa menolong saya?"
"Siapa yang bisa menemani saya?"

Kita tidak usah kuatir,
Tuhan punya rencana.
Tuhan yang bekerja dalam
hidup kita juga bekerja
dalam hidup orang lain.
Dan ketika Allah bekerja,
Allah bekerja begitu sinkron
karena Allah tahu setiap orang
yang dipakai Tuhan,
tidak akan bekerja sendirian.
Tuhan akan pakai bersama-sama
untuk menyatakan kemuliaanNya.

Oleh sebab itu,
apapun kondisi kita,
bagaimanapun keadaan kita,
ketika Tuhan panggil,
marilah kita berkata
“Saya bersedia untuk hidup bagi Engkau
karena Tuhan yang bekerja
dalam hidup saya,
juga bekerja bagi hidup orang lain."

Doakan dan Renungkan

• Bagaimanakah sebenarnya
kita harus hidup bagi Tuhan?

• Seperti apa wujudactiondari

taat dan menghormati Tuhan?

• Allah bekerja dengan sangat sinkron
karena Allah tahu setiap orang
yang dipakai Tuhan,
tidak akan bekerja sendirian.
Tuhan akan pakai kita bersama-sama
untuk menyatakan kemuliaanNya.

Mari kita terus belajar dan
bertumbuh dalam Kristus