Login

Daftar

All Episode

Audio Stream

Podcast
Lagu Indonesia
Podcast
Lagu Mandarin

00 : 00 : 00

Back

TAG

Renungan Harian
GKY Mangga Besar

Rabu, 10 April 2024

Tuhan Adalah Gembalaku


Ezra 2

Daftar Orang-Orang Yang Kembali Dari Pembuangan.


Tidak ada seorang manusia, yang ketika dilahirkan ke dalam dunia, sudah siap untuk hidup menjadi seorang manusia.


Manusia perlu diperlengkapi, dipersiapkan, dan dididik supaya dapat berfungsi dengan baik sebagai seorang manusia.


Ketika Tuhan melahirkan kita kembali menjadi anak-anak Allah, maka Dia melakukan hal-hal yang sama, agar kita dapat berfungsi sebagai anak-anak Allah.


Salah satu berkat menjadi seorang anak dari orang tua adalah didikan dari orang tua, yang lahir dari kasih sayang.


Tuhan memang menempatkan orang tua bagi anak-anak mereka, untuk mereka kasihi, asuh, dan asah.


Keluarga menjadi komoditas yang menghasilkan kualitas manusia yang Tuhan kehendaki.


Kita sebagai anak-anak Allah, diberikan berkat didikan oleh Tuhan, agar kita mendapat bagian di dalam kekudusan-Nya.


Ibrani 12:10


10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.


Ketika Tuhan mendidik kita, jangan pernah kita anggap enteng dan merasa tawar hati, karena didikan Tuhan adalah untuk kebaikan kita.


Saat kita mengalami didikan Tuhan, tidak membawa kita kepada kenyamanan. Buah dari didikan Tuhan akan memberikan damai sejahtera dalam kehidupan.


Ezra 2


1.Inilah orang-orang propinsi Yehuda yang berangkat pulang dari pembuangan, yakni para tawanan, yang dahulu diangkut ke Babel oleh Nebukadnezar, raja Babel, dan yang kembali ke Yerusalem dan ke Yehuda, masing-masing ke kotanya.


2 Mereka datang bersama-sama Zerubabel, Yesua, Nehemia, Seraya, Reelaya, Mordekhai, Bilsan, Mispar, Bigwai, Rehum dan Baana.

Inilah daftar orang-orang bangsa Israel:


40 Inilah orang-orang Lewi: bani Yesua dan Kadmiel, yakni bani Hodawya: tujuh puluh empat orang.


41 Inilah para penyanyi: bani Asaf: seratus dua puluh delapan orang.


42 Inilah kaum penunggu pintu gerbang: bani Salum, bani Ater, bani Talmon, bani Akub, bani Hatita, bani Sobai, semuanya seratus tiga puluh sembilan orang.


43 Inilah para budak di bait Allah: bani Ziha, bani Hasufa, bani Tabaot;


59 Inilah orang-orang yang berangkat pulang dari Tel-Melah, Tel-Harsa, Kerub, Adan dan Imer, tetapi mereka tidak dapat menyatakan apakah kaum keluarga dan asal usul mereka termasuk bangsa Israel:


61 dan dari antara kaum imam: bani Habaya, bani Hakos, bani Barzilai. Barzilai itu memperisteri seorang anak perempuan Barzilai, orang Gilead itu, dan sejak itu ia dinamai menurut nama keluarga itu.


62 Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.


63 Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.


68 Beberapa kepala kaum keluarga, tatkala datang ke rumah TUHAN yang di Yerusalem, mempersembahkan persembahan sukarela guna pembangunan rumah Allah pada tempatnya semula.


69 Mereka memberi sumbangan sekadar kemampuan mereka untuk perbendaharaan guna pekerjaan itu sebanyak enam puluh satu ribu dirham emas, lima ribu mina perak dan seratus helai kemeja imam.


70 Adapun para imam dan orang-orang Lewi, dan juga sebagian dari rakyat, serta para penyanyi, para penunggu pintu gerbang dan para budak di bait Allah menetap di kota-kota mereka, demikian juga semua orang Israel yang lain, masing-masing di kota-kotanya sendiri.


Firman Tuhan ini adalah daftar umat Tuhan, yang kembali ke Yerusalem. Saat membaca daftar yang panjang ini, maka kita tahu pasti bahwa kembalinya umat Tuhan, bangsa Israel, ke tanah perjanjian, merupakan fakta sejarah penting yang tidak dapat disangkal.


Catatan ini menjadi peringatan bagi umat Tuhan, akan jejak-jejak anugrah Tuhan yang menyertai umat-Nya, sehingga umat Tuhan tidak pernah lupa dan selalu setia mengikut Tuhan.


Sebagai orang percaya, kita hidup di zaman ini, disertai jejak-jejak anugrah Tuhan, yang memimpin kehidupan kita, sampai kita menerima kemuliaan bersama dengan Kristus.


Pesan Firman Tuhan bagi kita:


1. Ibadah orang percaya adalah kudus di hadapan Tuhan dan haruslah merupakan hal yang serius dan penting bagi kita, orang percaya. Dengan demikian, ibadah menjadi kerinduan yang besar dari kita, sebagai orang percaya.


Ezra 2: 61-63


61 dan dari antara kaum imam: bani Habaya, bani Hakos, bani Barzilai. Barzilai itu memperisteri seorang anak perempuan Barzilai, orang Gilead itu, dan sejak itu ia dinamai menurut nama keluarga itu.


62 Mereka itu menyelidiki apakah nama mereka tercatat dalam silsilah, tetapi karena itu tidak didapati, maka mereka dinyatakan tidak tahir untuk jabatan imam.


63 Dan tentang mereka diputuskan oleh kepala daerah, bahwa mereka tidak boleh makan dari persembahan maha kudus, sampai ada seorang imam bertindak dengan memegang Urim dan Tumim.


Ada satu fokus yang menjadi penting, yaitu ibadah. 70 tahun adalah waktu yang cukup panjang, sehingga ketika mereka kembali dengan konsentrasi beribadah kepada Tuhan, maka mereka meneliti hal-hal berkaitan dengan ibadah tersebut.


Salah satunya terkait dengan para imam. Lalu tersebutlah beberapa nama. Setelah diselidiki, tidak didapati beberapa nama tersebut di dalam silsilah, maka mereka dianggap tidak tahir, untuk melayani sebagai imam.


Ibadah adalah hal yang serius dan kudus di hadapan Tuhan. Ibadah harus menjadi sesuatu yang dihargai.


Sebagai orang percaya, kita harus serius dan menganggap penting ibadah, karena Tuhan juga serius dan menganggap penting ibadah.


Ibadah itu kudus. Ketika kita sadar akan hal ini, maka kita harus menjadi orang Kristen, yang selalu mempersiapkan diri dengan baik untuk beribadah.


Ibadah juga merupakan hak istimewa, panggilan Tuhan, yang telah mengeluarkan kita dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.


Kita harus beribadah dengan kerinduan yang sangat besar dan sukacita kepada Tuhan.


Ibadah memberitahu kita bahwa kita telah dilepaskan dari kuasa dosa, kebinasaan, maut dan si jahat.


Sekarang kita telah menjadi milik Kristus. Salah satu ekspresi milik Kristus adalah kita mengabdi dengan beribadah kepada Dia


2. Sebagai orang percaya, kita memiliki langsung tanggung jawab bersama dengan ibadah yang kita lakukan kepada Tuhan.


Ezra 2: 68-70


68 Beberapa kepala kaum keluarga, tatkala datang ke rumah TUHAN yang di Yerusalem, mempersembahkan persembahan sukarela guna pembangunan rumah Allah pada tempatnya semula.


69 Mereka memberi sumbangan sekadar kemampuan mereka untuk perbendaharaan guna pekerjaan itu sebanyak enam puluh satu ribu dirham emas, lima ribu mina perak dan seratus helai kemeja imam.


70 Adapun para imam dan orang-orang Lewi, dan juga sebagian dari rakyat, serta para penyanyi, para penunggu pintu gerbang dan para budak di bait Allah menetap di kota-kota mereka, demikian juga semua orang Israel yang lain, masing-masing di kota-kotanya sendiri.


Ibadah bukan hanya merupakan tanggung jawab orang-orang tertentu, melainkan tanggung jawab dari setiap kita, orang percaya, sebagai umat Allah.


Ketika bangsa Israel kembali ke tanah perjanjian, maka tanggung jawab terhadap ibadah bukan hanya merupakan tanggung jawab imam dan orang Lewi, tetapi tanggung jawab dari seluruh umat Tuhan yang kembali.


Mereka memberikan persembahan sesuai dengan kemampuan mereka. Setiap orang percaya, diberikan talenta, karunia dan berkat oleh Tuhan.


Maksudnya agar kita dapat mengambil bagian di dalam ibadah dan pengabdian kita kepada Tuhan.


Ibadah orang percaya, bukan sebagai tontonan. Ketika kita beribadah, kita bukan konsumen, namun kita adalah orang-orang yang ingin mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan, yang sudah dikaruniakan Tuhan kepada kita, sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan.


Ibadah adalah pelayanan dan pengabdian kita kepada Tuhan. Semua dilakukan sebagai respon akan keselamatan dan penebusan yang Tuhan berikan kepada kita, sehingga di dalam ibadah, Tuhan dipermuliakan.


Tuhan senang melihat umat yang adalah milik-Nya, dapat menghormati, menghargai, menyembah, dan mengabdi sepenuhnya kepada Tuhan.


Tuhan ingin kita mengasihi Dia dengan segenap jiwa, segenap hati, segenap akal budi dan segenap kekuatan kita. Hal ini karena kita percaya kepada Dia, Allah yang esa, dan memberkati diri kita


Oleh karena kita mengasihi Tuhan, mari kita menyadari betapa kudus dan pentingnya ibadah, terlibat mengambil bagian di dalamnya, dan mengabdi kepada Tuhan.


Doakan dan renungkan.


* Ibadah orang percaya, bukanlah tontonan. Ketika beribadah, kita mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan sesuai karunia yang telah diberikan-Nya.


* Ibadah adalah pelayanan dan pengabdian kepada Tuhan. Sebagai respon akan keselamatan dan penebusan yang Tuhan berikan sehingga dalam ibadah, Tuhan dipermuliakan.


Ibadah bukan tontonan