Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
2 Tawarikh 1:7-17
Doa Salomo memohon hikmat (Part 2); Harta kekayaan Salomo
Hidup kita tidak luput daripada banyak kebutuhan, di situlah kita butuh hikmat. Bagaimana kita tahu mana yang terutama dan mana yang kurang utama?
Ketika kita menghidupi kehidupan ini, kita harus memiliki cara menilai yang benar. Sehingga kita tidak menaruh yang terutama sebagai yang tidak utama.
Jangan kita menaruh penyebab segala sesuatu yang baik dalam kehidupan kita di bagian yang tidak penting dan selalu kita abaikan.
Ketika kita berbuat hal tersebut yakni tidak menaruh hal yang utama, dan penyebab segala sesuatu yang baik menjadi yang terutama.
Maka kehidupan kita lambat laun akan menghadapi permasalahan besar, contoh: kita tidak menaruh integritas pada posisi yang selalu diperjuangkan.
Tidak memiliki integritas itu akan mempengaruhi keputusan-keputusan yang lain dan tentu lambat laun akan merusak kualitas kehidupan kita.
Apalagi kita tidak memberikan keutamaan kepada Tuhan dengan hidup takut akan Tuhan. Maka sikap seperti itu akan membawa kita kepada penyimpangan demi penyimpangan dalam kehidupan kita.
2 Tawarikh 1:7-17
7 Pada malam itu juga Allah menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman kepadanya: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.”
8 Berkatalah Salomo kepada Allah: “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada Daud, ayahku, dan telah mengangkat aku menjadi raja menggantikan dia.
9 Maka sekarang, ya TUHAN Allah, tunjukkanlah keteguhan janji-Mu kepada Daud, ayahku, sebab Engkaulah yang telah mengangkat aku menjadi raja atas suatu bangsa yang banyaknya seperti debu tanah.
10 Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat menghakimi umat-Mu yang besar ini?”
11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: “Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau,
12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau.”
13 Lalu pulanglah Salomo dari bukit pengorbanan yang di Gibeon itu, dari depan Kemah Pertemuan, ke Yerusalem dan ia memerintah atas Israel.
14 Salomo mengumpulkan juga kereta-kereta dan orang-orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem.
15 Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.
16 Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar.
17 Sebuah kereta yang didatangkan dari Misraim berharga sampai enam ratus syikal perak, dan seekor kuda sampai seratus lima puluh syikal; dan begitu juga melalui mereka dikeluarkan semuanya itu kepada semua raja orang Het dan kepada raja-raja Aram.
Apa yang menjadi yang diutamakan itu sering kali nyata dari doa yang kita sampaikan kepada Tuhan.
Demikian juga di sini kita melihat apa yang menjadi hal yang sangat terutama bagi Salomo, itulah yang dia minta kepada Tuhan.
Namun bukan itu saja, kita bisa membaca dari kisah ini bagaimana Salomo mengambil keputusan di dalam dia memerintah bangsa Israel.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Hikmat dari Allah itu melampaui harta, umur panjang, dan kehormatan sebab dengan hikmat dari Allah, Allahlah yang menyediakan apa yang kita butuhkan di dalam mengemban panggilan dari Tuhan.
2 Tawarikh 1:11-12
11 Berfirmanlah Allah kepada Salomo: “Oleh karena itu yang kauingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda, kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau,
12 maka kebijaksanaan dan pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau.”
Jika Tuhan bertanya kepada kita: “Mintalah satu hal supaya Aku berikan kepadamu.” Kira-kira apa yang kita minta kepada Tuhan?
Itulah pertanyaan Tuhan kepada raja Salomo: “Mintalah apa yang akan Aku berikan kepadamu.” Tentu sebagai seorang raja bangsa Israel ada banyak hal yang perlu dilakukan.
Tetapi apa yang diminta raja Salomo? Raja Salomo hanya meminta satu, dia minta kebijaksanaan dan pengertian atau kita sebut dengan hikmat.
Supaya Tuhan memberikan dia hikmat untuk memerintah bangsa Israel. Apa artinya hikmat dari Tuhan? Tidak lain dan tidak bukan, hidup takut akan Tuhan, itulah hikmat yang daripada Tuhan.
Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Salomo ketika berkata: “Aku meminta kebijaksanaan dan pengertian.”
Salomo mau berkata: “Tuhan, aku bergantung kepada Engkau, aku tidak bergantung kepada kekayaan, aku tidak bergantung kepada kehormatan, aku tidak bergantung kepada umur panjang atau kesehatan, tetapi aku bergantung kepada Tuhan.”
Ketika kita memikirkan ulang mengenai jawaban Salomo, sesungguhnya itulah satu-satunya yang kita perlu meminta kepada Tuhan.
Kita bukan minta kekayaan, kita bukan minta dihormati, dan kita tidak minta umur panjang. Tetapi yang kita minta kebijaksanaan dan pengertian di dalam segala sesuatu daripada Tuhan.
Tuhan tahu di dalam seluruh kehidupan kita, di dalam hikmat Allah; Dia tahu hal lain apa yang kita butuhkan, tetapi yang terutama yang terpenting, kita harus hidup takut akan Tuhan.
Di situlah kita bergantung kepada hikmat yang daripada Tuhan.
2. Kita harus waspada agar jangan kita membuka celah bagi ketidaktaatan kepada Tuhan.
2 Tawarikh 1:14-16
14 Salomo mengumpulkan juga kereta-kereta dan orang-orang berkuda, sehingga ia mempunyai seribu empat ratus kereta dan dua belas ribu orang berkuda, yang semuanya ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem.
15 Raja membuat banyaknya emas dan perak di Yerusalem sama seperti batu, dan banyaknya pohon kayu aras sama seperti pohon ara yang tumbuh di Daerah Bukit.
16 Kuda untuk Salomo didatangkan dari Misraim dan dari Kewe; saudagar-saudagar raja membelinya dari Kewe dengan harga pasar.
Ketika kita membaca apa yang dilakukan oleh Salomo, maka kita memikirkan ini hal yang logis, yang Salomo kerjakan untuk memperkuat bangsa Israel.
Namun kalau kita membaca di dalam firman Allah, maka apa yang dilakukan oleh Salomo; Dia sedang membuka celah bagi ketidaktaatan.
Ulangan 17:15-17
15 maka hanyalah raja yang dipilih TUHAN, Allahmu, yang harus kauangkat atasmu. Dari Tengah-tengah saudara-saudaramu haruslah engkau mengangkat seorang raja atasmu; seorang asing yang bukan saudaramu tidaklah boleh kauangkat atasmu.
16 Hanya, janganlah ia memelihara banyak kuda dan janganlah ia mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, sebab TUHAN telah berfirman kepadamu: Janganlah sekali-kali kamu kembali melalui jalan ini lagi.
17 Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.
Apa yang ditulis kitab Ulangan persis dengan kehidupan raja Salomo bukan? Raja Salomo mengawali dengan membuka celah terhadap ketidaktaatan.
Meskipun masuk akal, tetapi Tuhan sudah memperingatkan, jangan memperbanyak kereta kuda dan membelinya dari Mesir dan Salomo melakukannya. Dan kita tahu, celah yang kecil ini membuka celah yang lain.
Salomo mempunyai isteri yang banyak dan yang mengumpulkan emas dan perak dengan sengaja yang banyak. Di situlah kuasa rohani dari Salomo makin hari makin redup.
Kalau kita membaca kitab Pengkotbah; Salomo mengakui kegagalannya itu. Maka itu di dalam kitab Pengkotbah dia berkata: “Hanya satu yang engkau perlu lakukan; engkau harus takut akan Tuhan.”
Apa itu takut akan Tuhan? Takut akan Tuhan realisasinya adalah kita mengikuti perintah-perintah firman Allah, yaitu membaca firman dan melakukannya, menjauhi apa yang dilarang-Nya, melakukan apa yang diperintahkan-Nya.
Itulah hidup takut akan Tuhan dan di situlah permulaan hikmat, ketika kita tunduk kepada perintah daripada firman Tuhan.
Marilah kita menjadi orang-orang yang sadar dengan sepenuhnya, bahwa ketaatan kepada firman itulah jalan yang tepat yang diberkati oleh Tuhan!
Doakan dan renungkan
* Perintah Tuhan,”Janganlah mengembalikan bangsa ini ke Mesir untuk mendapat banyak kuda, jangan mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perak pun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak.”
* Tapi Salomo melakukan persis apa yang dilarang di atas. Ia membuka celah terhadap ketidaktaatan.
Celah kecil yang meruntuhkan