Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
1 Tawarikh 11:10-12:40
Pahlawan-Pahlawan Daud; Pengikut-Pengikut Daud di Ziklag; Tentara Daud di Hebron
Sebagai orang percaya marilah kita memeriksa kehidupan kita agar menjadi sebuah kehidupan yang sungguh memberkati bagi orang lain, sehingga kita menjadi efektif sebagai saksi Kristus.
Sebagai orang percaya kita semua adalah saksi Kristus. Ada hal yang tidak mudah untuk menjadi saksi Kristus, di mana kita harus hidup baik dan benar di hadapan Tuhan serta di hadapan manusia.
Kita patut hidup berkenan di hadapan Tuhan dan manusia. Kenyataannya kita tidak selalu dapat berkenan kepada sesama manusia ketika kita hendak berkenan kepada Tuhan. Apa yang harus kita perbuat?
Kita harus menyadari bahwa orang percaya adalah milik Tuhan. Sebagai milik Tuhan, maka kita patut hidup bagi Dia.
Tuhan juga yang akan memimpin kita dan memakai kita sebagai saksinya sesuai dengan rencana-Nya, meskipun kita harus mengalami masa dan situasi yang sulit.
1 Tawarikh 11:10-26
10 Inilah kepala-kepala para pahlawan yang mengiringi Daud, yang telah memberi dukungan yang kuat kepadanya, bersama-sama seluruh Israel, dalam mencapai kedudukan raja dan yang mengangkat dia sebagai raja, seperti yang difirmankan Tuhan mengenai Israel.
11 Inilah daftar para pahlawan yang mengiringi Daud: Yasobam bin Hakhmoni, kepala triwira; ia mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran.
12 Dan sesudah dia, Eleazar anak Dodo, orang Ahohi itu; ia termasuk ketiga pahlawan itu.
13 Ia ada bersama-sama Daud di Pas-Damim, ketika orang Filistin berkumpul di sana untuk berperang. Ada sebidang tanah ladang penuh jelai di sana; ketika tentara melarikan diri dari hadapan orang Filistin,
14 maka berdirilah mereka di tengah-tengah ladang itu; mereka dapat mempertahankannya dan memukul kalah orang Filistin. Demikianlah diberikan Tuhan kemenangan yang besar.
15 Sekali datanglah tiga orang dari ketiga puluh kepala ke gunung batu mendapatkan Daud dekat gua Adulam, sedang tentara orang Filistin berkemah di lembah Refaim.
16 Pada waktu itu Daud ada di dalam kubu gunung dan pasukan pendudukan orang Filistin pada waktu itu ada di Betlehem.
17 Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: ”Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!”
18 Lalu ketiga orang itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada Tuhan,
19 katanya: ”Jauhlah dari padaku, ya Allah, untuk berbuat demikian! Patutkah aku meminum darah taruhan nyawa orang-orang ini? Sebab dengan mempertaruhkan nyawanya mereka membawanya.” Dan tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu.
20 Abisai, adik Yoab, dialah kepala ketiga puluh orang itu. Dan dialah yang mengayunkan tombaknya melawan tiga ratus orang yang mati ditikamnya; ia mendapat nama di antara ketiga puluh orang itu.
21 Di antara ketiga puluh orang itu ia paling dihormati. Memang ia menjadi pemimpin mereka, tetapi ia tidak dapat menyamai triwira itu.
22 Selanjutnya Benaya bin Yoyada, anak seorang yang gagah perkasa, yang besar jasanya, yang berasal dari Kabzeel; ia menewaskan kedua pahlawan besar dari Moab. Juga pernah ia turun ke dalam lobang dan membunuh seekor singa pada suatu hari bersalju.
23 Pula ia membunuh seorang Mesir, seorang yang tinggi perawakannya lima hasta tingginya; di tangan orang Mesir itu ada tombak seperti pesa tukang tenun, tetapi ia mendatanginya dengan tongkat, merampas tombak itu dari tangan orang Mesir itu, lalu membunuh orang itu dengan tombaknya sendiri.
24 Itulah yang diperbuat Benaya bin Yoyada; ia mendapat nama di antara ketiga puluh pahlawan itu.
25 Sesungguhnya, di antara ketiga puluh orang itu ia paling dihormati, tetapi ia tidak dapat menyamai triwira. Dan Daud mengangkat dia mengepalai pengawalnya.
26 Pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa ialah juga Asael, saudara Yoab, selanjutnya Elhanan bin Dodo, dari Betlehem;
1 Tawarikh 12:1-40
1 Inilah orang-orang yang datang kepada Daud di Ziklag, selama ia harus menyingkir karena Saul bin Kish. Mereka pun termasuk pahlawan-pahlawan yang membantu dia dalam peperangan.
2 Mereka bersenjatakan panah, dan sanggup melontarkan batu dan menembakkan anak-anak panah dari busur dengan tangan kanan atau tangan kiri. Mereka itu dari saudara-saudara sesuku Saul, dari orang Benyamin:
8 Juga dari orang Gad ada yang memisahkan diri dan pergi kepada Daud ke kubu di padang gurun, yakni pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa, orang-orang yang sanggup berperang, yang pandai menggunakan perisai dan tombak, dan rupa mereka seperti singa dan cepatnya seperti kijang di atas pegunungan.
14 Mereka itulah dari bani Gad, kepala-kepala pasukan; satu orang yang paling kecil sanggup melawan seratus orang, dan yang paling besar sanggup melawan seribu orang.
16 Sebagian dari bani Benyamin dan Yehuda datang kepada Daud di kubu itu,
19 Juga dari Manasye ada yang menyeberang memihak kepada Daud, ketika ia bersama-sama orang Filistin memerangi Saul. Sebenarnya ia tidak menolong mereka, sebab setelah mengambil keputusan raja-raja kota orang Filistin itu menyuruh dia pergi, katanya: “Mungkin, dengan taruhan kepala kita, ia menyeberang memihak kepada tuannya, Saul.”
23 Inilah jumlah pasukan bersenjata untuk berperang yang datang kepada Daud di Hebron untuk menyerahkan jabatan raja dari pada Saul kepada Daud, sesuai dengan titah Tuhan.
24 Bani Yehuda…
25 Dari bani Simeon…
26 Dari bani Lewi…
29 Dari bani Benyamin, ….
30 Dari bani Efraim…
31 Dari suku Manasye, …
32 Dari bani Isakhar…
33 Dari Zebulon…
34 Dari Naftali…
35 Dari orang Dan
36 Dari Asyer…
37Dari seberang sungai Yordan, yakni dari orang Ruben, orang Gad dan setengah suku Manasye yang lain, orang-orang yang membawa berbagai-bagai senjata perang: seratus dua puluh ribu orang.
Daud menjadi raja bagi bangsa Israel adalah sebuah penetapan Tuhan. Namun bukan berarti ketika Tuhan menetapkan maka perjalanan Daud menjadi lancar dan mulus, malah sebaliknya yang terjadi.
Dari apa yang kita baca dalam Firman Tuhan hari ini, Daud menjadi raja atas Israel didukung oleh seluruh elemen bangsa Israel.
Ini adalah sebuah perjalanan panjang yang ditempuh Daud dan Tuhan memang tidak berjanji perjalanan Daud akan cepat.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
1 Tawarikh 11:10-26
10 Inilah kepala-kepala para pahlawan yang mengiringi Daud, yang telah memberi dukungan yang kuat kepadanya, bersama-sama seluruh Israel, dalam mencapai kedudukan raja dan yang mengangkat dia sebagai raja, seperti yang difirmankan Tuhan mengenai Israel.
Kalau kita membaca kisah hidup Raja Daud, maka kita mendapati satu hal kunci mengapa Daud dipakai Tuhan dan pada akhirnya didukung oleh seluruh elemen bangsa Israel.
Daud adalah seorang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan. Itu adalah bedanya Daud dengan Saul.
Daud bukan tidak memiliki kelemahan atau dosa, tetapi Daud adalah seorang yang hatinya peka kepada Tuhan, cepat bertobat, dan selalu ingin hidup memperkenankan Tuhan.
Di situlah Tuhan menggenapi rencananya di dalam hidup Daud dan Tuhan menetapkan langkah-langkah Daud karena hidupnya memang berkenan kepada Tuhan.
DalamAmsal 16:7berkata, “Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.”
Tuhan bukan hanya bekerja pada diri Daud, namun Tuhan juga bekerja pada diri orang lain. Mereka adalah yang dulu bersama-sama Saul kini mendukung Raja Daud.
Kehidupan Raja Daud menjadi sebuah arahan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Satu kunci penting dalam hidup orang percaya seperti kita adalah kita selalu ingin hidup berkenan kepada Tuhan.
Itu saja yang perlu kita miliki dan Tuhan akan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan.
Kita perlu dan harus ingat bahwa Tuhan bukan hanya bekerja dalam hidup kita, namun juga bekerja dalam hidup orang lain dan situasi kondisi untuk menggenapi rencana-Nya di dalam hidup kita.
Oleh karena itu bulatkanlah hati kita untuk hidup hanya berkenan kepada Tuhan.
2. Sebagai orang percaya, mari ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Yesus Kristus, seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.
1 Tawarikh 11:16-19
16 Pada waktu itu Daud ada di dalam kubu gunung dan pasukan pendudukan orang Filistin pada waktu itu ada di Betlehem.
17 Lalu timbullah keinginan pada Daud, dan ia berkata: ”Sekiranya ada orang yang memberi aku minum air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang!”
18 Lalu ketiga orang itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud. Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada Tuhan,
19 katanya: ”Jauhlah dari padaku, ya Allah, untuk berbuat demikian! Patutkah aku meminum darah taruhan nyawa orang-orang ini? Sebab dengan mempertaruhkan nyawanya mereka membawanya.” Dan tidak mau ia meminumnya. Itulah yang dilakukan ketiga pahlawan itu.
Kisah yang diceritakan di sini sangat menarik. Raja Daud memiliki keinginan untuk minum dari perigi yang ada di Bethlehem.
Namun di sana dikuasai oleh orang-orang Filistin. Tiga orang perwira Raja Daud menerobos masuk dan mengambil air dari perigi Bethlehem serta membawanya kepada Daud.
Namun yang sangat mengejutkan adalah Daud tidak meminumnya.
Daud tidak mau meminumnya karena menyadari bahwa air yang dibawa itu dibawa dengan taruhan darah dari tiga perwiranya. Daud menjadikan air itu sebagai korban curahan kepada Tuhan.
Apa yang kita bisa pelajari dari sikap Daud itu? Daud tidak hanya memikirkan diri sendiri dan egois, tetapi Daud memikirkan juga orang-orang di sekitarnya yang sama-sama berjuang untuk mengalahkan musuh.
Dari situ kita belajar bahwa kita sesungguhnya adalah prajurit Kristus.
Sebagai seorang prajurit maka Firman Tuhan berkata bahwa kita tidak berjuang dengan memusingkan hal-hal yang bersifat diri sendiri, melainkan ingin hidup berkenan kepada komandan kita, yaitu Tuhan Yesus.
Kita belajar dari Raja Daud tentang apa yang dilakukannya adalah dia ingin melakukannya untuk Tuhan yang dilayaninya dan menggembalakannya.
Di situlah Daud memiliki konsentrasi dan fokus sehingga Daud menjadi dihormati oleh orang-orang yang mendukungnya.
Marilah kita menyadari bahwa kita semua adalah orang-orang yang dipanggil Tuhan untuk melayani Dia.
Alkitab menggambarkan bahwa kita seperti prajurit Yesus Kristus. Waktu kita melayani Dia, maka fokus kita bukan keapda kepentingan kita, melainkan kepada kehendak Tuhan dan menyenangkan Tuhan.
Doakan dan renungkan.
* Satu kunci penting dari kehidupan raja Daud, ia selalu ingin hidup berkenan kepada Tuhan.
* Demikianlah yang patut dilakukan oleh orang percaya dan Tuhan akan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
Langkah hidup orang percaya