Audio Stream
00 : 00 : 00

Tuhan Adalah Gembalaku
2 Tawarih 5
Benda-Benda Logam Bait Suci; Tabut Perjanjian Dipindahkan Dan Kemuliaan TUHAN Memenuhi Bait Suci
Kita harus menginsafi bahwa rancangan dan pikiran Tuhan melampaui rancangan dan pikiran kita.
Kita tiidak dapat menilai apakah Tuhan berkenan terhadap pikiran kita, namun kita harus mengerti apa yang Tuhan pikirkan, untuk dapat kita lakukan.
Pernahkah kita merenungkan hakekat dari ibadah? Ibadah kepada Tuhan disebut sebagai ibadah, ketika Tuhan berkenan terhadap ibadah tersebut.
Jika Tuhan tidak berkenan, meskipun manusia berkata bahwa dirinya sedang beribadah, maka sesungguhnya manusia hanya melakukan aktivitas, yang dianggap sebagai ibadah.
Ibadah yang diperkenankan oleh Tuhan adalah ibadah yang memiliki kehadiran Tuhan didalamnya.
Inilah maksud Tuhan Yesus tentang kehadiran-Nya bersama gereja-Nya.
Hanya ketika kita sudah diselamatkan, maka ibadah tersebut dapat kita sebut sebagai ibadah.
Ibadah tidak bisa disebut sebagai ibadah, ketika kita yang beribadah adalah orang-orang yang binasa dan tidak diperkenankan oleh Tuhan untuk masuk ke surga.
Hal ini bukan berarti jika kita menyebut diri kita beribadah, maka kita adalah orang yang diselamatkan.
Sebaliknya, orang-orang yang diselamatkan oleh Yesus Kristus, seharusnya terdorong untuk beribadah kepada Tuhan, karena rasa syukurnya terhadap keselamatan.
2 Tawarikh 5
1 Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah TUHAN itu. Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah Allah.
2 Pada waktu itu Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.
3 Maka pada hari raya di bulan ketujuh berkumpullah di hadapan raja semua orang Israel.
4 Setelah semua tua-tua orang Israel datang, maka orang-orang Lewi mengangkat tabut itu.
5 Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
6 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.
7 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
8 jadi kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.
9 Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini.
10 Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh yang ditaruh Musa ke dalamnya di gunung Horeb, ketika TUHAN mengikat perjanjian dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari Mesir.
11 Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing.
12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.
13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
Raja Salomo telah menyelesaikan pembangunan bait suci, dan sekarang ia harus memasukkan perlengkapan-perlengkapan kudus ke dalam bait suci.
Tidak seperti ayahnya, Daud, ketika pertama kali hendak memindahkan tabut perjanjian, berakibat fatal karena ia tidak melakukannya sesuai dengan firman Tuhan.
Raja Salomo melakukannya dengan teliti, sesuai dengan petunjuk firman Tuhan.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Menghormati Tuhan adalah dengan menaati firman Tuhan.
2 Tawarikh 5:4-5, 7-8
4 Setelah semua tua-tua orang Israel datang, maka orang-orang Lewi mengangkat tabut itu.
5 Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
7 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
8 jadi kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.
Raja Salomo belajar dari ayahnya, Raja Daud, yang gagal membawa tabut perjanjian pertama kali, dan bahkan berakhir dengan sangat mengenaskan. Raja Salomo meneliti dan melakukan petunjuk firman Allah.
Orang-orang Lewi yang mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
Inilah petunjuk firman Tuhan yang mengindikasikan ketika dilakukan, menunjukkan bahwa Raja Salomo menghormati Tuhan.
Jika Salomo tidak melakukan persis seperti yang diperintahkan Tuhan, bagaimana ia menghormati Tuhan?
Demikian juga hidup kita. Apa dasar kita menghormati Tuhan? Ketika kita taat kepada Tuhan, kita sedang menghormati Tuhan. Hal ini adalah persiapan pelaksanaan ibadah di dalam bait suci.
Raja Salomo tidak sembarangan dalam melakukan persiapan. Tabut perjanjian bukan dibawa oleh orang lain, tetapi oleh imam-imam yang masuk ke tempat maha kudus dan ditaruh di bawah sayap-sayap kerub.
Persiapan dan pelaksanaan ibadah harus dilakukan dengan hormat kepada Tuhan. Di dalam ketaatan akan firman Tuhan, tidak ada bagian yang boleh untuk tidak taat kepada Tuhan
Seharusnya seluruh bagian di dalam hidup kita, harus menghormati Tuhan. Caranya: jangan biarkan ada bagian dalam hidup kita, yang tidak taat kepada firman Tuhan.
Mari, sebagai orang percaya, kita beribadah dan menghormati Tuhan secara nyata, yaitu dengan menaati firman-Nya.
2. Tuhan hadir dan menyatakan kemuliaan-Nya, demikianlah Yesus Kristus, Dia adalah Sang Imanuel, Dialah yang menyatakan kemuliaan Tuhan.
2 Tawarikh 5:11-14
11 Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing.
12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.
13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: "Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
Apa yang terjadi ketika mereka beribadah kepada Tuhan di dalam bait suci? Tuhan menampakkan kemuliaan-Nya dan hadir bersama-sama dengan umat-Nya.
Bait suci tanpa Tuhan Allah, hanyalah sebuat bait. Ketika Salomo menyembah Tuhan, Tuhan hadir bersama-sama dengan umatNya. Ia hadir menyatakan kemuliaan-Nya.
Hal ini berarti Tuhan berkenan kepada ibadah dari orang Israel. Kemuliaan Tuhan pada puncaknya dinyatakan di dalam Yesus Kristus.
Yohanes 1:14
14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kemuliaan Allah dinyatakan di dalam Yesus Kristus. Yesus Kristus menyatakan penyertaan-Nya kepada orang-orang percaya.
Dialah yang memberikan Roh Kudus, sehingga bait Allah ada di dalam setiap orang-orang percaya.
Roh Kudus tinggal di dalam diri dan tubuh kita. Kita dan gereja-Nya adalah bait Roh Kudus.
Tuhan berkenan, mau menyertai dan menyatakan kemuliaan kepada orang-orang percaya sehingga ibadah orang percaya adalah ibadah yang sejati, karena Allah mau menerima ibadah tersebut.
Biarlah hal ini membuat kita bersyukur dan menghargai ibadah. Kita tidak menjauhkan diri dari ibadah, tetapi bergabung bersama-sama dalam ibadah karena itu adalah anugerah yang Tuhan berikan kepada kita.
Banyak manusia merasa diri beribadah tetapi tidak mengerti artinya dan seringkali ibadah tersebut tidak berkenan kepada Tuhan.
Apa arti ibadah, jika kita beribadah tetapi kita bukan orang yang diselamatkan?
Sebagai orang percaya, kita diselamatkan di dalam Yesus, sehingga kita menjadi orang yang beribadah kepada Tuhan.
Doakan dan renungkan
* Tidak seperti ayahnya, Daud, ketika pertama kali memindahkan tabut perjanjian, berakibat fatal karena ia tidak melakukannya sesuai dengan firman Tuhan. Raja Salomo melakukannya dengan teliti, sesuai dengan petunjuk firman Tuhan.
* Menghormati Tuhan adalah dengan menaati firman-Nya.
Hormat itu Taat