Audio Stream
00 : 00 : 00
Tuhan Adalah Gembalaku
Daniel 2
Mimpi Nebukadnezar.
Iman dan merendahkan diri di hadapan Tuhan adalah dua hal yang berjalan bersamaan. Hal ini berkaitan dengan pengakuan akan kedaulatan Tuhan dan keterbatasan kita.
Berjalan dengan iman identik dengan berjalan di dalam ketidaktahuan akan apa dan bagaimana suatu hal akan terjadi.
Perbedaannya adalah di dalam iman, kita tahu dan mengenal Tuhan yang memegang kendali akan apapun, bahkan Dia yang menetapkannya.
Berjalan dengan iman bukan perkara yang mudah. Kita khawatir akan resiko yang akan dihadapi.
Jika pekerjaan berikutnya tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan, mengapa kita sebagai orang percaya perlu berjalan dengan iman?
Berjalan dengan iman adalah berjalan bersama dengan Tuhan, dan penuh doa kepada Tuhan. Melalui iman, kita semakin mengenal Tuhan dan menyaksikan tuntunan, dan kuasa Tuhan.
Daniel 2
17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
19 Maka rahasia itu disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam. Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
20 Berkatalah Daniel: "Terpujilah nama Allah dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, sebab dari pada Dialah hikmat dan kekuatan!
21 Dia mengubah saat dan waktu, Dia memecat raja dan mengangkat raja, Dia memberi hikmat kepada
orang bijaksana dan pengetahuan kepada orang yang berpengertian;
22 Dialah yang menyingkapkan hal-hal yang tidak terduga dan yang tersembunyi, Dia tahu apa yang ada di dalam gelap, dan terang ada pada-Nya.
23 Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, sebab Engkau mengaruniakan kepadaku hikmat dan kekuatan, dan telah memberitahukan kepadaku sekarang apa yang kami mohon kepada-Mu: Engkau telah memberitahukan kepada kami hal yang dipersoalkan raja."
24 Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja makna itu!"
25 Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan makna itu kepada raja."
26 Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar: "Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang telah kulihat itu dengan maknanya juga?"
27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
28 Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
29 Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.
30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Daniel menghadap raja Nebukadnezar, dan meyanggupi permintaan raja. Tindakan yang sangat berani dan nekat.
Daniel tidak tahu apa mimpi raja, dia juga tidak tahu apakah nantinya dia akan tahu, tetapi dia percaya kepada Tuhan.
Pesan Firman Tuhan bagi kita:
1. Hendaklah doa permohonan kita kepada Tuhan adalah permohonan akan belas kasihan Tuhan sebab siapakah yang dapat menggugat kedaulatan Tuhan.
Daniel 2:17-18
17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama orang-orang bijaksana yang lain di Babel.
Ketika Daniel mendengar bahwa seluruh orang-orang bijaksana di bawah kekuasaan Babel akan dibunuh maka dia berinisiatif untuk menerangkan mimpi dan arti mimpi dari raja Nebukadnezar, meskipun dia tidak tahu apa mimpi tersebut, terlebih lagi artinya.
Daniel tahu dia mendapatkan kasih karunia Tuhan. Ketika dia memutuskan untuk berbicara mengenai mimpi tersebut, dia datang kepada teman-temannya.
Daniel 2: 17-18
17 Kemudian pulanglah Daniel dan memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya, teman-temannya,
18 dengan maksud supaya mereka memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu…
Daniel berjumpa dengan kawan-kawannya dan minta bersama-sama memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu.
Daniel mendapatkan karunia dari Tuhan, bagaimana sikap dia ketika datang kepada Tuhan?
Daniel tidak datang kepada Tuhan dengan menuntut haknya karena dia mendapatkan karunia Tuhan, mengklaim janji Tuhan, atau menyombongkan diri, serta merasa diri memiliki hak penuh untuk mendapatkan pertolongan Tuhan.
Daniel datang dengan memohon kasih sayang kepada Allah semesta langit. Bagaimana sikap kita ketika datang dalam doa kepada Tuhan?
Ketika kita sadar siapa kita dan siapa Allah, tidak seorangpun diantara kita yang datang kepada Tuhan dengan menyombongkan diri, merasa diri punya hak sebagai orang yang menerima kasih karunia Tuhan.
Terlebih lagi, sebagai orang percaya, kita tahu bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Ketika kita mengenal siapa Allah kita, meskipun kita adalah anak-anak Allah, kita tidak datang dengan kesombongan, tetapi datang dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan, memohon belas kasihan Tuhan.
Orang yang mengenal Tuhan, dia akan mengerti betapa berdaulatnya Tuhan di dalam kehidupan kita. Tidak ada seorangpun yang dapat menggugat kedaulatan Tuhan.
Jika Tuhan tidak mau memberitahu, maka tidak ada seorangpun yang dapat membujuk Dia untuk memberitahu.
Jika Tuhan tidak mau menolong, maka tidak ada seorangpun yang dapat menggerakkan Dia untuk menolong.
Jika Tuhan tidak mau membuka pintu, maka tidak ada seorangpun yang dapat menggugat Dia untuk membuka pintu.
Itulah kedaulatan Tuhan. Segala sesuatu Tuhan lakukan sesuai dengan atribut diri-Nya. Namun, kita bersyukur, Allah yang berdaulat adalah Allah yang beranugrah.
Antara kedaulatan dan anugrah Allah, adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Jika Allah tidak berdaulat, Allah tidak bisa beranugrah kepada kita.
2. Tuhan bekerja melampaui apa yang kita pikirkan dan Ia bekerja sesuai dengan kebutuhan yang kita hadapi, dan yang penting bagi kita adalah kita dengan rendah hati mau datang kepada-Nya.
Daniel 2:27-30
27 Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
28 Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur ialah ini:
29 Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang akan terjadi.
30 Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran tuanku.
Daniel adalah seorang yang hikmatnya melampaui orang-orang yang ada di sana, bahkan dia memiliki kemampuan untuk mendapat penglihatan.
Namun, ketika Daniel diberitahukan rahasia itu, Daniel berkata bahwa hikmat yang ada padanya melebihi hikmat semua orang yang hidup.
Daniel mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang dapat memberitahukan rahasia mimpi dari raja Nebukadnezar, tetapi di surga ada Allah yang menyingkapkan rahasia itu.
Sebanyak apapun karunia, kepintaran, dan segala sesuatu yang kita miliki, Allah melampaui semuanya itu dan kita berada dalam keterbatasan.
Tuhan bekerja melampaui apa yang kita pikirkan, dan sesuai dengan yang kita butuhkan
Daniel berkata bahwa bukan karena dirinya yang lebih berhikmat dari semua orang, tetapi hal itu dinyatakan Tuhan, supaya dapat diberitahukan rahasia itu kepada raja Nebukadnezar.
Orang yang merendahkan diri di hadapan Tuhan, dipakai Tuhan dalam situasi dan kebutuhan khusus, untuk menyatakan apa yang Tuhan kehendaki.
Tuhan bekerja melampaui apa yang kita pikirkan dan sesuai dengan kebutuhan yang kita hadapi.
Maukah kita datang dengan rendah hati keapada Tuhan, dan mengakui kedaulatan, kekuasaan, hikmat yang melampaui segala sesuatu?
Ketika kita menghadapi situasi pelik dan situasi apapun, jangan lupa bahwa di surga ada Allah yang menyingkapkan rahasia itu.
Doakan dan renungkan.
* Pulanglah Daniel memberitahukan kepada Hananya, Misael dan Azarya, agar mereka memohon kasih Allah semesta langit mengenai rahasia mimpi Nebukadnezar.
* Daniel tidak tahu apa mimpi raja, dia juga tidak tahu apakah nantinya dia akan tahu, tetapi dia percaya kepada Tuhan.
Masalah menjadi berkat